SORI BARU UPDATE😭
Diketik 1530 kata, sengaja agak panjang karena udah seminggu gak upload.Baca sampai abis ya. Klik bintang dulu yuk.
Happy Reading...
-o0o-
QUEENKONG
Mereka berdua kini berjalan di bawah gemerlap langit bertabur bintang. Ditambah nuansa kilauan lampu yang terbentang sepanjang jalan, menghipnotis semua pasang mata yang menatapnya. Puluhan stand makanan, permainan, baju, hingga oleh-oleh berjajar rapi sejauh mata memandang. Sungguh tatanan pasar malam yang apik.
"Gimana kabar lo?" Rayyan membuka pembicaraan.
"Lo yang gimana, kemana aja lo dua hari ini?"
"Ada urusan mendadak." Rayyan memalingkan pandangannya ke gadis itu. "Nyariin nih?"
"Ya iya lah!" sambar Agatha. Sedetik kemudian, ia merutuki mulutnya yang asal ceplos itu. "Eh. Maksud gue. Anu. KAN ABANG GUE UDAH KELUARIN DUIT BANYAK BUAT BAYAR LO. YA LO GAK BISA NGILANG GITU AJA DONG. RUGI KAN KITA!!"
"Kalau rindu bilang."
"Siapa yang rin—"
"Gue juga rindu lo soalnya," potong Rayyan cepat.
Agatha membeku serta wajahnya memerah. Entah, ia tidak berekspektasi bahwa Rayyan akan berucap seperti itu. Ia heran kepada dirinya sendiri, kenapa ia tidak bisa menyembunyikan kesalahtingkahannya di depan Rayyan!
"TAPI BOONG!!" lanjut Rayyan diikuti gelak tawanya seraya menyenggol bahu Agatha.
Ha? Lucu ya?
"Hobi banget nge-bercandain hati orang," ucap Agatha pelan.
"Apa? Gak denger."
"Gak." Memang sebuah kesalahan apabila berharap lebih kepada pria di sebelahnya ini. Cuman teman, ingat itu!
Rayyan melirik gadis di sebelahnya. Gadis yang kini tengah cemberut. Ia lalu merangkul pundak gadis itu. "Lo mau gak naik bianglala?"
"Serah."
"Sip!" Rayyan menarik lengan Agatha tanpa persetujuannya, menuju antrian untuk menaiki bianglala. Rayyan membeli dua tiket kepada petugas. Kemudian mereka berdua dipersilakan masuk ke kincir raksasa berwarna pelangi itu.
Agatha tersenyum senang ketika bianglala perlahan berputar. Semakin tinggi bianglala itu berputar, angin sepoi-sepoi dapat semakin ia rasakan. Lega rasanya dapat menghirup udara segar setelah dua hari terjebak di dalam kamar.
Seperti cewek normal lainnya, Agatha buru-buru mengeluarkan ponselnya. Membuka instagram dan mulai mengambil sebuah video gemerlapnya Bali dari atas. Ia lalu mengklik ikon yang bertuliskan 'cerita anda'.
"Kenapa lo cuma ngevideo pemandangannya? Kenapa ga nge-shoot gue juga?"
"Pengen banget lo masuk instastory gue?"
"Kenapa? Lo gak mau ketampanan gue terekspos oleh dunia lo?" goda Rayyan.
"Ih pede banget lo jadi cowok!"
"Seharusnya nih, gue masuk ke story lo. Biar mantan lo si Saka itu lihat, tunjukin kalau lo udah bahagia sama yang lain," ucap Rayyan asal. "That's the rule, girl. Find someone new and make him jealous."
Agatha terdiam. Ia sengaja tidak menjawab ucapan Rayyan. Ia sendiri tidak tahu tentang perasaannya sendiri. Apakah ia masih dihantui bayangan Saka? Ia tidak tahu. Yang ia inginkan untuk sementara ini adalah... sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYYAN
Teen Fiction"Kata orang-orang, kalau nama cowok inisialnya R itu fakboy. Rayyan contohnya." Semua ini tentang RAYYAN Rayyan Adhitama. Panggilannya Rayyan. Tidak terlalu istimewa sebenarnya, tapi dia ini ketua Elramos. Rayyan sendiri tidak tahu mengapa playboy r...