6

663 136 224
                                    

HAIII, SEMANGAT PUASANYA YA
KLIK BINTANG DULU DUNGG
MEMBAHAGIAKAN ORG DAPET PAHALA JUGA KAN HEHE<3

HAPPY READING...

-o0o-

SHE IS MINE!

Agatha
Besok gue mau ke Danau Beratan Bedugul

Pengin banget kesana? Jauhh

Y

Kata orang sekarang disana sering hujan

Masih katanya kan, bukan faktanya.

Disana juga dingin

Kalau ga mau bilang aja, gue bisa cari guide lain ko;)

Eh?
Siapa bilang ga mau. Mau kok<3

Hm. Dasar.

I'll pick you up at 8 am, sweet heart. See you

(read)

Selepas membaca pesan dari Agatha semalam, Rayyan memindahkan pandangannya menuju jam dinding. Ia lalu melipat kedua tangannya, sangat setia menunggu detik demi detik jarum jam itu berputar. Bahkan keberadaan Ravi, Arun, dan Aakash yang mengubah kamarnya menjadi kapal pecah ia hiraukan. Rayyan sudah tenggelam dalam pesona jarum detik itu. 

Hari kedua jadi tour guide nya Agatha!

"Ngelamun aja lo. Katanya jemput jam delapan. Kok lo gak berangkat?"

"Masih kurang 43 menit 27 detik."

Ravi berdecak kesal mendengar jawaban Rayyan.

"Oh iya. Mana kamera lo? Gue kepo sama yang namanya Agatha," ucap Aakash. Rayyan lalu menunjuk meja belajar miliknya. Disana terdapat kamera Canon EOS 70D kesayangan Rayyan.

"Pinter! Tumben encer otak Aakash. Sini gue lihat."

Ravi dan Aakash kini duduk berdampingan. Mereka sangat excited untuk melihat wajah Agatha yang—kata Rayyan—manis itu. 

"WIDIHH CANTIK" sembur Ravi.

"Ih itu bidadari apa manusia dah?"

"Si Anya sama Jola mah kelewat jauh!"

"PANTES SI BABOON NGELAMUN TERUS. ORANG HABIS JAGAIN BIDADARI!"

Rayyan hanya tersenyum kecil. Tidak ada yang mengelak bahwa Agatha memang secantik itu. Bahkan setelah kemarin seharian bersama Agatha, hanya terdapat dua kata yang terus bergelut di pikirannya. Dua kata itu adalah Agatha dan cantik.

"Next-next." Mereka terus mengamati ratusan foto Agatha disana.

 "WIDIH MULUSHH."

"Muka lo kalah mulus sama keteknya dia, Kas!"

"Bajingan!" Aakash melirik tajam ke arah Ravi.

"Ada yang cantik tapi bukan Kahitna."

"Ada yang manis tapi bukan gula."

"Ada yang gemes tapi bukan upilnya Aakash." Lagi-lagi Ravi mencari masalah dengan pria bertubuh kekar di sebelahnya itu.

"Ayo gelut Rav! Maju sini lo!"

RAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang