Sedikit Sajak

162 19 2
                                    

dan Hujan menjadi saksi

Hujan itu turun kembali.
Jatuh seperti biasa di tepi jalan itu.

Mungkin juga akan menjadi sejarah,
bahwa ada sepasang insan yang berharap keduanya bisa menjadi rumah.

Yang sudah mahir untuk saling mengisi,
tanpa mereka sadari, mereka menjadi kurcaci pada kepercayaan diri masing-masing,
tanpa mereka sadari, mereka telah patah untuk sekali lagi.

Wajah sesal,
terpancing keributan.
Di dalam pikiran sendiri.

Sekali lagi bumi bersedia menjadi titik tumpu Sang Hujan.
Air hujan itu,
apakah kau juga merasakan sesuatu?
Sungguh,
ini berbeda.
Aku melihatnya, menyapa air mata.

Berpisah sebelum waktunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang