rumah-rumahan

11.2K 660 11
                                    

Pagi ini Haechan sama Jaehyun lagi siap siap mau olahraga. Haechan sebenarnya ragu buat ninggalin Chenle, mau bangunin tapi anaknya itu lagi pulas banget tidurnya.

"mama pergi sebentar ya" Haechan membisikkan kalimat tersebut pada telinga Chenle dan mencium pipi gembul milik anaknya itu. Ia keluar dari kamar Chenle, dan mendapati Jaehyun yang baru keluar dari kamarnya.

"Lele masih tidur?" tanya Jaehyun, Haechan mengangguk.

"gara gara tadi malam begadang, di cium gemes pun ngk bangun. Biasanya langsung bangun" ucap Haechan. Seebenarnya Haechan sedikit kesal pada suaminya itu karna mengajak anaknya itu begadang.

"maaf sayang, lain kali enggak hyung ajak" ucap Jaehyun sambil mengusak rambut Haechan. Mereka berdua berjalan ke lantai bawah. Haechan lebih dulu kedapur untuk menemui kepala pelayannya.

"bibi tolong dengar dengar ya jika Chenle menangis. Haechan dan Jaehyun hyung akan keluar sebentar"
Ucap Haechan pada bibi kim.

"baik nyonya"

Haechan mengangguk lalu mengusul Jaehyun yang sudah menunggunya di teras.

"ayo hyung"

Mereka berdua rencananya akan jogging disekitaran tempat tinggal mereka. Hal ini biasa dilakukan seminggu sekali, biasanya mereka lari pagi bertiga tapi untuk pagi ini tidak,karna si kecil yang masih nyaman mengarungi mimpinya.

"padahal sering melakukan ini,tapi tetap saja capek"gerutu Haechan. Haechan ya gitu, kalau berdua sama Jaehyun suka ngeluh padahal baru beberapa meter dari rumahnya. Tapi kalau sama Chenle dia ngk bakalan kayak gitu.

"yasudah sini biar hyung gendong" ucap Jaehyun. Haechan menggeleng. Terakhir kali ia digendong Jaehyun saat lari pagi membuat ia senam jantung lantaran Jaehyun menggendongnya sambil berlari cepat.

"tidak terimakasih,lebih baik aku lari seperti ini dari pada harus merasakan kembali bagaimana di gendong sambil berlari kencang" Jaehyun tertawa mendengar penuturan istrinya itu.

"hyung emang enggak keberatan ya kalau menggendongku?" tanya Haechan sambil menelengkan kepalanya pada Jaehyun.

"kau tahu,kelihatannya saja gendut aslinya memang berat" ucap Jaehyun sambil tertawa lepas dan berlari kencang menghindari Haechan sebelum pria manisnya itu mengamuk.

"YAK HYUNG"
Haechan ikut mengejar Jaehyun yang lebih dulu berlari meninggalkannya.

"hyung sini, enak saja mengataiku gendut" Haechan mengomel sambil mengejar Jaehyun. Haechan lari cepat itu sama kayak Jaehyun yang lari biasa. Lah ini Jaehyun lari kenceng ya ngk kekejar sama Haechan.

Jaehyun udah lari biasa malahan jalan pelan soalnya istrinya itu udah ketinggalan agak jauh darinya tapi masih terlihat oleh Jaehyun.
Jaehyun melambai lambai pada Haechan, menggoda Haechan.

"huh Jung,astaga napasku" Haechan akhirnya sampai juga kedekat Jaehyun. Jaehyun tersenyum tipis dan mengelus kepala Haechan.

"capek ya?" Haechan langsung mendongak saat mendengar kalimat itu keluar dari mulut suaminya itu.

"hyung tahu jawabannya" jawab Haechan ketus. Ia masih menetralkan napasnya yang tersendat sendat.

"yasudah ayo kita lanjutkan lagi, ini baru sebentar" ucap Jaehyun.

"ih aku baru saja merasakan bagaimana napas" ucap Haechan. Jaehyun hanya terkekeh dan merangkul Haechan.

"dari pada lari mending kayak gini aja" Jaehyun mencubit hidung Haechan gemas, dan merangkul istrinya itu sambil berjalan santai.

"hobi sekali membuat pipiku menjadi tomat" ucap Haechan.

"wajar saja akukan suamimu"

Sekarang kita biarkan saja dulu pasangan suami istri itu memadu kasih dipagi hari. Dan kita lihat bagaimana sang anak yang ada dirumah.

Little JungsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang