Kondisi Dhaph saat ini Sedang terpojok, ia tidak mampu menghadapi serangan - serangan Venata yang begitu cepat. Shun memilih untuk bersembunyi sejenak di antara bebatuan sekaligus mengisi kembali energinya yang sudah banyak terkuras.
"Sial......Jika terus seperti ini, aku bisa binasa olehnya..."
Lalu Dhaph melihat salah satu gedung tua yang masih utuh diantara bangunan lainnya yang sudah rusak, Dhaph mengambil langkah perlahan untuk masuk ke dalam gedung itu.
Namun sayangnya, ketika ia sudah sampai ke pintu masuk, Dhaph menginjak dedaunan kering sehingga Venata menyadari upaya Dhaph untuk bersembunyi, Venata langsung dengan cepat mengejar Dhaph.
"Jadi kau mencoba melarikan diri hah!"
Dhaph langsung berlari masuk ke dalam gedung itu, tapi keadaan gelap membuat Dhaph kesulitan mencari jalan.
"Ah sial! Disini gelap!"
Venata melancarkan serangannya beberapa kali namun di saat-saat terakhir Dhaph selalu dapat menghindar, Dhaph juga tidak pernah mendapat kesempatan untuk menyerang balik.
Terus menerus menghindar membuat tubuh Dhaph lelah, Pergerakan wanita berjubah hitam itu semakin cepat, membuat ia tak menyangka dia secepat itu, Dia kewalahan.
Keringat dingin menetes di wajah Dhaph, kakinya terus bergerak berusaha menghindari hantaman tongkat musuhnya.
"Aw!"Dhaph merasa pahanya seperti menabrak sesuatu.
"M....mesin jahit! Yang benar saja!?"
Merasa panik Dhaph berlari semakin cepat dan terus menabrak benda-benda yang bersembunyi dalam gelap.
Namun bagi Venata, semua yang menghalanginya hanya perlu di hancurkan, jadi ia tidak terlalu peduli.
"Hah! Sialan!"
Keadaan ini sangat memojokkan Dhaph , dan ia mulai merasa khawatir.
Dhaph menubruk meja dan menjatuhkan benda-benda yang ia tidak tau apa itu, namun sepertinya mesin jahit dan beberapa kain.
"Hei brengsek! Kau mau kabur kemana!
Gwahahah....." Dengan brutalnya Venata mengayun-ayukan tongkatnya dalam gelap, berharap Lawan didepannya setidaknya terkena satu serangan.Dhaph mengambil langkah memutar mengikuti dinding dan berharap Venata tidak tahu dimana letaknya. Ia menarik nafas sepelan mungkin dan melihat ke lantai.
"Aku tidak boleh menatapnya, aku tidak boleh menatapnya...."
Suara berisik di belakang jelas saja letak dimana Venata berada, Dhaph tahu betul, wanita di belakangnya itu menubruk dan menjatuhkan semua barang yang ada di depannya, Sedangkan sekarang Dhaph berjalan dengan hati-hati berusaha tidak menimbulkan suara.
Dhaph menyembunyikan tubuhnya dan memilih merangkak pelan-pelan.
"Apa ini?!, apa yang terjadi denganku?"
Saat Dhaph membuka mata, dia melihat sebuah emerald di atas suatu altar dan dia mendengar seseorang memanggilnya.....
To be Continued......
N/b : Maaf karena sudah menunggu lama chapter ini, karena saya mengalami masalah teknis sehingga saya harus menunda uploadan chapter ini beberapa hari....
Jadi mohon maaf ya :v ...cerita ini akan terus berlanjut kok...:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heroes of Thantera
AventuraSeason 1 Sekelompok musuh datang menyerang kota untuk mendapatkan kekuatan kristal dan mengacaukan misi Kaz, Shun dan Master Xion untuk melindungi kristal tersebut. Disamping itu ternyata sang pemimpin musuh merupakan teman masa lalu Master Xion ya...