Raya merintih kecil, menarik sisir yang digunakannya dan menatap kosong rambut yang terbawa di sisir itu. Untuk pertama kalinya, rambutnya rontok sebanyak ini. Secepatnya dia menggelengkam kepala, menepis prasangka-prasangka buruknya.
Raya menghembuskan nafas panjang, mengakhiri sesi menyisir rambut warna-warninya yang kini sudah kembali berwarna hitam kecoklatan seperti sebelumnya.
Dulu Raya sempat bertanya kenapa dia memiliki rambut berwarna coklat, padahal Vanya dan Nurman memiliki rambut berwarna hitam. Di rumah ini, pemilik rambut coklat hanyalah Marina. Ah, Raya memang sebodoh itu. Hal sekecil itupun dia sama sekali tidak paham.
Ponsel Raya berbunyi, membuat pemiliknya yang hendak kembali tidur, jadi menegak dan mengambil benda pipih persegi panjang itu dari atas nakas. Banyak pesan masuk dari teman sekolahnya. Memang, sudah hampir satu minggu Raya tidak sekolah tanpa memberi alasan jelas, padahal ujian nasional akan segera dilaksanakan dalam dua minggu ke depan.
Dari banyaknya orang yang mengirimi pesan, Raya membuka pesan paling atas, dari Dini, anak kelasnya yang dikenal judes.
Dini: Raaa
Raya: Iniii hadeer
Dini: knpa gak sekolah? Bu tita sama Nandra nanyain mulu ke gue sama Yersa
Raya: kalo nanyain ke yersa sih gue percaya, lah kalo nanya ke elo?
Dini: ini gue dino jir_-
Raya: TOLONG INI NAMA KONTAKNYA DINI YA SISTAH
Dini: yakan gue pinjem hp dini, wong chat gue gak lu bales
Raya: hadeh
Raya: paan sih no ah gue males
Dini: udah seminggu lho ra, pak nandra serem (
Raya: bilang aja gue gak bakal sekolah lagi, mau homeschooling aja
Dini: TOLONG YA MBAK DUA MINGGU LAGI UJIAN TERUS LO MAU HOME SCHOOLIN GIMANA CERITANYA ANJIR
Raya: yaelah pokoknya lo bilangin aja gitu ke pak nandra
Dini: raya :(
Raya: jijik bngst ;(
Dini: kita semua IPA 1 kehilangan perusuh kelas
Raya: BAGUS YA GUE CUMA DIANGGAP PERUSUH TERUS APA KABAR MAHLUK KAYAK ALAN SAMA TALISHA. AWAS GUE MATI NTAR GAK USAH DATANG KE MAKAM GUE KALIAN!
Dini: jarinya aing cincang mampus lu
Dini: tapi kita beneran kehilangan lo. Ada yang kurang. Walau selama ini lo jarang gabung kompak-kompakan, tapi lo bagian dari kita. Kita emang gak tahu apa masalah lo, tapi kita pengen bantu lo keluar dari masalah itu.
Dini: IYA RAYA HUHUHUHU SEDIH AKU TUH
Dini: IIII RAYA TAYANG AYO DONG KAMBEK! ITU COKLATNYA RAKA UDAH SEMINGGU GAK DIBAGIIN. KATANYA KALO GAK ADA ELO GAK BAKAL DIBAGIIN :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Raya
Teen FictionRaya Alexa Farandya, si gadis bermuka dua, suka menebar senyum dan tawa untuk menutupi luka, pun gadis yang berdiri di balik dinding kokoh ketegaran yang penuh dusta. Raya begitu hyperaktif, cerewet, absurd, suka berulah, playgirl dan tidak pernah...