Shadowsong Arc Ch 16 : Power Difference

3 0 0
                                    


"Orang seperti kalian ingin menantangku? Hahahaha!" Xen'en tertawa keras sampai Kaz merasa risih.

"Kalian pasti ingin merebut wanita itu dariku kan?!, Bermimipilah! Bahkan untuk menyentuhku saja kalian tidak akan bisa!" Xen'en menatap Kaz dan Shun dengan pandangan meremehkan.

Kaz dan Shun tampak berkeringat dingin dan jantung mereka terus berdetak dengan cepat, Master Xion masih terduduk mati rasa karena serangan petir tadi.

Kaz dan Shun hendak menterang tapi Xen'en sudah ada di depan mereka dan menembakan petir dari jari-jarinya.

"Gerakannya cepat sekali!"

"Aaaargh!" Kaz dan Shun tersetrum lalu ambruk ke tanah.

Kaz meraba tubuh Shun dan berusaha memastikan ia baik - baik saja.

"Shun! kau tudak apa apa?"

"Ya....tapi tubuhku terasa sangat berat...."

"Karena aku sangat kesal saat ini, Bersiaplah untuk mati nak." Xen'en menarik kerah baju Kaz dan mengeluarkan petirnya sehingga membuat mereka tersengat listrik Xen'en dan terhempas ke tanah.

"Ukh sial...........tubuhku matirasa..."

"Padahal kami belum menyerangnya tapi kami sudah babak belur seperi ini......" Xion berkata dalam hati.

Dari belakang Master xion mengernyitkan dahi sambal melihat Xen'en dengan tubuh yang masih terduduk lemas.

"Dia sekarang benar benar berbeda dari terakhir kali aku melihatnya, satu serangannya saja sudah membuat tubuhku hamper lumpuh, kini perbedaan kekuatannya hampir 100%" 

Kaz mengernyitkan dahi dan berkedip beberapa kali.

"Kenapa.....Pandanganku kabur...."

Xen'en mendecih lalu menarik baju Kaz, memaksanya berdiri

"Kalian jangan mati dulu, aku sedang ingin bersenang senang" Kemudian Xen'en kembali melemparkan Kaz ke tanah lalu kembali tertawa cekikikan.

"Kaz!!....Xen'en.....kau akan membayar semua ini!" Shun berkata saat melihat temannya tidak sadarkan diri.

===============================================

Sambil menahan rasa sakitnya, Dhaph bangkit berdiri, bertumpu pada lututnya yang sebenarnya sudah gemetar. Ia langsung menatap Venata dengan serius.

"Wah, wah, masih bias bangun ternyata"

Plok...plok..

Venata bertepuk tangan, sambal berjalan mendekat ke Dhaph

Dhaph menarik nafas Panjang dan menggeleng-gelengkan kepalanya kencang, membuat rambut putihnya sedikit erantakan, kemudian menutup matanya beberapa saat.

"Aku harus focus"

Venata membenarkan pegangan pada tongkatnya, sambal membuka mulutnya lebar dan tertawa.

"Seru juga!! hahaha!"

Secara tiba tiba dan tidak terprediksi, Venata bergerak sangat cepat ke arah Dhaph membuat laki laki berambut putih itu reflex melompat ke belakang.

"Huh....hampir saja"

To be Continued......................................



Heroes of ThanteraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang