15

1.4K 166 9
                                    

chenle berjalan pelan meninggalkan rumah yang sudah menjadi tempat nya sejak belum lahir, ia mengulas senyum memandang rumah itu, sangat berat meninggalkan rumah ini tapi chenle harus.

taeyong menepuk pelan pundak chenle, saat chenle menoleh taeyong tersenyum lalu mengajak chenle untuk masuk ke mobil secepatnya, chenle menggangguk namun ia menyuruh taeyong untuk masuk terlebih dahulu.

"selamat tinggal tanah kelahir dan jisung, aku akan kembali tapi tidak tau kapan."

setelah berbicara ia berbalik dan berlari masuk ke mobil, ia menunjukan senyum ceria nya kepada kedua orang tuanya, mereka pun akhirnya berangkat ke bandara.

🐬

jisung baru saja selesai sarapan, sendiri tentunya lagi lagi orang tuanya tidak bisa menemani nya hanya sekedar untuk sarapan, kapan ia hidup di lingkungan dimana orang tuanya bisa meluangkan waktu untuk nya.

ia hanya ingin pelukan, kecupan, ucapan selamat malam dari orang tuanya, apa ia tidak berhak untuk mendapatkan nya lagi? bahkan jisung rasa terakhir kali ia merasakan semua itu saat umur nya menginjak tiga tahun.

jisung membanting tubuh jangkungnya ke kasur, menutup matanya dengan lengan menghela napas perlahan meratapi kehidupannya yang seperti ini, tidak ada kebahagiaan.

karena jenuh, jisung menyambar jaket hitamnya dan keluar dari rumah, mengambil kunci motor dan mengendarainya kemana pun ia juga tidak tau ingin kemana.

seperti nya ia tau tempat yang membuat nya bahagia dan bisa melupakan kenyataan jika hidupnya tidak bahagia untuk sementara, rumah chenle.

ya, menurut jisung tempat yang paling pas adalah ke rumah chenle dan bertemu pemilik rumah nya, ia pun melajukan motor nya ke rumah chenle.

saat sampai jisung mengerutkan kening, kenapa rumah nya sangat sepi? biasanya ada pembantu yang membersihkan taman, tapi kenapa ini tidak ada?

jisung melepas helm nya dan turun dari motor, mencoba mendorong pagar, tidak di kunci ia pun memberanikan diri untuk berjalan ke pintu utama rumah chenle, baru saja ingin mengetuk pintu matanya di buat salah fokus oleh sebuah amplop berwarna putih bertulis an "untuk jisung" tertempel di pintu.

ia pun mencabut amplop itu, perasaan nya tidak enak, membuka pelan amplop, mengambil isi nya dan membaca tulisan yang sudah bisa ditebak tulisan khas chenle.

hai jisung? park jisung? ah aku tidak tau siapa yang membaca surat ini pertama kali jika kamu yang membaca bukan pemilik nama yang ku sebutkan kumohon jangan di baca letakan kembali di pintu, jika ini park jisung, hai bagaimana kabar mu? baikkan, maaf aku tidak memberi tahu mu jika aku akan pindah, kumohon tetaplah ingat aku, apa kau masih menyimpan gelang yang ku beri? semoga aja masih kau simpan, jaga gelang itu baik baik ya! jangan sampai hilang, aku akan kembali tapi tidak tahu kapan, jangan tunggu aku cukup ingat aku saja, jaga diri baik baik, jangan biarkan diri mu di bully lagi jisung-ah, lawan mereka, semoga kau bahagia selamanya, selamat tinggal!

bagaimana bisa dia bahagia, jika salah satu yang bisa membuat nya bahagia meninggalkan nya tanpa pamit, entah sejak kapan matanya sudah sangat berair, ia memukul dadanya yang terasa sesak itu.

"seperti nya memang aku tidak pantas bahagia, bukan kah begitu?"

katanya jisung lemah, jisung memang lemah dari dulu bahkan, ia tidak tau kenapa ia selemah ini, tapi demi chenle dia akan berubah.

"chenle hyung, aku akan menunggu mu entah sampai beberapa tahun lagi, aku akan tetap menunggu mu."

🐭

chenle dan keluarganya sudah sampai di loss angel, ia tersenyum kecil saat sampai di rumah yang tak kalah besarnya dari rumah sebelum nya.

"chenle, kau pergi masuk pilih kamar yang kau mau." jaehyun berbicara sambil mengelus kepala chenle, chenle menggangguk lalu berjalan masuk melakukan apa suruhan jaehyun.

saat masuk, ia tiba tiba memikirkan jisung, apa dia sudah membaca suratnya? ia sengaja meninggalkan sebuah surat di depan pintu, semoga saja dia sudah membaca nya.

ia pun melanjutkan langkahnya untuk memilih milih kamar, saat sudah menemukan jaehyun dan taeyong memasukkan semua barang barang chenle ke kamar.

beberapa minggu kemudian...

hari ini adalah hari pertama nya masuk kuliah, chenle khawatir jika dia tidak bisa mempunyai teman di sini apa lagi bahasa inggris nya masih sangat lemah.

tapi ia menghilangkan pikiran negatif nya, karena belum mencoba belum tau hasilnya kan?

chenle berjalan menuju kelas nya, beberapa menit lagi dia ada kelas, saat sampai dia melihat banyak sekali wajah orang asing, chenle memilih duduk di sebelah seseorang yang sibuk dengan buku nya.

"permis apa aku boleh duduk sini?" orang itu pun menoleh, lalu menggangguk, chenle pun duduk di situ dengan perlahan.

"eum, nama ku jung chenle dari korea, dan kau?" chenle memberanikan diri untuk berkenalan, ia sedikit kaget saat melihat ekspresi orang sebelahnya yang menatapnya lekat.

"aku son dongpyo dari korea haha, kita bisa menggunakan bahasa korea untuk berbicara."

"woah, kau orang korea ternyata, salam kenal!" seru chenle.

setelah berkenalan, dosen pun datang mereka pun memulai pelajar an dengan tertib.

chenle harus terbiasa dengan lingkungan baru nya, dia pasti bisa!

🐬

Hah, aku lagi ga mood ngetik, maaf ya kalo slow update

Hah, aku lagi ga mood ngetik, maaf ya kalo slow update

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sempiternal [ Sungle ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang