10

1.5K 197 0
                                    

chenle memandang seluruh area kantin dengan wajah khawatir, teman teman chenle mengerutkan kening mereka bingung melihat chenle yang uring uringan mencari cari seseorang.

"le, dari tadi nyariin apa sih?" tanya ryujin.

chenle tidak menjawab, ia sibuk dengan pikiran nya sendiri, membiarkan teman temannya kebingungan akan sikapnya itu, akhirnya mereka hanya diam dan memakan makanan masing masing, membiarkan chenle.

'sung, kamu kok ga ada?'

ya, chenle sedang mencari jisung, tapi tidak ada sama sekali ia takut jika alasan jisung tidak masuk karena kejadian kemarin yang katanya jisung terjatuh di toilet, ini tidak masuk akal hanya terjatuh di toilet sampai sampai besok nya dia tidak masuk?

ia mulai sedikit curiga, sebenarnya apa yang terjadi pada jisung yang tidak ia ketahui, atau mungkin jisung bahan bullyan? chenle juga bisa menilai jika penampilan jisung yang sedikit cupu itu membuat nya menjadi bahan bullyan di sekolah, karena sekolah ini banyak sekali anak pembully.

akhirnya setelah makan siang chenle memutuskan untuk pergi ke kelas jisung, ia tidak ingin berpikir negatif, lebih baik mengecek daripada berpikir yang tidak tidak.

"taehyun! dimana jisung?" sapa sekaligus tanya chenle ke taehyun yang berpapasan dengannya, taehyun baru saja keluar dari kelas.

"jisung tidak masuk"

"karena apa?"

"dia sakit"

"apa ada sesuatu yang di sembunyikan olehnya?"

"kenapa bertanya seperti itu? kalian hanya partner dance dan baru kenal beberapa hari, apa harus kau sekepo itu, sunbae?" ucap taehyun dengan nada yang sedikit meninggi menahan emosi.

chenle sedikit terkejut dan memundurkan dirinya sedikit, chenle paham dia hanya partner dance nya tidak seharusnya dia kepo tentang masalah jisung, tapi suatu perasaan yang membuat chenle sekepo ini.

"ya kau benar seharusnya aku tidak bertanya seperti ini, aku pamit" ucap chenle lalu melenggang pergi meninggalkan taehyun yang menjabak rambut nya frustasi, ia kelewatan.

🐭

sepulang sekolah chenle mengegas motornya menuju kediaman jisung, ia masih ingat jalan menuju arah ke rumah jisung, jadi dia memutuskan untuk menjenguknya.

tidak lupa membawa sesuatu saat pergi kerumah jisung, saat sampai dia memarkirkan motornya di depan pagar jisung dan membunyikan besi pagarnya.

beberapa detik kemudian bibi yang kemarin membukakan pintu untuk dirinya dan jisung terlihat dengan wajah sedikit kaget.

"eh kamu, ada apa kesini?" ucap bibi itu sambil membuka pagarnya.

"saya ingin mengunjungi jisung, jisung sedang sakit kan?" tanya chenle.

"ah, iya, dia juga sedang mogok makan mungkin kamu bisa membujuknya"

chenle hanya menggangguk dan memasukkan motornya ke halaman rumah jisung, setelah selesai chenle mengikuti bibi itu, bibi itu memberi nampan berisikan makanan ke chenle.

kaki chenle pun berjalan menuju kamar jisung, sebelum masuk ia mengetuk pintu perlahan, sebuah suara pun terdengar.

tok...tok...tok

"jisung gak laper, bi" teriak jisung dari dalam kamar.

chenle menghela napas perlahan lalu membuka pintu kamar jisung, jisung yang kaget akan kehadiran nya pun bangun dari tidurnya.

"siapa yang membuat mu tidak mau makan, hah?" ucap chenle dengan wajah sedikit kesal.

"c-chenle hyung?"

"ya, kenapa? ayo makan"

chenle berjalan menuju ranjang jisung, dan menaruh nampang yang ia bawa di nakas sebelah kasur, ia memegang dahi jisung, sedikit panas.

"kau sakit apa?" tanya chenle lembut.

"hanya panas biasa"

"kenapa sampai tidak masuk sekolah? apa sakit mu ada hubungannya dengan kejadian kau terjatuh dari toilet?"

jisung hanya diam mengganggapi pertanyaan chenle, ia menunduk sambil memainkan jari panjang nya itu, membuat chenle mengerutkan keningnya bingung.

"jawab jujur, park jisung"

"mmmm, a-ku d-di bully"

"lalu?"

"t-trauma"

jawaban jisung membuat chenle membulat kan mata, sampai separah apa jisung di bully sampai membuat nya trauma seperti ini?

"kenapa bisa sampai trauma?"

"d-dulu aku hampir terbunuh karena dibully" mendengar ucapan jisung, chenle mengepalkan tangannya.

"mereka yang suka membully bukan manusia yang mempunyai hati!" ucap chenle kesal.

"kenapa kamu tidak melawan?"

"mereka bersama sama, aku sendiri"

"haish, lebih baik, ayo makan terlebih dahulu" ucap chenle, jisung hanya menggangguk.

saat ingin mengambil nampan tangan jisung di pukul pelan oleh chenle, "biar aku suapin"

"aku bisa sendiri, hyung" chenle membulat kan mata memandang jisung, sambil berdecak, ia menggeleng geleng kan kepalanya dan mengambil nampan yang ada di nakas.

jisung menghela napas perlahan, pasrah akan sikap chenle, tapi sikap chenle membuat nya terhibur, chenle menyuapi jisung perlahan sampai makanan yang ada di piring habis.

chenle membersihkan sisa sisa makanan jisung, dan menaruh nampannya ke nakas kembali, chenle memberikan air putih ke jisung.

"ini obatnya" chenle memberikan satu tablet obat ke jisung.

setelah selesai meminum obat nya jisung memandang chenle yang sedang sibuk memainkan ponselnya itu.

"hyung" panggil jisung, chenle pun menoleh.

"apa?"

"kalo aku udah baikkan kita latihan dance lagi ya?"

"enggak, nunggu kamu baikan, terus luka yang ada di tubuh mu sembuh" ucapan chenle membuat jisung berdecak kesal.

"iya, iya" ucap jisung dengan nada kesal.

jisung dan chenle pun berbincang santai, mereka bercerita mengenai kehidupan, kekesalannya dan lain sebagainya tapi yang paling sering bercerita adalah chenle sedangkan jisung cuman mendengar kan ocehan chenle dan melihat wajah hyungnya itu yang sangat lucu.

setelah beberapa menit berbincang sebuah gebrak an pintu kamar jisung terdengar membuat chenle dan jisung terjingkat kaget, sebuah suara orang bersama sama memanggil nama jisung pun terdengar.

brak!

"park jisung!!!"

judul sama jalan cerita nya ga nyambung :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

judul sama jalan cerita nya ga nyambung :)

btw, happy mark lee day🍉🤗

see you next chapter

Sempiternal [ Sungle ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang