airplane (13)

1.4K 189 8
                                    

yena berjalan lesu masuk ke dalam kamar hotelnya, setelah hujan sudah agak reda tadi dia langsung menuju hotelnya

lalu ia terkejut saat melihat barang-barang dan tas yuri sudah tidak ada disana 

kemudian ia sadar kalau tadi yuri sudah kesini dan mengambil barang-barangnya 

"jadi ini benar-benar sudah akhir?" lirih yena 

yena menjatuhkan badannya di atas kasurnya, terdengar isakan keluar dari mulutnya 

"kenapa harus seperti ini disaat perasaan ku padanya sudah tumbuh?" lirih yena 

"tapi ini salahku juga sih" 

tak lama kemudian yena menutup matanya dan tertidur 

sinar matahari melesak masuk ke kamarnya membuat yena terbangun dari tidurnya 

ia merenggangkan badannya, matanya menyipit saat sinar matahari membutakan matanya. ia menatap ke sekeliling, hanya ada barang-barang tidak ada yuri seperti biasanya 

ah, yena jadi rindu 

yena menggelengkan kepalanya. tidak, ia tidak mau terlalu larut dalam nostalgia 

ia harus memulai hidup barunya mulai sekarang 

cewek itu beranjak menuju kamar mandi dan mulai membersihkan dirinya yang terasa lengket, apalagi kemarin dia tidak sempat mandi sore 

jorok banget 

setelah selesai mandi ia pun mulai membereskan barang-barangnya. rencananya ia akan check out dan langsung menuju ke bandara 

iya, hari ini juga ia akan pulang ke korea 

lagipula dia juga berpikir bahwa tidak ada lagi yang bisa ia lakukan disini, kalau mau jalan-jalan pun dia malas kalau harus sendiri 

alasan doang itu, padahal biasanya kemana-mana juga sendiri 

yena sedang membereskan barang-barangnya di meja dan tiba-tiba ia menemukan secarik kertas yang sebelumnya tidak ada disini, sepertinya sebuah surat

ia membolak-balikkan kertasnya dengan wajah bingung dan matanya menangkap kalimat 'untuk yena' yang tertulis disitu 

karena penasaran, ia duduk di kasurnya dan membaca surat tersebut 

untuk yena 

maaf aku menampar mu kemarin, aku benar-benar tidak dapat mengendalikan emosiku.
coba tebak? aku sudah bertemu orang tuaku, itu semua berkat kamu. terima kasih karena sudah mau menemani dan membantu aku mencari orang tuaku. tidak pernah aku temukan orang sebaik kamu

aku sudah mengambil barang-barangku waktu kamu belum datang kemarin, maaf aku tidak sempat berpamitan denganmu 

oh iya, ini nomor ku. mana tau kau rindu padaku hehe 

tanpa sadar bibirnya menyunggingkan senyum, membaca suratnya membuat ia ingin memeluk yuri sekarang juga. menurutnya yuri nya belum berubah dan ia merasa lega mengetahui hal itu. bahkan yuri pun mau meminta maaf walaupun kejadian kemarin sepenuhnya bukan salah dia 

idaman banget 

yena mengambil handphone nya dan menyimpan nomor telepon yang tertera di kertas itu 

dia menamainya dengan 

'mon yuri' 

.

"yenaa, ibu sangat rindu padamu" 

ia baru saja sampai korea dan betapa senangnya dia saat melihat ayah ibunya datang menjemputnya 

"ibu! ayah! yena juga rindu" yena menghambur ke pelukan kedua orang tuanya 

AIRPLANE [Yena x Yuri] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang