Di dalam gang yang gelap, seorang bernama Rizal melangkah dengan gontai, ia adalah teman satu tongkrongan Doni dan Raka, dari nafasnya bisa tercium aroma alkohol yang sangat kuat, ia hanya sendirian, ditinggal teman-temannya yang tadi sempat pesta miras sebelum tanpa sadar meninggalkannya. Matanya menyipit dikala ia melihat sosok seorang perempuan memakai baju compang-camping, kemeja putihnya tak terkancing, mempertontonkan dada sintal yang polos tanpa terlindung apa-apa, wanita itu hanya berdiri mematung disana.
"Nurul ?" ucapnya saat mengenali wanita dihadapannya, Nurul hanya diam saja, dikarenakan tidak dalam kondisi kesadaran penuh , Rizal tak menyadari bahwa sorot mata Nurul sama sekali berbeda dari biasanya.
"Ngapain disini lo woi ?" Rizal mengguncang pundak Nurul, wanita itu masih tak bergeming, beberapa saat kemudian, Rizal mulai terbawa oleh nafsunya, ia memandang lekat gelembung dada milik teman sekelasnya itu.
Nurul tiba-tiba menarik tangan Rizal dan menuntunnya untuk menyentuh buah dadanya yang jumbo. Payudara gadis ini nampak terlalu besar ukurannya sehingga bergelayut layu, seakan tubuhnya tak kuat menyangga, sepertinya sang hantu gedung kosong telah membuat dada Nurul agak membesar, seperti yang dilakukannya pada Bu Gina, Rizal membiarkan tangannya berada disana, meremas dan mengelus gundukkan montok itu.
Nurul pun melenguh seperti merasakan kenikmatan, Rizal yang terbawa suasana, memojokkan tubuh Nurul ke tembok gang, tangannya mulai bergerak semakin liar, Nurul kembali mendesah, namun kali ini agak berbeda, mulutnya seakan membuka sangat lebar, bahkan sampai selebar satu jengkal dari atas kebawah, didalam tenggorokannya, Rizal bisa melihat mata merah menyala.
Siti akhirnya kembali pulang saat mengetahui tak ada sesiapapun di kost Nurul sahabatnya, ia juga beberapa kali menghubunginya, namun tidak ada respon. Siti sebenarnya berniat mengajak Nurul serta dua orang cowok Doni dan Raka untuk uji nyali ditempat lain, namun tanpa adanya Nurul, Siti sama sekali tak bersemangat. Mereka bersahabat sejak lama, Siti tak kalah cantik dari Nurul, tak sedikit pula cowok kelas yang menyukai keindahan tubuhnya yang ramping
Sayup-sayup Siti mendengar suara menggeram, suara itu bersumber dari arah lorong gang yang gelap, perasaan takut dan penasaran bercampur didalam pikirannya. Selama beberapa detik ia menimbang, akhirnya dengan bantuan flash handphone, ia perlahan mendekati sumber suara
"Nurul ?" Siti kaget ketika melihat sahabatnya berdiri menindih seorang laki-laki dengan gerakan menekan-nekan sembari menggeram, laki-laki yang berada dibawahnya terlihat tak bergerak, matanya melotot, pria itu telah mati
Nurul seketika menengok, ia kembali menggeram, Siti semakin terkejut ketika sadar pria yang dilihatnya adalah Rizal, teman sekelasnya. Siti perlahan melangkah mundur, ia ketakutan saat melihat sahabatnya bertingkah seperti orang kerasukan, ia melihat Nurul mulai bergerak, kali ini mendekatinya dengan kayang sambil merangkak mirip seperti dalam adegan film The Exorcist yang dulu pernah mereka lihat bersama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Setan Gedung Kosong
HororGerombolan remaja penasaran mencoba memanggil arwah demi sebuah kesenangan, apa jadinya ternyata yang mereka panggil justru hantu yang telah lama mendekam didalam perut bumi ?