"Ugh...Sialan kau!" Venata kesakitan.
Dhaph langsung berdiri di depan hadapan Venata.
"Kau akan sengsara jika kau hanya melihat dan menilai orang hanya dari luarnya" Dhaph berkata dengan percaya diri.
"Aku bisa menggunakan senjata apapun yang kumau, " Kata Dhaph sambil mengeluarkan pisau-pisau yang melayang mengelilingi tubuhnya.
'Tak peduli senjata apapun yang kau pakai, kau takkan pernah bisa mengalahkanku!" Theana berteriak
Venata pun memanggil Shutter mendekat ke dirinya.
"Transform!!"
Shutter langsung berubah menjadi sebuah tongkat hitam.
"Ayo maju!" Teriak Venata
Dhaph masih diam dan tidak mengucapkan apa-apa.
Tak lama kemudian Venata bertransformasi menjadi makhluk hitam dengan dua sayap di belakangnya, wajahnya berubah jadi hitam dan matanya bercahaya.
"Huh...." Perubahan macam apa itu..menyeramkan sekali..." Dhaph mendecih pelan, kemudian ia menggigit bibirnya tipis
Theana masih terduduk di belakang tampak takut dengan perubahan wujud Venata.
"Perubahan itu....aku tidak yakin Dhaph bisa menandinginya." Kata Theana dengan cemas
Venat menyeringai, kemudian mengangkat tongkat hitamnya, bersiap untuk menyerang Dhaph.
"Zyungg"
"Hup"
Walaupun Dhaph mampu menebak dan memprediksi Pergerakan Venata, serangannya tetap cepat sekali, Dhaph berhasil menghindar di detik terakhir.
"Wah..Tadi nyaris saja"
Venata berhenti berjalan sejenak lalu menatap Dhaph sambal tersenyum menyeramkan.
"Lumayan , kau bisa menghindari serangan pertamaku, Namun kali ini aku akan serius, jadi bersiaplah"
Dhaph menyatukan kembali pisau-pisau kecinya yang melayang dan menjadi sebuah pisau besar, kemudian ia melompat ke belakang bersamaan dengan Venata yang melancarkan serangannya.
"Ce..cepat sekali..."
Venata tidak berhenti dan berlari mendekati Dhaph, kemudian mengayunkan tongkatnya dan tersenyum meremehkan.
"Kau takkan bias kabur!"
Zyuunngg......
Dhaph melabarkan matanya ketika tongkat hitam venata sudah didepan matanya, dan lebih buruknya lagi adalah tubuhnya tidak dapat bereaksi dengan cepat.
Celaka-!
Dosshh...
"Agh!"
Bruagh!......
Tubuh Dhaph terlempar dengan kencang menubruk sebuah batu besar sampai membuatnnya retak. kemudian ia terjatuh di tanah berlumpur.
"Uhuk!" Darah segar keluar dari mulut Dhaph, ia merasakan sakit luar biasa di perut dan punggungnya.
----------------------------------------------------
Didalam sebuah reruntuhan tersebut, Kaz, Shun dan Master Xion bersiap memulai pertempuran melawan Xen'en, Kaz bergumam.
"Baiklah kami berhadapan, di depan seorang Pemimpin Shadowsong. Jujur saja kami sudah kehilangan cukup banyak tenaga sebelum tiba disini..."
Xen'en berlari ke arah Master Xion sambal menyeringai seram, dan sebelum dia bias menghindar, sambaran petir Xen'en berhasil mengenainya dan membuat ia terduduk.
"Tubuhku mati rasa......"
Master Xion melihat Xen'en tertawa terbahak bahak.
"Huh........Sepertinya ini akan menjadi pertarungan yang sulit" Shun mendecih.....
To be Continued..................
KAMU SEDANG MEMBACA
Heroes of Thantera
AdventureSeason 1 Sekelompok musuh datang menyerang kota untuk mendapatkan kekuatan kristal dan mengacaukan misi Kaz, Shun dan Master Xion untuk melindungi kristal tersebut. Disamping itu ternyata sang pemimpin musuh merupakan teman masa lalu Master Xion ya...