[Moon Bin Remembering]
Moonbin suka Sinb,hanya itu.
Note : Bahasa 80% non baku + 90% mengandung bahasa kasar dan mengandung kekerasan.Typo banyak dan saya malas merevisi,jadi pikir dulu sebelum lanjut baca.
Merasa sesuatu mengganggu tidurnya,Sinb pun membuka matanya perlahan mencoba menyesuaikan pasokan cahaya yang menyapa indra penglihatannya.
Sinb membulatkan matanya sempurna saat melihat kekasihnya kejang-kejang serta kantong oksigen sang kekasih yang terpompa hebat.Selanjutnya,manik mata bulatnya itu terpaku pada layar monitor hemodinamikyang sukses membuat jantungnya berhenti beroperasi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nafas Sinb tercekat serta pasokan oksigen yang menurun drastis.Dan jangan lupakan matanya yang sudah berlinang air mata.
"Bin,kamu kenapa?!!"Cemas Sinb.
Sinb menggoyang-goyangkan badan kekasihnya"Bin,sadar!!!"
Karena tidak ada respon dari Moon Bin serta tubuh sang kekasih yang terus bergetar,akhirnya Sinb memutuskan untuk memencet bell untuk memanggil dokter.
5 menit kemudian,dokter pun masuk ke ruangan ICU dengan peralatan pemompa jantung dan alat-alat lainnya.
"Maaf,tapi silahkan tunggu diluar.."
Sinb hanya mengangguk lemah lalu segera keluar dari ruang ICU.
🍁🍁🍁
Saat keluar dari ruangan,anak BD,Gfriend,dan Yang lain menatap cemas kearah Sinb.
"Bii,Moon Bin kenapa?!"Tanya Jinjin.
Tubuh Sinb bergetar hebat"Hikss..dia kejang-kejang.."Tubuh Sinb merosot ke lantai rumah sakit.
Melihat itu,Yeri segera menghampiri Sinb dan memeluk gadis itu"Hikss,Eonniee oppa kenapa?!!"Histeris Yeri.
Sinb semakin terisak dengan seribu rasa sakit luar bisa mencengkram hatinya.
"Bin!Lo harus kuat Bin!"Teriak Sanha.
"Arghhh!!Ini semua karena lo brengsek!"Tunjuk Jimin tajam kearah Yuju yang sedang menangis tersedu-sedu.
"Nggak punya otak lo emang!"Sarkas Kai menatap tajam ke arah Yuju.
Yuju semakin dipenuhi rasa bersalah"Hikss..ma..maaf.."Lirihnya.
