21 (A). Pengganggu

570 140 14
                                    

Shin Hye tidak bisa menghentikan senyum di bibirnya setiap kali mengingat liburannya dengan Yong Hwa di peternakan.

Tiga hari itu menjadi hari paling menyenangkan dalam hidupnya. Tiga hari yang membawa perubahan yang begitu besar bagi hubungan mereka. Tiga hari di mana ia menyerahkan diri pada Yong Hwa seutuhnya. Tiga hari yang tidak akan pernah bisa di lupakan Shin Hye. Tiga hari yang sangat membagiakannya.

Memang tidak ada pernyataan cinta yang di dengarnya dari Yong Hwa, tapi jelas hubungan mereka saat ini jauh lebih baik dari sebelumnya. Terutama dalam hubungan pernikahan.

Mereka kini menjalani kehidupan pernikahan layaknya suami istri pada umumnya dan bagi Shin Hye untuk saat ini semua itu lebih dari cukup. Ia bersyukur atas kemajuan hubungannya dengan Yong Hwa.

Shin Hye juga mulai belajar menjadi sosok istri yang sesungguhnya. Mulai dari hal kecil seperti menyiapkan sarapan dan baju yang akan dikenakan Yong Hwa untuk bekerja seperti yang kini di lakukannya.

Sudah seminggu Yong Hwa bekerja dan Shin Hye selalu membawakan makan siang untuk Yong Hwa ke kantor. Awalnya sedikit tidak nyaman melihat tatapan semua orang ketika ia pertama kali mengunjungi Yong Hwa, tapi sekarang tidak lagi. Semua orang di perusahaan sudah tahu siapa dirinya. Jadi Shin Hye tidak lagi merasa malu setiap kali ia datang.

"Apa yang sedang kau lamunkan?"

Shin Hye langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain begitu melihat Yong Hwa keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk. Meski pun kini mereka sudah sering kali melakukan hubungan suami istri, tapi tetap saja Shin Hye belum terbiasa melihat Yong Hwa tanpa pakaian jika tidak di atas ranjang.

"Kau tahu," Yong Hwa menghentikan langkah di dekat ranjang, tempat Shin Hye tengah menunggunya. "Kau terlihat menggemaskan dengan wajahmu yang memerah seperti ini."

Shin Hye berdecak. Mau tidak mau ia mendongak, menatap Yong Hwa yang berdiri menjulang di hadapannya. "Jangan menggodaku Yong."

"Aku tidak sedang menggodamu."

"Lalu kau sebut apa yang tadi?"

"Hanya mengatakan keberanan."

Shin Hye mendengus. "Kebenaran macam apa yang kau maksudkan?"

"Kebenaran kalau kau memang menggemaskan." Yong Hwa tersenyum geli melihat wajah kesal Shin Hye. Demi Tuhan, semua ekspresi yang Shin Hye perlihatkan itu memang benar-benar menggemaskan di matanya. Ia tidak berbohong mengenai hal itu, tapi kenapa Shin Hye terlihat kesal?

Shin Hye berdecak. Ia mendorong tubuh Yong Hwa sedikit menjauh darinya dan berdiri. Ia sudah akan pergi ketika Yong Hwa menahan tangannya. "Kau mau kemana?"

"Ke dapur, membantu Eomma menyiapkan sarapan dari pada di sini hanya untuk di goda olehmu."

"Tapi aku lebih membutuhkanmu di sini."

"Membutuhkan untuk kau goda?" kata Shin Hye ketus.

Yong Hwa kembali tersenyum geli. "Itu salah satunya, tapi untuk saat ini ada yang lebih mendesak."

Shin Hye melipat tangan di dada. Ia mengangkat dagu. "Memangnya apa?"

Yong Hwa menunduk, mendekatkan wajahnya dengan Shin Hye. "Salah satunya membantuku memakai pakaian kerjaku. Meski pun sebenarnya aku lebih suka kau membantuku..." tangan Yong Hwa meraih tangan Shin Hye dan meletakkan di atas tubuhnya yang perlahan mulai bangun. "Untuk menidurkannya kembali."

Shin Hye mengerjap. Bibirnya menganga seperti orang bodoh. Dan ketika menyadari apa yang di maksudkan Yong Hwa, ia langsung mendorong Yong Hwa menjauh darinya dan berlari cepat keluar kamar, mengabikan tawa keras Yong Hwa di belakangnya.

Yong Hwa memang benar-benar menjengkelkan!!


💗💗
Pendek? Iya, karena motongnya pas disana biar penasaran, part selanjutnya baru 1500word, tunggu aja

Do You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang