13

1.4K 190 9
                                    

sudah berhari hari jisung dan chenle berlatih, dan hari ini adalah hari terakhir mereka latihan, karena besok sudah hari H nya, terlihat jisung dan chenle yang berlatih sangat fokus dan banyak keringat yang memenuhi tubuh mereka, namun mereka hiraukan.

sesekali chenle tersenyum kecil saat mata nya bertemu dengan mata jisung, dipantulan kaca ruangan dance, chenle heran, kenapa kaca mata jisung tidak pernah jatuh? padahal jisung banyak sekali bergerak, bahkan  saat memutar kepala kaca matanya tidak jatuh, memang sangat jago!

chenle jadi penasaran bagaimana wajah jisung saat tidak menggunakan kaca mata? apa masih sama atau sedikit berbeda? chenle hanya penasaran karena kebanyakan orang sangat berbeda saat menggunakan kaca mata dengan tidak menggunakan kaca mata, menurut chenle.

saat mendekati akhir chenle maupun jisung semakin bersemangat menggerakkan badan mereka, setelah selesai chenle dan jisung berdiri sebentar menetralkan napas masing masing lalu terjatuh ke lantai.

chenle merebahkan diri di lantai, sedangkan jisung berjalan menuju tas mereka berdua berada; mengambil sesuatu, lalu kaki panjang berjalan menghampiri chenle yang sedang menutup matanya.

"yak! hyung, berapa kali aku bilang, jangan terlalu bersemangat, kaki mu bisa saja keseleo lagi, sini aku kasih salep!" omel jisung lalu menarik kaki chenle pelan untuk mendekat ke arahnya, membuka sepatu yang dikenakan chenle dan langsung mengenakan salep ke pergelangan tangan chenle.

chenle yang mendengar omelan jisung hanya bisa tersenyum, akhir akhir ini jisung sangat perhatian kepadanya, pikir chenle mungkin jisung kasian kepadanya karena masih belum sepenuhnya sembuh, andai saja chenle tau alasan yang sebenarnya kenapa jisung sangat perhatian kepadanya.

setelah selesai memberi salep ke kaki chenle, jisung menjauhkan diri; duduk di sebelah chenle sambil membenarkan letak kacamata yang melorot karena keringat.

"jisung-ah." panggil chenle, jisung yang sibuk melamun pun menoleh ke arah chenle, menggerakkan kepala nya seperti menyuruh chenle kembali berbicara.

"bagaimana jika besok kau memakai lensa." ucap chenle membuat jisung mengerutkan keningnya bingung lalu menunjuk kearah kaca mata yang ia kenakan.

"maksud hyung, aku tidak memakai kaca mata saat tampil besok?" tanya jisung, chenle menggangguk lucu.

"iya, apa kau mau? aku tidak memaksa sih." ucap chenle sambil mengangkat kedua bahunya, jisung terdiam; memikirkan apakah penampilan nya akan bagus jika tanpa kaca mata?

jisung memainkan wadah salep yang berada di tangan besarnya, beberapa detik kemudian ia menghela napas perlahan. "baiklah aku akan mencoba." ucap jisung membuat chenle tersenyum lalu mengusap puncak kepala chenle.

mereka pun melanjutkan latihan mereka, hanya memastikan apakah mereka benar benar siap tampil untuk besok.

🐭

chenle terdiam seribu bahasa melihat penampilan jisung sekarang, lelaki tinggi itu sangat tampan dari biasanya, apalagi chenle memberikan lensa yang berwarna untuk jisung, tapi chenle baru saja memakaikan 1 lensa dan sudah setampan ini? gila!

"hyung, ini sangat tidak nyaman." ucap jisung sambil mengedip ngedip kan matanya, merasa tidak nyaman karena belum terbiasa.

merasa tidak ada yang menjawab dari yang lebih tua, jisung pun mengarahkan pandangan nya ke chenle yang masih mematung memandang nya, jisung mengerutkan keningnya sambil melambai lambaikan tangannya didepan muka chenle.

"hyung."

"chenle hyung."

"lele hyung."

DEG!

Sempiternal [ Sungle ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang