Bab. X - Tugas Wawancara

27 5 3
                                    

Assalamu'alaikum
Salam sejahtera bagi kita semua
Shalom
Om Swastyastu
Namo Buddhaya
Salam kebajikan

Mau sedikit cerita dulu dan bertanya, siapa tau ada yang mengerti.

Ada yang tau Google Keep? Itu lho, aplikasi buat catatan.

Jadi tuh beberapa Minggu yang lalu, gak lama sih, untuk yang kedua kalinya aplikasi saya eror, catetan ilang semua (termasuk draft dari cerita BSW (Berpisah Sebelum Waktunya) ini).

Itutuh lumayan nyeseg ya kan, masalahnya catetan dunia akhirat tuh wadidaw wkwk.

Kirain sinyal atau kuotanya ya kan, ternyata enggak, emang begitu ga tau kenapa, parah emang.

Jadi yang tau kenapa penyebabnya dan bagaimana solusinya mengembalikan catatan saya yang hilang begitu saja ditelan kenyataan;) bisa komen, oke. Terima kasih.

Lanjut ke Bab selanjutnya setelah lumayan lama juga baru post. Hihihi.

Langsung aja cekidot.

"Membacalah, dan hidup di dalamnya!"

******

Jam ketiga KBM, Bu Kurnia masuk ke kelasnya Nayla karena memang jam ngajarnya di situ sekarang.

Setelah memberikan materi tentang wawancara, Nayla dan kawan sekelasnya diberikan tugas kelompok tentang "wawancara profesi" kepada masyarakat disekitar, secara langsung dan dalam bentuk video dokumenter.

Satu kelompok terdiri dari empat siswa. Karena bebas memilih rekan, Nayla tentu saja bersama Dara dan Vira, ditambah satu lagi Qila si ketua kelas.

*****

Siang terang benderang langitnya dan bel dibunyikan sampai tiga kali pengulangan, tanda jam pulang sudah tiba.

"Lo pulang sama siapa, Nay?" tanya Dara yang sekarang mereka berdua berada di lapangan.

"Ah, nanti kamu ngeledek. Hahaha," ujar Nayla.

"Dih dih dih, ada apa nih? Hahaha,"

"Pulang sama Bima, Ra,"

"Acie ciee. Hahaha,"

"Hehehe,"

"Ya udah hati-hati, Lo. Gue duluan, ya," ucap Dara.

"Hehehe, iya, Dara juga hati-hati,"

Setelah sebelumnya Vira pulang duluan, kini Dara gantian.

Nayla berjalan sampai di depan gerbang sekolah menunggu Bima, dengan helmnya itu yang ia pegang.

Bima datang tak lama kemudian.

"Dengan Mba Nayla?" ujar Bima yang baru saja datang.

"Apa sih, yeu. Hehehe,"

"Jom,"

Nayla mengenakan helmnya dan menaiki motor Bima di posisi belakang karena ga mungkin juga duduk di depan Bima.

"Sesuai aplikasi ya, Mas," goda Nayla.

"Hehehe,"

*****
Depan rumah Nayla.

"Nanti aku jemput jam berapa?" Bima bertanya setelah tadi Nayla cerita ingin mencari tempat untuk tugas wawancara.

"Gak usah deh, gak enak sama kamu, nanti capek,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Berpisah sebelum waktunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang