20 (A). Gairah Yang Tak Terelakan

1K 178 33
                                    

🔞🔞🔞 Konten mengandung unsur dewasa, yang masih di bawah umur menyingkir.

Sebenarnya aku fak mau update ini tapi gak apa-apa, khusus kali ini aja.

Yang mau beli pdf bs wa ke aku 081917797353. BELI loh yah, bukan dapat gratisan biar gak salah paham




💗💗





21++++++++

Terkejut.

Itulah yang Yong Hwa rasakan begitu sebuah tangan melingkar di pinggangnya. Dan keterkejutan itu semakin tak terbendung ketika ia berbalik dan menemukan Shin Hye berdiri di depannya. Telanjang tanpa sehelai benang yang menutupi tubuh indahnya.

Oh Tuhan... pernahkah ia mengatakan betapa indahnya tubuh Shin Hye? Jika belum maka ia akan mengatakannya sekarang, tubuh Shin Hye sangat indah. benar-benar indah. Ia mengakuinya sejak mereka bertemu lagi setelah sekian lama berlalu. Wanitanya tubuh dengan baik selama ini.

Oh Tuhan... hanya dengan melihat tubuh telanjang Shin Hye saja tubuhnya kembali mengeras, bagimana jika ia sudah menyentuhnya? Apa yang harus di lakukannya sekarang? Ia menginginkan Shin Hye, tapi ia sudah berjanji tidak akan menyentuh Shin Hye sebelum wanita itu mencintainya. Dan Tuhan tahu betapa besar godaan yang diberikan Shin Hye padanya saat ini. Tapi tidak. Ia akan berusaha bertahan dan berharap Shin Hye segera mengakhiri semua ini secepatnya..

Gigi Yong Hwa bergemeletuk, menahan hasrat yang terasa membutakan akal sehatnya. "Apa yang kau pikir sedang kau lakukan, Park Shin Hye?"

Shin Hye tersenyum. Melingkarkan kedua tangan di leher Yong Hwa. Ia semakin berani ketika melihat tubuh Yong Hwa yang mengeras.

Dengan penuh percaya diri, Shin Hye menempelkan dadanya yang membusung pada dada bidang Yong Hwa, lalu berkata. "Aku menginginkanmu."

Setelahnya Shin Hye menyatukan bibirnya dengan bibir Yong Hwa. Membungkam segala protes yang mungkin akan Yong Hwa berikan padanya. Persetan dengan semua itu. Saat ini ia tidak ingin mendengar omong kosong apa pun. Satu-satunya yang diinginkannya hanyalah Yong Hwa. Dan Jika Yong Hwa tidak juga menginginkannya, maka ia yang akan membuat pria itu menginginkannya.

Yong Hwa mengerang ketika merasakan gesekan kedua puting Shin Hye di dadanya. Shin Hye sialan. Kalau sudah begini bagaimana ia bisa mempertahankan janjinya?

Dan memang Yong Hwa tidak bisa, atau mungkin ia memang tidak ingin menepati janjinya karena setelahnya ia merengkuh kedua pinggang Shin Hye. Menempelkan tubuh Shin Hye dengan tubuhnya, hingga Shin Hye bisa merasakan miliknya yang sudah sangat mengeras di bawah sana.

Tidak ada lagi pengendalian diri. Tidak ada pertahanan diri. Tidak ada lagi akal sehat. Semua sudah hilang ketika Yong Hwa merasakan kedua payudara Shin Hye bergesekan dengan dadanya. Satu-satunya yang di inginkannya Yong Hwa hanyalah menuntaskan gairah yang telah di pancing Shin Hye dengan kejam.

Dan itulah yang Yong Hwa lakukan. Ia mencium Shin Hye dengan cepat. Tidak lembut seperti sebelumnya. Tapi rasanya masih sama nikmat dan memabukkan seperti ciuman mereka sebelumnya, hingga membuat Shin Hye mengerang karena sentuhan tangan lihai dan ciuman Yong Hwa di bibirnya.

Tubuh Shin Hye bertumpu sepenuhnya pada Yong Hwa. Kedua kakinya terasa tak bertulang. Tenaganya terasa terkuras habis. Yong Hwa benar-benar mengambil semua yang di milikinya tanpa tanggung-tanggung. Tanpa melepaskan ciumannya, Yong Hwa meraih kedua paha Shin Hye, mengangkat tubuh Shin Hye dalam gendongannya kemudian berjalan keluar kamar mandi.

Shin Hye refleks melingkarkan kedua tangan di leher Yong Hwa. Shin Hye tahu kemana Yong Hwa akan membawanya dan ia tidak akan menolak karena memang itulah yang dibutuhkannya saat ini. Kedua kakinya sudah tidak lagi bisa di ajak berdiri, jadi berbaring adalah pilihan paling tepat untuknya. Setidaknya Shin Hye tidak akan mempermalukan diri sendiri dengan meluruh ke lantai karena kedua kakinya tidak lagi mampu berpijak.

Do You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang