11 (A). Yes, I am Jealous

708 204 49
                                    

Haaiii.. aku baca komen kalian, dan ni aku up part selanjutnya. Yang lupa ceritanya bisa ulang. Ini aku bagi 2, kenapa? Sengaja aja😂 kalau kebanyakan emng gitu. Palingan sisanya aku up besok

Jangan lupa tinggalkan jejak. Happy reading😘😘

💗💗




"Siapa wanita itu Oppa?"

Ae Ri langsung memberondong Yong Hwa dengan pertanyaan begitu Shin Hye berlalu. Kecemburuan jelas tergambar dari nada bicaranya. Ae Ri cemburu karena untuk pertama kalinya ia melihat Yong Hwa makan bersama wanita lain.

Ae Ri tahu bagaimana playboynya Yong Hwa selama ini. Tapi tidak pernah sekali pun Yong Hwa membawa teman kencannya untuk sekedar makan bersama. Hanya dirinyalah yang selama ini selalu di perlakukan Yong Hwa dengan istimewa. Makan bersama, nonton dan belanja.

Yong Hwa selalu ada untuknya setiap kali ia memutuhkan. Itulah kenapa Ae Ri tidak pernah peduli dengan siapa Yong Hwa berhubungan. Ae Ri tahu wanita-wanita hanya akan dijadikan Yong Hwa sebagai teman tidurnya saja.

Tapi wanita tadi terlihat berbeda. Entah kenapa ketika melihatnya tadi, Ae Ri merasa Yong Hwa memperlakukan wanita itu berbeda. Tidak sama seperti yang selama ini Yong Hwa lakukan padanya, tapi Ae Ri tidak menyukainya. Ia tidak menyukai wanita yang bersama Yong Hwa barusan. Ia merasa wanita itu bisa merebut Yong Hwa darinya.

Apa mungkin wanita itu adalah teman kencan Yong Hwa yang baru? Tapi kenapa penampilan wanita itu terlihat begitu berbeda dengan wanita-wanita yang selama ini menjadi teman kencan Yong Hwa?

Ae Ri sangat tahu seperti apa wanita-wanita yang selama ini menjadi teman kencang Yong Hwa. Karena itu Ae Ri sedikit demi sedikit merubah penampilannya menjadi lebih dewasa dan seksi seperti penampilan wanita yang di sukai Yong Hwa. Dengan harapan suatu saat ini Yong Hwa akan membawanya ke ranjang pria itu.

Iya, Ae Ri memang tidak pernah menjadi salah satu wanita penghangat ranjang Yong Hwa, tapi tetap saja ia menginginkannya. Ia ingin Yong Hwa menyentuhnya seperti yang Yong Hwa lakukan pada wanita lainnya. Karena itulah Ae Ri sempat mencoba merayu Yong Hwa beberapa kali, tapi Yong Hwa selalu menolak. Yong Hwa terlihat tidak tertarik untuk menyentuhnya. Hal itu jelas menyakiti Ae Ri. Sama seperti saat ia melihat Yong Hwa makan dengan wanita lain barusan.

Tidak. Yong Hwa hanya miliknya. Yong Hwa hanya harus menjadi miliknya. Ae Ri akan pastikan hal itu.Untuk itu ia harus tahu siapa sebenarnya wanita tadi.

"Katakan padaku, siapa sebenarnya wanita tadi, Oppa?" Ae Ri kembali bertanya ketika Yong Hwa hanya diam saja. "Kenapa Oppa hanya diam saja? Siapa wanita itu Oppa? Dan apa maksudnya dengan istri? Siapa yang akan menikah?"

"Ae Ri dengarkan aku," Yong Hwa meraih bahu Ae Ri membuat tubuh wanita itu menghadapnya. "Aku akan menjelaskan semuanya padamu tapi nanti. Sekarang aku harus segera pulang."

"Tapi Oppa...."

"Aku berjanji akan menjelaskannya nanti, oke."

Ae Ri menghela napas. Ae Ri mau Yong Hwa menjelaskan semuanya sekarang, tapi ia sadar tidak bisa memaksa Yong Hwa. Ia tidak ingin membuat Yong Hwa marah padanya. Setidaknya Yong Hwa akan mengunjunginya nanti dan itu lebih baik untuknya. Ia bisa merayu Yong Hwa ketika mereka berdua dan kali ini Ae Ri berharap semua berjalan seperti yang di rencanakannya.

"Baiklah aku akan menunggu Oppa nanti malam." Ae Ri mengecup pipi Yong Hwa dan tersenyum puas melihat bekas lipstiknya yang tersisa di pipi Yong Hwa. Ia memang sengaja melakukannya. Ia ingin menunjukkan pada wanita itu kalau Yong Hwa adalah miliknya.

"Aku pergi dulu."

Yong Hwa tidak menanggapi ucapan Ae Ri. Fokusnya hanya tertuju pada Shin Hye yang kini tengah menunggunya. Untuk itu, Yong Hwa bergegas membayar Bil-nya dan langsung menuju mobil. Mengabaikan tatapan tidak suka Ae Ri yang tertuju padanya. Yong Hwa hanya tidak ingin membuat Shin Hye menunggu terlalu lama.

Begitu sampai di luar, Yong Hwa melihat Shin Hye tengah bersandar di pintu mobil. Wanita itu langsung menegakkan tubuh ketika melihatnya dan mengisyaratkan agar Yong Hwa membuka pintu mobil yang terkunci.

"Aku bisa menjelaskan semuanya," ucap Yong Hwa ketika mobil perlahan melaju memecah jalan. Entah kenapa ia merasa harus menjelaskan semuanya pada Shin Hye meski pun sebenarnya ia tidak memiliki kewajiban untuk melakukan semua itu.

"Tidak ada yang perlu di jelaskan. Itu urusanmu dan aku tidak mau tahu tentang urusanmu."

Yong Hwa menghela napas, mengabaikan ucapan Shin Hye ia berkata, "ini tidak seperti yang kau pikirkan Shin. Wanita itu hanya teman, tidak lebih. Percayalah."

Shin Hye yang masih kesal karena merasa Yong Hwa lebih memilih wanita itu di banding dirinya, membuka sabuk pengamannya dan langsung memutar tubuh menghadap Yong Hwa. Saat itulah ia melihat bekas lipstik di pipi Yong Hwa. Hal itu membuatnya marah.

Yong Hwa dengan sifat playboynya memang tidak pernah berubah.

Memangnya apa yang bisa diharapkan dari pria berengsek di depannya? Cinta? Kesetiaan? Semua itu tidak di miliki Yong Hwa. Baik di masa lalu mau pun saat ni. Yong Hwa adalah pria berengsek yang tidak akan pernah berubah.

"Memangnya apa yang ingin kau jelaskan padaku? Kau ingin mengatakan kalau wanita itu bukanlah orang yang kau kenal? Atau kau ingin mengatakan kalau wanita itu adalah salah satu dari sekian banyak wanita yang pernah menjadi teman kencanmu? Begitukah yang ingin kau katakan padaku? Kau ingin menunjukkan betapa mempesonanya dirimu, begitu kan?"

Suara Shin Hye meninggi. Persetan dengan apa yang Yong Hwa pikirkan mengenai dirinya. Ia hanyalah wanita biasa yang cemburu karena pria yang di cintainya lebih memilih wanita lain. Jadi jangan heran kalau emosinya berkobar.

"Ada apa denganmu?" Yong Hwa melirik Shin Hye lalu kembali memfokuskan diri pada jalanan di hadapannya. "Kenapa tiba-tiba kau bersikap aneh seperti ini?"

"Bersikap aneh katamu?" Shin Hye menggeram. Kesal dengan Yong Hwa yang menganggapnya bersikap aneh. Tidakkah pria itu tahu kalau saat ini ia tengah cemburu? Berengsek memang Yong Hwa.

"Memangnya apa lagi yang bisa aku katakan selain itu? Kau tiba-tiba marah tanpa sebab. Seingatku aku tidak melakukan kesalahan apa pun yang bisa membuatmu semarah ini."

Shin Hye menggenggam kedua tangannya karena kesal. "Kau itu pria paling menjijikkan dan paling berengsek yang pernah aku temui dalam hidupku. Kau penjahat kelamin. Kau bajingan keparat! Playboy sialan, tidak tahu diri!! Kau pria cabul sialan. Kau pria paling tidak peka di seluruh muka bumi ini, Jung Yong Hwa berengsek!!" Shin Hye memekik. Menyuarakan segala unek-uneknya pada Yong Hwa yang sedari tadi begitu ingin dikeluarkannya.



💗💗
24072020

Do You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang