Setan Gedung Kosong

Raga Baru 1

Nurul adalah siswi yang sering memborong nilai terbaik, dia sangat terobsesi dengan menjadi juara kelas sehingga dirinya bisa lebih dikenal daripada siswa lainnya. Kepintarannya juga didukung dengan parasnya yang manis, serta tubuhnya yang padat berisi, sehingga para laki-laki banyak yang menaruh hati padanya.

Malam itu, masih berseragam putih abu-abu, ia nekat malam-malam pergi ke sekolah demi mencuri soal untuk ujian dihari yang akan datang, Nurul hanya berbekal senter dan pisau lipat untuk berjaga-jaga, dia sudah beberapa kali melakukan ini sehingga mendapat nilai sempurna diseantero sekolah. Namun, sepertinya malam ini, tak akan berjalan seperti biasanya bagi Nurul, dikarenakan sejak malam kemarin, gendruwo yang memakai raga Bu Gina tanpa sepengetahuan siapapun tengah berkeliaran disekeliling sekolah.

"kau cantik sekali ...!!". Seru bu Gina pelan pada Nurul yang terlihat sedang berdiri waspada di koridor, sambil mendekap tubuh Nurul dengan tangan kirinya, dan kemudian menggesek-gesekkan area intimnya ke paha bagian belakang Nurul dengan penuh nafsu.

"lepaaaaaskan !!!!!Lepaaaaaskan !!!!!", pekik Nurul dengan histeris pada bu Gina, sambil berontak berusaha melepaskan diri dengan sekuat tenaga, lalu membalikkan badannya, dan kemudian menutupi mulutnya dengan kedua tangannya karena sangat terkejut melihat sosok yang mendekap dirinya dan menggesek-gesekkan alat vitalnya ke area sekitar paha kanannya adalah bu Gina yang sangat ia hormati dan sangat ia idolakan.

"apa yang bu Gina lakukan di sini ?". Tanya Nurul dengan nada terbata-bata agak ketakutan pada bu Gina yang mantanya terlihat aneh, sambil berjalan mundur ke belakang, dan kemudian mengacungkan pisau lipat serbaguna ke arah bu Gina dengan tangan kanannya yang berjalan pelan menghampirinya.

"Aaayolah !!! Aku ingin merasakan tubuh hangatmu!!". Pekik bu Gina yang masih dirasuki iblis dengan histeris tidak dapat membendung nafsunya pada Nurul, lubang intimnya dibelek menggunakan jari tengah dan telunjuknya, Nurul hampir muntah saat ia melihat cairan lendir hijau keluar dari kemaluin Bu Gina, dan kemudian muncul organ vital laki-laki dari dalamnya.

Nurul lari tunggang langgang, sesekali ia menengok ke belakang, namun pada kesekian kalinya, ia temui Bu Gina sudah lenyap. Ia menyoroti lingkungan sekitarnya dengan senter, sambil gelagapan, beberapa kali ia berteriak minta tolong, namun tiada pula yang menyahut. Pelapon diatas kepala Nurul jebol dan saat Nurul menyinari pelapon yang jebol tersebut dengan senternya ia mendengar suara desisan ular. Sedikit demi sedikit ia menurunkan cahaya senter tersebut dari atas sampai ke bawah dan betapa terkejutnya Nurul saat cahaya senter tersebut menyinari sesosok wanita tanpa busana yang merangkak dengan pundaknya yang membesar layaknya unta yang ternyata Bu Gina. Ia pun kembali memperlihatkan wajahnya dengan mulut yang menganga berliur serta lidahnya yang panjang.