Vote yah, happy reading
❤❤❤❤
Yong Hwa galau, gundah gulana.
Sejak pembicaraannya –lebih tepatnya ultimatum yang diberikan In Su kemarin– Yong Hwa merasa tidak tenang. Tidak ada hal benar yang bisa dilakukannya. Otaknya di paksa bekerja keras mencari jalan keluar dari permasalahan yang tengah di hadapinya. Sayangnya, hingga menjelang malam ia tidak bisa menemukan jalan keluar atas permasalahan yang tengah di hadapinya.
Lebih parahnya lagi, Yong Hwa bahkan tidak bisa tidur hingga pagi menjelang. Setiap kali ia memejamkan mata, bayang Shin Hye selalu hadir membuatnya kesal saja. Pikirannya juga selalu tertuju pada pembicaraannya dengan kedua orang tuanya. Bagaimana In Su –yang kali ini berkomplot dengan Eun Ji– dengan santai meminta dirinya melepaskan semua yang di milikinya –dan akan menjadi miliknya suatu saat nanti– jika ia menolak menikah dengan Shin Hye.
Yong Hwa bergidik. Menyebut nama wanita itu saja membuat bulu kuduknya berdiri seolah dirinya menyebut hantu, bagaimana jika mereka bertemu nanti? Sudah bisa di pastikan iblis berwujud malaikat itu akan mengacaukan hidupnya. Menghancurkan kedamaian yang selama ini di rasakannya, sama seperti yang dulu sering di lakukannya.
Suara dering ponselnya membuat Yong Hwa tersentak. Ia bangun dan melihat nama Jung Shin di ponselnya. "Ada apa?" ucapnya ketus tanpa basa-basi. Kepalanya pusing dan jika Jung Shin menghubunginya hanya untuk meledeknya maka ia akan memukul pria itu ketika bertemu nanti.
"Ada apa denganmu? Aku menghubungimu untuk mengingatkan kalau hari ini kita ada pertemuan dengan klien penting. Kau tidak lupa kan?"
"Sial!!" Yong Hwa melompat dari kasur begitu melihat jam dinding di kamarnya. Masih dengan ponsel di telinganya Yong Hwa berjalan ke kamar mandi.
"Cepatlah datang. Jangan sampa terlambat."
Yong Hwa mengerang. Klien mereka kali ini sangat penting. Salah sau kandidat calon Presiden yang akan memakai jasa mereka untuk mengurus semua keperluan kampanye dan sudah tentu ini merupakan proyek besar.
Yong Hwa dan Jung Shin memang bekerja sama membangun perusahaan Advertising sejak mereka lulus kuliah. Berkat kerja keras mereka, dalam waktu lima tahun perusahaan mereka berkembang cukup besar saat ini. Tidak banyak yang tahu mengenai usaha yang dirintisnya bersama Jung Shin, Yong Hwa memang merahasiakan dari keluarganya. Selain itu, ia memang tidak terlalu ikut campur dalam urusan perusahaan. Semuanya di urus oleh Jung Shin sebagai pimpinan. Yong Hwa sadar suatu saat nanti ia akan menggantikan Appa-nya di perusahaan elektronik milik keluarganya. Tapi jika ada proyek besar seperti ini maka Yong Hwa akan turut andil di dalamnya karena Jung Shin memang selalu melibatnya dalam pengambilan keputusan.
Dengan cepat Yong Hwa membersihkan diri dan bergegas mengenakan pakaiannya. Ia berjalan cepat keluar kamar dan langsung menuju ruang makan. Appa-nya masih di sana tengah menikmati sarapan ketika Yong Hwa menyambar roti yang baru saja diolesi Eomma-nya.
"Kau mau kemana buru-buru seperti itu?" tanya In Su yang sedikit terganggu ketika Yong Hwa mengunyah rotinya dengan cepat. Yong Hwa juga terlihat rapi tidak seperti biasanya.
"Ada urusan penting yang harus segera aku selesaikan Appa."
"Urusan penting? Sejak kapan urusanmu keluar rumah menjadi urusan penting Yong?"
Yong Hwa menghela napas mendengar sindiran In Su. Tidak ingin berdebat, Yong Hwa bergegas meminum teh hangatnya, mencium pipi Eun Ji dan berpamitan. "Aku pergi."
"Ingat apa yang Appa katakan kemarin. Keputusannya hari ini. Pastikan kau memberikan keputusanmu sebelum sore."
Yong Hwa berlalu begitu saja tanpa mengatakan apa pun. Bukannya tidak mendengar apa yang In Su katakan, hanya saja ia sedang tidak ingin memikirkannya saat ini. Ia harus bergegas ke kantor sebelum klien mereka datang lebih dulu darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Love Me?
RomanceCover by : @ssinze Ready Cetak dan Ebook. Masih On Going.