10.2

461 79 311
                                    

UPDATE NIHH

SPESIAL UNTUK KALIAN YANG RINDU SAMA RAYYAN AGATHA <3

Dibaca semua ya. Klik bintang jugaa. Komen jugaa sebanyak-banyaknya, jujur, bacain komen kalian bikin semangat mwehehe, ❤❤

HAPPY READING...

-o0o-

Sejak zaman Baheula, Ares memang tidak pernah main-main dalam ucapannya. 

Tak perlu lama-lama, ketika sampai Rayyan langsung turun dari motornya. Membiarkan motornya jatuh begitu saja. Memang benar, ada satu pria tengah membobol gembok pagarnya saat ini. Bahkan, sedetik kemudian pria itu berhasil membuka pagarnya.

Ketika ia tahu Rayyan ada disana, pria itu segera berlari masuk menuju pintu rumah. Rayyan langsung berlari, ia tidak akan membiarkan pria itu sukses begitu saja. Rayyan mengambil kuda-kuda, melompat sedikit, lalu BUGH! Pukulan itu... jelas sangat keras. Pria itu tersungkur beberapa detik lalu bangkit kembali. 

Pria itu membalas pukulan Rayyan. Di tengah udara malam yang dingin, mereka beradu kekuatan. Oh tentu, Rayyan bisa menangani hal ini. Baginya, pria itu hanya seperti tikus got, tidak ada apa-apanya. Ares mengirimnya untuk membobol rumah bukan? Cukup membuktikan bahwa ia tidak jago dalam berkelahi. Skill Rayyan masih jauh di atasnya.

"BANGSAT LO!—" umpat Rayyan. Ia memukul pria itu habis-habisan.

Sedetik kemudian,

BRAAKKK!!

Rayyan tersungkur menabrak keras deretan pot bunga miliknya yang terbuat dari semen. Saking kerasnya hingga membuat pot-pot itu pecah.

Ia salah dalam menilai situasi. Masih ada satu orang lagi—suruhan Ares—yang tidak menampakkan diri. Hingga waktu yang tepat, ia datang dengan membawa sebuah balok kayu. Memukul keras pundak Rayyan dengan benda tersebut hingga ia hilang keseimbangan. Lalu, menendangnya sekuat tenaga membuat Rayyan tumbang. Dasar licik!

Argh! Sial!

Walau terhuyung-huyung, Rayyan berusaha bangkit. Ia tidak bisa kalah begitu saja. Setelah menormalkan pandangan, Rayyan kembli melawan. Sayangnya mereka tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

Bugh! "SOK JAGOAN LO, HA? SANA LO NANGIS! PERGI KE PANGKUAN MAMA LO, MINTA PERMEN SANA!"

Bugh!  "Jangan ngehalangin Ares lo, bangsat!"

Kedua pria itu menendang Rayyan hingga ia kembali tersungkur. Masih belum puas, mereka menambahkan beberapa tendangan ke tubuh Rayyan. Rayyan semakin tidak berdaya. Ia terbatuk-batuk, terlihat darah keluar dari mulutnya. 

Ia kalah telak.

Dasar lo gak becus! umpatnya pada diri sendiri.

Pandangan Rayyan semakin buram. Ia tidak bisa bergerak untuk sesaat. Suara dengungan juga memenuhi otaknya. Ia merasakan nyeri yang sangat hebat, terutama di bagian dadanya. Yang bisa ia lakukan kini hanyalah mengumpat sambil melihat kedua pria itu kembali menjalankan aksinya. Membobol pintu rumah Rayyan.

Agatha. Hanya keselamatan gadis itu yang ia pikirkan saat ini. Sungguh, ia tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri jika sesuatu terjadi kepada gadis itu.

Sial!

Tapi tunggu, indra pendengaran Rayyan menangkap sesuatu.

Bremm... Bremm...

RAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang