RAYYAN

12

HAII. UPDATE NIH, CUS LANGSUNG BACA❤❤
Kalau ada typo kabari ya. Bintang dan komen jangan lupa.

Sengaja agak panjang karena telat publish.

-o0o-

PERPISAHAN?

Saat jarum jam menunjukkan pukul dua belas malam, bukannya tidur Rayyan malah beranjak ke rooftop rumahnya. Mencari udara dingin adalah tujuannya saat ini. Dilihatnya ribuan titik terang di atas sana, perlahan membuat amarah pria itu reda.

Ia sempat kesal. Bagaimana tidak, pada awalnya Rayyan berencana untuk menginap di Pantai Nusa Dua agar Agatha dapat menikmati keindahan pantai itu saat sunrise. Namun rencananya gagal total.

Drtt...Drtt...

Ponselnya tak berhenti bergetar. Ratusan notif membanjiri chat room grup Elramos.

ELRAMOS

Keknya cuma wacana doang ahaha

Iya nih, kapan serang balik? @Rayyan

Jan read aja bos, keluar dong @Rayyan

Anjeng. Anggota inti sama ketua hobi bet ngeread. 

Keluar kalean para dakjal @Rayyan @Ravi @Aakash @Arun

Bnyk bct. Besok kumpul-lah, gas-in. No debat.

Rayyan
ok.

Rayyan memijat pelipisnya pelan. Kebersamaannya bersama Agatha membuatnya lupa bahwa masalah itu belum berakhir. Hampir seluruh anggota Elramos ingin balas dendam atas kejadian yang menimpa Elang dan serangan Cobra di depan rumahnya saat itu. Padahal Rayyan sudah memutuskan untuk menunggu Agatha pulang ke Bandung, kan? Apa kurang jelas perintahnya saat itu?

"Rencanain, berangkat, serang balik, pulang, selesai."

Rayyan menoleh ke sumber suara. Ia mendapati pria berhoodie hitam tengah rebahan sambil menutup matanya. Arun. Aish, bahkan Rayyan lupa bahwa sepulang dari pantai teman-temannya memaksa diri untuk menginap di rumah Rayyan. Tentunya dengan alibi 'menjaga tuan putri Agatha'.

"Lo pikir segampang itu?"

"Yup," balas Arun. Rayyan berdecak melihat kelakuan temannya itu. 

"Enak bet jadi anggota. Enteng. Beda pendapat sama ketua? Langsung pergi, ngelakuin apa yang dianggap benar tanpa mikir risiko." 

"Iya lah," balas Arun.

"Lo pikir gue lupa tentang lo yang pergi ke Apollo buat nonjokin Marco? Ck! Coba aja lo buang ego lo saat itu. Ares gak bakal semarah ini bego. Gara-gara lo tangan Marco retak, Ares marah besar, apalagi ditambah hilangnya Aura. Lo mikir gak sih yang bakal dapet imbasnya itu siapa?"

"Agatha-lah! But, apa yang terjadi sama cewek itu adalah risiko dari perbuatan Rangga tahun lalu, bukan karena gue!" ucap Arun dengan lantang.

Ya, Arun termasuk salah satu dari anggota Elramos yang kecewa akan keputusan Rangga saat itu. 

"Dan asal lo tau, gue gak nyesel bikin tangan Marco retak, bahkan kalau lepas sekalipun. Gue ke Apollo bukan untuk cari masalah, tapi ngenalin ke Marco apa itu 'risikonya' kalau berani macem-macem sama temen gue. Karena gue lebih peduli sama temen gue, persetan sama namanya risiko."

"Dan gue bukan lo atau Rangga yang jadi lemah karena cewek," lanjut Arun. Arun lalu beranjak pergi dari rooftop.

Rayyan berbalik menuju Arun, emosinya sudah tidak bisa terbendung lagi. Ia menarik hoodie pria itu. Menggenggam erat dan mendekatkan wajah Arun dengannya.