19

2K 142 2
                                    

pagi hari sudah tiba, jisung bangun awal hari ini karena dia sudah ada janji dengan chenle, ia sudah rapi dan wangi, ia pun turun ke ruang makan, lalu memakan makanan nya dengan sunyi, ya seperti biasa ibu dan ayah nya tidak ada, sibuk kerja tapi jisung tidak peduli sama sekali.

selesai sarapan, jisung bergegas pergi menjemput chenle karena dia hampir telat menjemput chenle, bisa bisa dia di amuk cuman karena telat menjemput.

tepat pukul 9 pagi motor jisung sudah da di depan rumah chenle, bersamaan dengan chenle yang baru saja keluar rumah, dengan segera chenle menghampiri jisung, memakai helm lalu naik ke motor jisung tanpa basa basi.

"mau kemana dulu hyung?" tanya jisung.

"ke resto dulu ngisi perut, belum makan." ucap chenle.

"dih belum sarapan, yaudah." jisung segera mengegas motornya untuk pergi ke resto terdekat.

jisung dan chenle sudah sampai di sebuah resto, mereka masuk dan duduk di meja dekat jendela, jisung hanya mengamati pergerakan chenle, dia tidak makan, ia sudah makan di rumah tadi.

"ga pesen ji?" tanya chenle.

"pesen americano." ucapan jisung dapet pelototan dari chenle.

"nambah susu satu ya." ucap chenle, pelayan itu mengangguk lalu pergi.

"kok susu?" kesal jisung.

"pagi pagi gaboleh minum kopi, gabaik." tegas chenle, ia sibuk memainkan ponsel sedangkan jisung berdecak kesal.

beberapa menit kemudian pesanan chenle datang, ia pun mulai makan, tapi sebelum makan ia tersenyum jail dengan menyodorkan susu yang ia pesan ke jisung, jisung melirik chenle tidak suka.

"diminum ji." ucap chenle, jisung mengangguk pasrah.

chenle makan, ia minum susu.

setelah selesai mereka pergi ke tempat selanjutnya, yaitu ke mall sesuai ucap chenle, saat sampai mereka menelusuri mall agak lama sebelum masuk ke sebuah area bermain.

mereka mengisi kartu terlebih dahulu sebelum benar benar bermain dengan puas di timezone.

"mau main apa dulu?"

"main basket dulu yuk, hyung?"

"ayok!"

mereka membawa langkah merek menuju dimana tempat bermain basket berada, mereka mulai memainkan permainan itu dengan tenang dan sekali kali berteriak karena bola tidak masuk.

selesai bermain basket, mereka ke area roller coster, jisung sebenarnya takut namun ia di olok oleh chenle, berakhir dengan jisung yang lesu kakinya seperti jeli setelah turun dari roller coster itu, chenle menertawai keadaan jisung membuat perutnya sakit sendiri.

"nih." ucap chenle sambil menyodorkan air minum ke jisung, mereka duduk sebentar, sebelum kembali bermain.

"hyung." panggil jisung, chenle yang sibuk dengan ponselnya menoleh.

"ya?"

"lagi suka sama seseorang ya?"

"tau darimana?"

"nebak aja."

"iya."

"siapa?"

"aku sebutin ciri ciri nya mau?"

"mauuu."

"dia tuh tinggi, umurnya di bawahku, lucu, sifat kayak bocil, lagi dideket gua."

jisung menoleh ke sekitar, lalu kembali menoleh ke jisung, ia sedikit kaget saat wajah chenle sangat dekat dengan dirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sempiternal [ Sungle ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang