13

275 33 77
                                    

KLIK BINTANG DULU YUK. KOMEN JUGA YANG BANYAK.
Rinduuu kalian avv 👉👈

HAPPY READING

-o0o-

PULANG

Tertera 11 missed call dari Rayyan dan masih Agatha hiraukan. 

"Ck. Usaha dikit kek cariin gue ke sini, bukan nelpon mulu," batinnya.

"Eh. Lo siapanya, Tha? Pd banget minta diperjuangin, hehe," sisi lain batinnya menjawab. Ia tertawa, benar juga. Dirinya ini siapa?

Berdiri di depan pintu rumah Rangga membuat matanya kembali berair. Secara tiba-tiba ia sangat merindukan penghuni rumah tersebut. Seperti dahulu, ia ingin berbagi beban kepada Rangga. Terlebih masalah hati. Sama halnya dengan alasan datangnya ia ke Bali, Agatha ingin berbagi cerita dan melupakan tentang patah hati yang ditimbulkan oleh Saka.

Namun, siapa sangka bahwa kehadirannya kemari malah merasakan patah hati untuk kedua kalinya.

Agatha menekan bel rumah. Tak perlu menunggu lama, Rangga kini berdiri di depan Agatha dan menatapnya heran. 

"Agatha?" Mata sembap serta koper yang dibawanya menyita perhatian Rangga. "Kenapa?"

Tidak mampu mengeluarkan satu kata pun. Agatha memilih untuk memeluk Abangnya itu. Sangat erat. Sedangkan Rangga, ia cukup terkejut, tak biasanya Agatha seperti ini. Adiknya itu memeluknya hanya jika ia rindu atau merasa sedih.

"Masuk dulu, Tha. Sini cerita ke gue ada masalah apa."

Hampir saja pintu tertutup sempurna, tiba-tiba deru sepeda motor berhenti di depan rumah Rangga. Merasa tak asing, mereka berdua kembali menatap ke halaman rumah. Seperti dugaan kalian, itu adalah Rayyan Adhitama.

"Tha!" panggil Rayyan keras untuk menghentikan langkah kaki Agatha. Agatha memandang Rayyan beberapa detik, lalu kembali masuk ke dalam rumah.

"Tha..." lanjut Rayyan sambil berlari kecil mengejar Agatha. Namun, sebelum benar-benar meraih gadis itu, Rangga menghalangi jalan Rayyan.

"Lo apain adek gue?"tanya Rangga.

"Tasha dateng ke rumah waktu gue lagi di markas."

"Lalu?"

"Gue takut adek lo salah paham."

"Karena Tasha pacar lo? Bukan salah paham lagi namanya, kan emang kenyataannya kek gitu. Tasha emang pacar lo," jawab Rangga enteng.

"Tapi hubungan gue sama Tasha kan—"

"Apapun masalahnya itu, selama lo belum putusin Tasha, dia masih pacar lo," potong Rangga cepat.

Rayyan menyibak rambutnya kesal. "Tapi Agatha—"

"Masalah Agatha biar gue yang urus. Ada beberapa pertanyaan yang harus gue tanyain ke dia. Lo pulang aja. Kayaknya Agatha lagi males ketemu sama lo."

Rayyan merunduk. Ia tahu kesalahannya, terlebih ia menyesali semuanya. "Sampai-in permintaan maaf gue ke Agatha. Gue bener-bener gak bermaksud," ucap Rayyan sebelum akhirnya pergi meninggalkan rumah Rangga.

"Ray!!" panggil Rangga. "Gue rasa tugas lo jadi guide Agatha selesai sampai di sini. Thanks ya!" lanjutnya sebagai salam penutup.

-o0o-

Langit sudah gelap dan ponsel Agatha tidak henti-hentinya bergetar. Tertera 34 missed call dari Rayyan. Setidaknya suara getaran ponsel itu memecah keheningan antara dirinya dan Rangga. Di sisi lain Rangga masih mengamati Agatha. Memang benar adiknya itu sudah tidak menangis, tapi masih merenung. 

RAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang