1

5.3K 381 37
                                    

chenle yang berusia tiga tahun sedang bermain dengan jisung yang masih berusia dua tahun sekaligus adiknya, mereka bermain mainan yang mereka punya.

"lele hyung, icung bocan ci lumah" jisung memegang mobil mobilan sambil memandang mainan itu bosan.

"cama,acu uga bocan ci lumah" timpal chenle yang juga bosan di rumah, mereka cemberut lalu ada lelaki manis yang menghampiri mereka setelah sampai lelaki itu duduk di antara mereka berdua.

"icung, lele kenapa cemberut, hm?" tanya lelaki manis itu sambil mengelus puncak kepala mereka berdua.

"bunca, cita bocan inin calan calan" lelaki yang dipanggil bunda itu hanya tersenyum menunjukan gummy smilenya.

"nanti bunda bicara kan ya dengan papa, gimana kalo kita pergi ke supermarket dulu, bunda ingin ke supermarket" chenle dan jisung yang mendengarkan ucapan bundanya pun langsung berdiri dengan semangat sambil melompat lompat.

"ayo bunca icung can lele hyung icut!"
seru jisung.

lelaki itu hanya terkekeh kecil lalu pergi kekamar chenle dan jisung untuk mengambil mantel mereka berdua karena hari ini sedikit dingin lelaki itu takut anak anaknya terkena demam.

"nah, ayo pakai mantelnya dulu supaya tidak kedinginan" lelaki itu memakaikan mantel ke badan jisung dan chenle.

setelah selesai mereka bertiga pun pergi ke supermarket menggunakan mobil hanya butuh waktu sepuluh menit akhirnya mereka bertiga sampai di supermarket terdekat.

lelaki itu menggendong jisung sedangkan chenle mengandeng tangan lelaki itu sebelum masuk lelaki itu mengambil troli belanjaan dan menaruh jisung ke tempat duduk yang ada di troli.

"bunca, bunca lele inin naik uga" ucap chenle dengan wajah penuh keirian jisung yang melihat hanya terkekek kecil melihat sang kakak yang sangat imut.

lelaki itu yang melihat ekspresi wajah anak sulungnya pun terkekeh pelan lalu menggendong chenle ke tempat keranjang troli.

"kajja!" seru lelaki itu sambil mendorong troli masuk ke supermarket

terkadang saat sedang memilih lelaki itu terkekeh melihat kelakuan anak anaknya yang bermain tepuk tangan bersama dan tubuh chenle yang tersentak ke belakang karena lelaki itu mendorong trolinya ke tempat lain, untung tidak jatuh.

"bunca, bunca icung ingin pelmen" jisung sedikit berteriak sambil menunjuk kearah tumpukan permen yang tersusun rapi di rak.

lelaki itu tidak menjawab melainkan langsung mendorong trolinya ke arah yang jisung tunjuk tadi, akhirnya lelaki itu mengambil semua yang diinginkan kedua anaknya saat sedang mengambil snack sebuah suara membuat atensi lelaki itu teralih.

"doyoung?" sapa seseorang membuat lelaki yang disapa mencari siapa yang memanggil namanya.

lelaki bernama doyoung itu membulatkan mata saat melihat siapa yang menyapanya dengan reflek ia memeluk seseorang yang baru saja menyapanya.

"taeyong? Ini kau? Woah daebak! darimana saja kau selama ini aku mencarimu asal kau tau" Ucap kaget doyoung saat melepaskan pelukannya sambil memegang pipi taeyong, taeyong hanya terkekeh pelan.

"bunca, janan jau jau, cica catut" panggil chenle sedikit berteriak, membuat doyoung yang ingat dan langsung menghampiri troli yang ia tinggal beberapa detik yang lalu diikuti oleh taeyong.

"woah! siapa ini kenapa imut sekali eoh?" ujar taeyong sambil mencubit pipi jisung pelan membuat jisung tersenyum jisung memang suka jika pipi gembul nya dicubit jisung menampilkan gummy smilenya yang sangat persis dengan doyoung.

"eumm....i-itu a-anak ku" ucap doyoung pelan tapi masih bisa didengar oleh taeyong, perkataan foyoung membuat taeyong terkekeh sekaligus terkejut.

"jinjja!? wah ku tinggal lima tahun kau sudah mempunyai dua anak yang lucu ini?!" ucap taeyong sambil membawa jisung digendongannya, foyoung hanya mengangguk malu.

akhirnya mereka berbelanja bersama sambil bergurau dengan jisung yang ada digendongan taeyong, doyoung yang melihat mereka sangat akrab hanya tersenyum.

🐬

doyoung dan kedua anaknya sudah selesai berbelanja chenle dan jisung membantu, namun hanya kresek kecil yang isinya enteng.

dengan langkah mereka yang lucu mereka membawa kresek itu ke dapur dengan senang karena bisa membantu bunda mereka.

doyoung hanya menggelengkan kepala melihat tingkah anaknya yang sangat menggemaskan ia pun mengikuti langkah kecil anak anaknya menuju dapur.

setelah selesai meletakkan chenle dan jisung berlari ke ruang tamu mereka memanjat sofa untuk duduk dengan mata yang berbinar seperti menunggu sesuatu, doyoung yang melihat kedua anaknya langsung mengerti ia mengambil remot tv lalu menyalakannya membuat chenle dan jisung bersorak senang.

ya, mereka menunggu kartun favorit mereka di tv karena tidak bisa memencet remot akhirnya mereka selalu menunggu orang dewasa yang menyalakannya seperti tadi.

mereka memeluk satu sama lain membuat doyoung lagi lagi kegemasan dengan tingkah mereka.

ia harap mereka akan tetap seperti ini selamanya, Doyoung berucap sambil tersenyum kecil.

setelah puas melihat kedua anaknya doyoung pergi ke dapur untuk memasak makan malam.

"icung cayang lele hyung, apa lele hyung uga cayang icung?" tanya polos jisung sambil tersenyum lebar, "cencu caca, lele hyung ingin becal belcama icung"

doyoung yang mendengar percakapan anak anaknya hanya tersenyum sambil membatin. "Iya kalian akan tumbuh besar bersama"

akhirnya doyoung sudah selesai memasak ia meletakkan makanannya di meja makan, lalu bunyi knop pintu yang dibuka membuat doyoung cepat cepat pergi ke pintu.

doyoung melihat suaminya dengan balutan jas dan membawa tas, ia langsung mengambil alih tas yang dibawa suaminya lalu melenggang pergi namun pundaknya ditahan oleh sang suami.

"sayang~aku lelah poppo" ucap sang suami membuat doyoung mengalihkan pandangan nya.

"jaehyun, cepat mandi dan turun kebawah untuk makan malam tidak apa poppo poppo" ucap tegas doyoung lalu melenggang pergi meninggalkan Jaehyun dengan wajahnya yang masam.

"untung sayang, huh"

To Be Continued

keuwuan sebelum negara api menyerang :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

keuwuan sebelum negara api menyerang :)

see you next chapter

Sempiternal [ Sungle ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang