Manis dan pahit

996 117 7
                                    

Taeyong berjalan dengan santainya di koridor kampus, meniup poninya yang sedikit menjuntai kebawah membuatnya terlihat lebih tampan.  Sejenak menghentikan langkahnya ketika melewati kelas Jisoo. Mencoba mengintip sebentar untuk melihat kegiatan apa yang sedang dilakukan gadisnya itu. Tersenyum simpul ketika netranya mendapati sosok Jisoo sedang membaca sebuah buku di sudut kursinya.

"Oppa... kau datang?." Tanya seorang gadis yang berada di kelas itu lalu mulai bergelayut manja pada lengan Taeyong.

Kedua bola mata Taeyong  memutar malas menanggapi sikap gadis yang ia-tidak-tau-namanya itu. Taeyong melirik Jisoo melalui sudut matanya yang runcing, Jisoo masih tidak melihat dia saat ini.

"Aku datang bukan untukmu." ucap Taeyong yang tidak melepaskan tatapannya pada Jisoo.

"Lalu?." Gadis itu bertanya dengan kerutan pada dahinya.

Taeyong melepaskan rangkulan gadis itu pada lengannya kemudian berjalan untuk menghampiri Jisoo yang masih menikmati isi dari buku pembelajaran untuk santapan otaknya.

Taeyong menarik sebuah kursi yang berada didepan Jisoo lalu memindahkannya kesisi Jisoo. Jisoo tak bergeming, ia masih fokus dengan buku yang dibacanya. Seisi kelas menatap Taeyong , tanggapan cuek yang diberikan oleh Jisoo mendapatkan bisikan dari penghuni kelas.

Taeyong menggemeretakkan giginya lalu dengan paksa menarik pergelangan tangan Jisoo hingga tersentak kaget dan buku itupun jatuh.

"Aw sakit!, lepaskan." Pekik Jisoo dan berusaha untuk melepaskan cengkraman tangan Taeyong pada pergelangannya. Namun, Taeyong menghiraukan rintihan Jisoo dan terus menyeret Jisoo untuk keluar dari kelas tersebut hingga langkah mereka pun terhalang oleh gadis tadi.

"Oppa, kenapa kau membawa Jisoo bersamamu ketika pacarmu ada disini!." Tanyanya.

Dahi Taeyong mengkerut dia tidak ingat pernah mengencani gadis ini.

"Kau...?" Taeyong bertanya.

"Jennie, oppa lupa siapa namaku?."

"Ah, Kim Jennie? Maaf kalau aku melupakanmu tapi mulai sekarang kita jangan bertemu lagi ya." Ujar Taeyong dengan senyuman pada bibirnya.

"Kenapa? Bukankah kita baru pacaran dua minggu yang lalu?." Tanya Jennie bingung.

Taeyong menghela napasnya malas, kenapa  setiap gadis yang dikencaninya begitu tidak cepat mengerti arah pembicarannya.

"Kita putus, ok?."

Jennie terkejut saat mendengar perkataan Taeyong, dia tidak percaya akan apa yang di dengarnya. Ia dengan cepat menarik menarik lengan Taeyong untuk menghentikan langkahnya.

"Oppa..."

Menepis keras tangan Jennie dan dengan bangga mengeluarkan senyum angkuhnya. Jisoo yang berada disamping Taeyong merasa sedih melihat Jennie di perlakukan kasar. Namun, Jisoo bisa apa? Dia hanya menatap prihatin gadis itu, nasib yang hampir sama dengannya. Ya ... walaupun dia lebih beruntung dibanding Jisoo.

Taeyong menyeret Jisoo paksa menuju taman kampus mereka, mendudukkan Jisoo di bangku yang tersedia disana. Membiarkan Jisoo memijat sendiri tangannya yang sakit, dia berlaku terlalu kasar hari ini. Taeyong mendudukkan dirinya disamping Jisoo dan membuat Jisoo menjauhkan sedikit posisinya, dia takut kejadian kemarin terulang lagi.

"Dia pacar terakhirku." Taeyong membuka suara.

Jisoo menoleh menatap jaehyung dengan dahinya yang mengkerut, Jisoo memicingkan matanya dan Taeyong membalas tatapan itu dengan santai. Dia suka akan tatapan Jisoo yang begitu tajam yang seakan berusaha untuk menjatuhkannya.

Unrequited love || Taesoo & Jaerose  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang