Awal dari semuanya

2.5K 230 6
                                    

"Jadi kau suka padaku??" Tanya Taeyong takjub , seketika ia menyilangkan tangannya di dada dan menatap lekat gadis betubuh kecil dan ringkih di hadapannya yang terlihat gugup karena tatapannya.

"I...Iya.." kata gadis itu yang tetap menundukkan kepalanya, merasa malu untuk bertatapan langsung dengan iris mata tegas itu.

Taeyong perlahan berjalan mendekat kearahnya dan membuat gadis itu berjalan mundur perlahan hingga tubuhnya merapat ketembok. Taeyong pun mengunci tubuh gadis itu dengan kedua lengannya seakan tidak ingin melepaskannya. Sekali lagi ia menatap wajah gadis itu dari ujung rambut hingga kakinya. Berdecak sebentar dan Menyunggingkan senyuman sinisnya lalu menyentuh kening gadis itu menggunakan jari telunjuknya.

"Dengar, hm siapa namamu tadi?."

"Jisoo..." ia menyebutkan namanya kembali dengan perasaan gugup.

"Ah iya! Jisoo, aku tidak tertarik dengan gadis sepertimu." Ujar Taeyong dengan kedua lengannya yang masih memenjarakan tubuh Jisoo.

"......."

"Apa kau tidak pernah bercermin?." Tambah Taeyong lagi dengan seringaian terlihat disudut bibirnya.

Jisoo hanya terdiam seakan tidak mampu menjawab pertanyaan Taeyong, pria itu pun hanya menyunggikan senyuman tipis menanggapi arti sikap 'diam' Jisoo. Taeyong pun mendekatkan bibirnya pada telinga Jisoo lalu berbisik lembut."Kamu itu bukan Tipeku."

Setelah mengatakan itu Taeyong memundurkan tubuhnya beberapa langkah dan menatap kembali Jisoo yang enggan memperlihatkan wajahnya.

"Jadi, kau tidak perlu bersusah payah mengejarku." Tambahnya lagi lalu memberikan tatapan sinis sebelum meninggalkan Jisoo yang terdiam mematung karenanya.

Jisoo mencengkram erat tali tas selempangnya dengam gemetar. Aura yang diperlihatkan oleh Taeyong sangat berbeda dari biasanya. Pria itu menyembunyikan kebusukannya dibalik topeng kesuciannya. Kepolosan Jisoo membutakan mata dan perasaannya, ia begitu merasa sakit atas hinaan yang diterimannya.

Bulir air mata itu semakin deras membasahi pipinya seiring dengan tawa Taeyong yang semakin samar. Sekuat tenaga ia menghapus air mata yang menumpuk dipelupuk matanya itu.

Dan kau tahu Taeyong, kau telah menyakiti perasaannya, kau menghancurkan hatinya hingga berkeping-keping dan kau juga telah menginjak harga dirinya. Seorang gadis telah menangis dikarenakan kejamnya ucapanmu itu, seorang gadis yang terluka hatinya tidak akan pernah melupakan rasa sakit yang diterimanya meskipun ia diam.

"Kau itu bukan tipeku."

"Bukan Tipeku."

Kalimat menyakitkan itu terus-menerus mengiang didalam pikiran Jisoo, sepanjang malam. Air matanya bahkan masih terus mengalir membasahi pipinya, sosok pria yang didambanya selama ini ternyata hanyalah seorang penipu. Dengan lihainya dia menipu wanita dengan kebaikan dan senyuman menawannya itu. Jikalau ingin menyalahkan seseorang, maka dirinyalah yang pantas disalahkan karena terlalu mudah menilai seseorang hanya dari sisi luarnya saja.

Its okay, jika pria menolak dia tapi tidak dengan kalimat menyakitkan seperti itu. Apa gunanya mereka memakan bangku sekolah hingga ke universitas kalau tata krama saja tidak dipahami oleh mereka.

Unrequited love || Taesoo & Jaerose  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang