Aku izin pulang cepat dari kantor. Aku butuh waktu dan sendiri untuk berpikir sebelum mempersiapkan diri untuk malam ini.
Hari ini adalah hari Ulang Tahun Mas Reno. Hari yang sungguh tak pernah kulupakan semenjak 8 tahun yang lalu. Mas Reno berencana mengadakan pesta besar untuk acara ulang tahunnya ini.
Dia mengundang seluruh karyawannya yang tersebar di sepenjuru negara ini bahkan perwakilan karyawannya di beberapa belahan negara lainnya, juga diundang.
Termasuk klient-klient penting perusahaan.Aku pikir 3 minggu yang sangat membahagiakan. Penuh kedamaian diantara kami berdua yang berhasil menekan ego masing-masing, sehingga tak ada sekalipun kami terlibat pertengkaran, akan berlangsung lama.
Aku pun berusaha menutup mata atas hubungan yang terjadi diantara kami. Sekalipun belum dapat dipastikan jenis hubungan macam apa yang kami miliki, karena bahkan Mas Reno tak pernah memintaku menjadi kekasihnya atau apapun itu.
Ini semakin menguatkan pikiranku, bahwa dia tidak mempertegas hubungan kami karena statusnya sebagai suami orang. Dan sesakit-sakitnya hatiku memikirkan ini semua, seolah aku tak menghiraukannya.
Aku hanya menuruti apa isi hati kecilku, untuk selalu berada disampingnya, bahkan sekalipun harus rela disebut sebagai perusak rumah tangga orang.
Tapi anehnya, 3 minggu penuh kedamaian ini, memang tidak pernah sekalipun terlibat lagi tentang Kiara diantara kami. Seolah istri Mas Reno itu menghilang entah kemana.
Namun sepertinya, apa yang aku takutkan, seolah akan terjadi malam ini. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana menghadapi istri dan anak Mas Reno, seperti tak terjadi apa-apa dibelakang mereka.
Aku tidak senekad itu. Aku tak seberani itu untuk benar-benar berlaku seperti seorang jalang. Aku meringis sakit menganggap diriku sendiri seperti itu.
“mbak...sudah sampai.”
Suara sopir taksi online mengakhiri lamunanku sepanjang perjalanan tadi.Aku memang sengaja tak menyetir sendiri ke kantor hari ini, karena semalaman sampai setengah hari di kantor tadi, aku tak bisa berpikir jernih.
Aku tak mau membahayakan diriku sendiri dan memilih naik taksi saja.
“oh ya..Pak.”
setelah membayar, aku turun dari taxi dan segera naik ke apartementku.Aku hanya ingin sendiri dan berpikir lagi.
Setelah membersihkan diri, aku memilih membuat teh. Aku membutuhkan sesuatu yang menentramkan tubuh.
Lalu aku memilih duduk di kursi santai tepat di beranda apartement, menaikkan kedua lutut dan menikmati pandanganku.
Sebetulnya tidak begitu menikmati pemandangan itu, karena aku lebih memilih mengingat semua yang terjadi.
Flashback on
Mas Reno adalah Mantan terindah yang pernah hadir dalam sejarah percintaanku. Dia hadir dalam hidupku di saat aku menikmati masa-masa 2 tahun terakhir Sekolah Menengah Atas.
Sebenarnya aku telah mengenalnya cukup lama. Bagaimanapun dia dan keluarganya tinggal 1 kompleks dengan keluargaku.
Keluarga kami mungkin sudah mengenal sejak pertama kali bertetangga. Tetapi kami berdua baru benar-benar mengenal saat dipertemukan pada kegiatan karang taruna kompleks.
Saat itu aku baru menginjak kelas 8 Sekolah Menengah Pertama, ketika pertama kali hormon wanitaku bereaksi dengan kehadiran makhluk lain jenis.
Entah apa yang kurasakan. Entah itu namanya apa. Tapi aku selalu ingin melihatnya, selalu ingin berbincang dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Mistake (END)
Roman d'amourFianara...wanita karir dengan kredibitilas, kompetensi, dan loyalitas tinggi, harus terjebak di dalam kisah cintanya kembali, setelah ia fikir sudah selesai dari entah kapan tahun. Parahnya...yang ia tahu, mantan kekasihnya itu adalah lelaki yang su...