Cerita ini sudah tamat di Karya Karsa, cari saja Wihelmina Miladi lalu masuk ke bagian seri
Axcel terus menarik Clarissa ke luar dari Mall menuju ke parkiran, setelah sampai di parkiran dia menyuruh Clarissa masuk ke dalam mobilnya dan menaruh belanjaan mereka di kursi belakang.
"Kita makan malem dulu," ujar Axcel sambil menjalankan mobilnya ke sebuah restoran langganannya.
Sesampainya di sana Axcel mengajak Clarissa masuk, mereka kemudian duduk di kursi yang kosong, Axcel bahkan mengijinkan Clarissa memilih makanan yang Clarissa inginkan dan Axcel yang akan membayarnya.
Karena tidak ingin terlalu merepotkan, Clarissa akhirnya memesan makanan yang paling murah di sana. Hal itu membuat Axcel mengernyitkan alisnya, biasanya perempuan suka sesuatu yang mahal dan mewah. Indira saja kalau setiap makan selalu pesan yang mahal-mahal, Axcel pikir semua perempuan seperti itu.
Saat sedang makan, sedari tadi Clarissa nampak gelisah sambil berulang kali melirik jam tangannya. Karena ini sudah semakin larut, tadi Clarissa berbohong pada orangtuanya dengan mengatakan dia akan pulang terlambat karena harus mengerjakan tugas kelompok dan belajar bersama teman-temannya.
Tapi sebentar lagi memasuki jam malam yang diberlakukan oleh papanya, dia pasti akan dimarahi habis-habisan karena hal ini. Jujur saja, Clarissa juga merasa bersalah sekali telah berbohong pada mamanya. Padahal selama ini dia jarang berbohong apalagi tentang tugas kelompok hanya untuk pulang malam.
"Lo kenapa dari tadi gelisah gitu, pengin boker?" tanya Axcel asal celetuk membuat Clarissa membelalakan matanya
"Engga, Kak. Aku hanya sedang cemas karena saat ini sudah malam, orangtuaku pasti khawatir," jawab Clarissa.
"Hm, ya sudah, nanti kita langsung pulang," ujar Axcel santai membuat Clarissa merasa sedikit lega.
Mereka pun melanjutkan makan bersama sampai makanannya habis, Clarissa melirik lagi jam tangannya. Ternyata jam sudah menunjukan pukul 20:45 WIB, tamatlah riwayatnya, sepertinya dia harus menyiapkan diri untuk dihukum oleh kedua orangtuanya.
"Kak, ayo buruan pulang," pinta Clarissa dengan wajah memelas.
"Iya, bawel."
Setelah Axcel membayar tagihan makannya, mereka berjalan menuju parkiran. Akan tetapi tak sengaja ada yang menabrak Clarissa sampai dia jatuh tersungkur menindih Axcel, dengan posisi Clarissa berada di atas tubuh Axcel.
Cup
Tak sengaja bibir Clarissa dan Axcel saling bersentuhan, membuat gelegar aneh dihati keduanya. Membuat keduanya membelalakkan matanya kaget, ini merupakan sesuatu yang tidak disengaja tapi kenapa rasanya begitu aneh sampai tidak bisa didefinisikan dengan kata-kata. Padahal bibir mereka hanya bersentuhan sebentar, bisa dibilang itu ciuman yang terjadi secara tidak sengaja. Atau mungkin terlalu berlebihan kalau disebut ciuman, karena mereka kan tidak sengaja. Setelah tersadar sepenuhnya, mereka langsung bangkit dan salah tingkah satu sama lain.
"First kiss ku!" refleks Clarissa memegangi bibirnya dengan kedua tangannya sambil masih memasang ekspresi kaget.
Seketika Axcel langsung menoleh ke arah Clarissa saat mendengar penuturan spontan darinya. Axcel menatap Clarissa dengan tatapan yang sulit diartikan. Kemudian dia menghela nafasnya, dan mengacak rambut belakangnya.
"Lo pulang sendiri sana!" ujar Axcel, dia langsung masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan Clarissa sendirian di parkiran restoran. Clarissa bingung setengah mati, uangnya habis dia harus pulang naik apa? Memesan ojol pun uangnya habis. Akhirnya dia memutuskan untuk minta dijemput dan diantarkan pulang oleh temannya, dia menelpon Ares sahabatnya. Beruntungnya Ares bisa menjemput dan mengantar Clarissa pulang ke rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE GAME (Repost)
Romance[Wajib follow dulu sebelum baca!] Sebuah permainan truth or dare berujung petaka, atau mungkin cinta? Kala itu Clarissa dan teman-temannya sedang bermain sebuah game yang ternyata mengubah seluruh kehidupan mereka semua yang merupakan para pemain-p...