14

1.3K 183 2
                                    

beberapa bulan kemudian.....

hari ini, hari terakhir ulangan kenaikan kelas, semua anak kelas 10-12 akhirnya bisa bebas dari ulangan, dan untuk kelas 12 mereka masih harus berjuang untuk masuk ke universitas yang mereka inginkan.

begitu pula chenle, dia senang akhirnya ia terbebas dari ulangan, tapi sayang nya saat pulang kerumah ia dikejutkan dengan perkataan kedua orang tuanya yang membuat nya diam mematung.

"chenle, setelah lulus kita akan pindah ke los angel dan kamu akan berkuliah disana." ucap jaehyun membuat chenle memandang kedua orang tuanya dengan wajah tidak percaya.

"t-tapi pah..."

"kenapa sayang?" tanya taeyong lembut, chenle menghela napas perlahan lalu menggeleng.

"tidak jadi, chenle mau ke atas dulu." pamit chenle lalu melenggang pergi kekamarnya.

taeyong dan jaehyun memandang punggung chenle yang mulai menghilang dari pandangan mereka, taeyong memegang lengan sang suami. "apa tidak apa apa jae? sepertinya dia tidak ingin pergi."

jaehyun meraih tangan taeyong yang memegang lengannya itu lalu tersenyum. "tenanglah, chenle pasti mau." taeyong hanya bisa diam mengganggapi ucapan jaehyun.

chenle yang baru saja sampai di kamar membanting tas sekolahnya ke meja belajarnya, lalu duduk di kursi itu, ia menenggelamkan wajahnya di lipatan lengannya.

entah kenapa ia tidak ingin pergi, padahal dulu ia ingin sekali berkuliah di luar negeri, ada suatu rasa, seperti tidak ingin meninggalkan seseorang....

Ddrrtt

chenle menggangkat kepalanya, melihat ke arah tasnya, beberapa detik kemudian membuka tasnya dan mengambil ponselnya yang bergetar tadi.

ia mengerutkan keningnya bingung saat melihat nama kontaknya 'park jisung' tumben sekali jisung menghubunginya saat pulang sekolah biasa hanya pada saat malam hari itu pun sekedar basa basi biasa.

menggeser icon berwarna hijau lalu menempelkan benda pipih itu ke telinga, menunggu sambungan terhubung dengan benar.

"halo jisung, ada apa menelpon?"

"hyung, selamat sudah menyelesai kan ujiannya, semoga kau mendapatkan nilai terbaik."

"ah iya terima kasih j-jisung—ah."

"kenapa nada bicara mu seperti itu, hyung?"

"t—tidak apa apa, apa hanya itu?"

"Ada lagi! ayo jalan jalan, menyegarkan pikiran setelah melawan ujian, apa kau mau?"

"baiklah, jam berapa?"

"nanti malam, aku akan menjemputmu."

"eum okey, aku maematikan sambungan."

akhirnya panggil an pun terputus, chenle memutuskan untuk tidur karena sungguh ia lelah, apa lagi di tambah pemikiran bahwa keluarga nya akan pindah ke los Angel.

🐬

"mamah, chenle berangkat dulu ya!" teriak chenle setelah selesai memakai sepatu, ia sudah di tunggu di depan oleh jisung.

"hati hati ya le!"

setelah selesai berpamitan chenle keluar dan berjalan menuju jisung yang sedang fokus menatap layar ponselnya, dengan errr tersenyum kecil(?)

karena keasikan menatap ponselnya, jisung tidak sadar chenle sudah ada di depan nya, seketika wajah chenle menjadi sedikit murung.

"jisung?" panggil chenle, jisung pun sedikit terkejut, ia memasukkan ponselnya ke saku jaket lalu tersenyum.

Sempiternal [ Sungle ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang