Part-07

22.5K 866 15
                                    

Pagi ini Clarissa terbangun dari tidurnya, dia memang sudah terbiasa untuk bangun lebih pagi. Clarissa langsung bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, tapi sesuai dengan janjinya pada Axcel dia harus menjemput lelaki itu kerumahnya.

Kak Axcel

Jangan lupa, jemput tepat waktu!

Clarissa.

Kak, jangan lupa kirim alamat rumahnya.

Kak Axcel

Jln. KH Mas Mansyur, karet tengsin, Jakarta Pusat.

Clarissa yang rumahnya berada di Jakarta barat harus menempuh perjalanan yang lumayan jauh tentu saja. Untuk menghindari macet, dia sengaja minta ijin berangkat lebih pagi pada orangtuanya. Tidak lupa Clarissa sarapan roti dengan selai karena makanan untuk sarapan belum siap. Tapi itu sudah cukup untuk sekedar mengganjal perutnya, karena dia tidak mau kalau sampai kejadian seperti waktu kemarin terulang kembali.

"Kamu kok dari kemarin berangkatnya pagi banget terus sih?" tanya mama

Mama Clarissa sedang berkutat di dapur mempersiapkan sarapan untuk anak dan suaminya. Dia heran dengan anak bungsunya, padahal ini baru jam setengah enam pagi tapi sudah mau berangkat. Padahal sekolah Clarissa cukup dekat dengan rumahnya, tidak butuh waktu yang lama untuk sampai di sekolah.

"Iya, Mah. Soalnya aku ada banyak tugas yang memang mengharuskan berangkat lebih pagi." Clarissa terpaksa berbohong, tapi untungnya sang mama tidak menanyakan tugas atau alasan apapun itu lebih lanjut dan hanya mengijinkannya saja.

"Ya, sudah, hati-hati ya!" nasehat Mamanya.

"Iya, Mah. Rissa berangkat dulu yah. soalnya ini abang ojolnya udah nunggu di depan," ujar Clarissa sambil berpamitan mencium tangan mamanya.

Clarissa memakai tas gendongnya, dia juga mengenakan sweeter berwarna merah maroon. Dia menggerai rambut panjangnya yang lurus dan berwarna hitam, lalu memakai bando berwarna merah maroon yang senada dengan sweeternya. Clarissa berjalan ke luar rumah dan mendapati seorang abang ojol sedang menunggunya. Dari jaketnya yang masih sangat baru, Clarissa bisa menyimpulkan kalau beliau adalah ojol baru.

"Selamat pagi, Neng!" sapa pria yang diperkirakan usianya mencapai empat puluh tahunan dengan sopan.

"Selamat pagi, Pak. Kita langsung berangkat sesuai alamat ya," ujar Clarissa.

"Neng, itu bener alamat rumah temen eneng? Jauh banget itu," tanya bapak ojol

"Iya, Pak. Kata temen saya sih itu alamatnya," jawab Clarissa.

Clarissa langsung duduk di belakang tukang ojek setelah memakai helm, sang bapak ojol pun langsung melajukan motornya mengikuti arah yang ditunjukan oleh maps, hingga akhirnya mereka telah sampai pada alamat yang dituju.

"Loh, kok, kuburan, Pak?" tanya Clarissa heran

"Iya, Neng. Soalnya alamatnya benar berhenti disini," jawab bapak Ojol.

"Tapi masa iya sih, Pak, coba mungkin lurus kesana ada perumahan." Akhirnya Clarissa memutuskan untuk terus jalan.

"Wah gak ada perumahan, Neng. Adanya malah perkampungan," jawab pak ojol.

Masa iya kak Axcel tinggal diperkampungan, kayaknya gak mungkin deh. Batin Clarissa. Seperti yang semua orang tau kalau Axcel adalah anak tunggal dari keluarga Riguela yang terkenal kaya raya. Bisa dilihat dari barang-barang yang di kenakannya serta mobil dan motor mewah yang suka berganti-ganti. Tidak mungkin juga Axcel hanya pura-pura kaya.

"Neng, mending telpon aja temen nya itu. Tanyain yang jelas alamatnya dimana, kalo berdasarkan alamat yang tadi Neng kasih mah berhenti di kuburan itu tadi," ujar bapak ojol lagi membuat Clarissa semakin resah.

LOVE GAME (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang