Hyerin membuka matanya dan merasa perih disekujur tubuhnya, ia lalu memandangi punggungnya didepan cermin yang ada dalam kamarnya.
Rasa takut kembali menghantuinyaTak lama suara langkah kaki terdengar menuju kamar yang ditempatinya, keringat dingin mulai membanjiri pelipisnya, Hyerin takut melihat wajah laki-laki itu.
"Kejadian kemarin masih terasa sangat sakit, apakah dia akan melanjutkannya lagi?" batin Hyerin gelisah
Krekk~
Hyerin mundur melihat Jungkook memasuki kamarnya, jungkook menatapnya dengan ekspresi tak terbaca membuat Hyerin semakin merasa gelisah dan berfikir nyawanya dalam bahaya.
Jungkook kemudian mendudukan dirinya disofa dengan mata yang masih setia memandangi wajah Hyerin yang ketakutan, tapi menurut jungkook itu sedikit lucu baginya.
"bagaimana punggungmu?" tanya Jungkook
"H-hah?!"
Jungkook tersenyum melihat reaksi Hyerin, tapi dimata Hyerin senyuman itu adalah Seringaian
"apa masih sakit?" lanjut Jungkook
"aku.. Ti-tidak"
"maaf untuk kejadian kemarin, aku lepas kontrol"
Hyerin hanya diam tak menanggapi ucapan Jungkook, Hyerin bingung ia mengira Jungkook datang kemari karna akan menyakitinya lagi, tapi sebaliknya dia malah meminta maaf.
"istirahatlah, aku akan menyuruh pelayan untuk membawakanmu makanan sebentar lagi"
"ah i-iya"
****
"baiklah, aku akan berangkat malam ini" kata Jungkook pada seseorang disebrang sana"siapakan semua keperluan ku, aku akan berangkat malam ini juga" katanya pada pelayan
Kemudian Jungkook menuju kamar dimana gadis yang akhir-akhir ini memenuhi pikirannya, ia masuk dan mendapati gadis itu sudah tertidur pulas.
Jungkook menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Hyerin agar dapat melihatnya dengan jelas
dapat Jungkook lihat wajah Hyerin yang tertidur dengan damai.
"sepertinya kita akan berpisah selama beberapa hari kedepan Hyerin-ah" kata Jungkook setengah berbisik agar tidak membangunkan sang empu
Jungkook mengusap surai hitam gadis itu dengan lembut kemudian beralih pada bibir ranumnya, dan mengecupnya sekilas
"kau milikku Park Hyerin" kata Jungkook kemudian berlalu keluar kamar
****
Cahaya matahari menerobos masuk melalui cela-cela kecil kedalam kamar yang bernuansa klasik, sosok disana nampak terusik saat cahaya itu dengan tanpa permisi mengenai kelopak matanya.Mengleluh pelan lalu terbangun dengan rambut yang berantakan namun masih terlihat sangat cantik.
"apakah semalam aku mimpi?"
"Jungkook mengusap kepalaku kemudian menciumku?!"
"ahh tidak mungkin!! Pasti hanya mimpiku, tidak mungkin Jungkook bisa bersikap semanis itu"
"Seandainya mimpiku nyata ya tuhan"
Hyerin memang menaruh sedikit harapan pada Jungkook, saat mengetahui Jungkook kadang bersikap manis padanya.
Setelah selesai berbicara dengan dirinya sendiri, Hyerin memutuskan untuk menuju dapur karna perutnya sudah minta diisi.
Ia memang belum makan apapun sejak kemarin, karna kehilangan nafsu makan."pagi nona" sapa salah satu pelayan disana
Hari ini Jungkook mulai mempekerjakan pelayan dan pengawal dirumahnya, karna pria itu harus meninggalkan rumah beberapa hari kedepan
"pagi" balas Hyerin bingung tapi berusaha tidak peduli
"kemana tuanmu? Biasanya dia akan berada disini untuk sarapan sebelum berangkat kerja kan?" sambung Hyerin
"dia berangkat ke luar negri tadi malam nona"
"benarkah? Kenapa tidak memberitahuku?"
Hyerin merasa aneh dengan pertanyaannya barusan
"memangnya aku siapanya, kenapa dia harus memberitahuku segala urusannya? Hahh kamu terlalu berlebihan Hyerin!" batin Hyerin
"Tuan perginya mendadak nona, mungkin dia juga tidak tega membangunkan mu" balas pelayan itu
"iya, baiklah "
To be continue
Jangan lupa votmen dan follow akun aku yah:*
Supaya author tambah semangat buat lanjutin ceritanya♡Ig: rfiaharhm_
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath Boyfriend.Jjk[END]✓
Romance"Tu..tuan, kumohon lepaskan aku! Aku tidak akan memberitahu siapapun" -Hyerin "Terlambat Sayang! Mari kita bermain sebentar dengan pisau kesayanganku, setelah itu aku akan pikirkan bagaimana cara membuatmu tertidur pulas untuk selamanya, bagaimana m...