Hari ini Chanyeol kembali mendatangi pantai, mengenakan setelan kerja berwarna biru navy. Di telapak tangannya ada satu buket bunga yang dia genggam untuk dia letakkan di bibir pantai supaya di bawa ombak ke tengah lautan.
Ini sudah sering dia lakukan di saat Ia merindukan sang kekasih.
Kekasihnya menjadi korban kapal ferry yang tenggelam 5 tahun yang lalu.
Chanyeol meletakkan buket bunga itu sambil tersenyum kecil.
"Aku belum bisa melupakanmu." Lirihnya sambil menatap ke luasnya laut biru itu.
"Hei, Tuan." Sapaan itu membuat Chanyeol menolehkan kepalanya. Dia bisa melihat sosok wanita muda menggunakan gaun rumah berwarna biru.
"Saya?" Tanya Chanyeol seraya menunjuk dirinya sendiri. Wanita itu mengangguk. "Apa yang membuat Anda menyapa Saya?" Tanya Chanyeol bingung.
"Hari ini tepat 5 tahun aku bertemu denganmu." Katanya yang membuat Chanyeol mengernyitkan dahinya.
"Aku bertemu denganmu 5 tahun yang lalu, datang dan berlutut di bibir pantai sambil menangis karena tempat ini menjadi satu-satunya akses untuk melihat laut yang menenggelamkan kapal ferry itu." Buka wanita itu saat mengetahui keterdiaman Chanyeol.
"Kamu harus merelakan yang sudah pergi, jika tidak orang itu akan tersiksa di sana karena membuatmu merasa sedih." Kata wanita itu sambil berjongkok. Dia mengambil sesuatu dari tas kecil yang dia pakai.
"Jika seseorang ada yang pergi, maka akan ada seseorang yang datang." Ujar wanita itu sambil menyusun benda yang dia ambil dari dalam tasnya.
Dia berdiri dan menatap wajah Chanyeol yang masih mengeluarkan ekspresi bingung. Wanita itu terkekeh kecil, ada semburat merah muda di pipinya yang tembam itu.
"Kamu berantakan sekali." Gumam wanita itu sambil membenarkan kerah kemeja Chanyeol. Dia menepuk pelan pundak Chanyeol untuk menghilangkan debu halus, setelah itu kembali tersenyum.
"Maaf berlaku lancang, mungkin ini akan menjadi yang terakhir kalinya aku melihatmu." Kata wanita itu tersenyum. "Omong-omong, kamu tampan Tuan Park." Kata wanita itu dengan malu.
"Astaga, Saya sudah kelewatan batas." Kaget wanita itu, dia mundur beberapa langkah dan menunjuk ke arah belakangnya. "Saya harus pergi, semoga kita bisa bertemu lagi, Tuan Park." Kata wanita itu sambil berbalik dan segera berlari, tapi wanita segera berbalik lagi untuk menatap Chanyeol.
"Jika seseorang telah datang, maka orang itu akan pergi. Sampai jumpa!" Kata wanita itu sambil melambaikan tangan sebelum kembali berlari menuju penduduk desa.
Chanyeol segera menundukkan kepalanya dan dengan segera dia mengulurkan tangannya untuk mengambil kertas yang sudah membasah karena terkena air ombak. Sedikit berat karena ada pena yang menjadi pembeban kertas supaya tidak terbang.
"Son Hyein?" Ungkap Chanyeol setelah membaca secarik kertas itu.
'Cetek'
'Halo, siapapun yang mendengar ini aku ucapkan terima kasih karena telah menemukannya.
Perkenalkan Saya Son Hyein, anak yang di tinggalkan oleh kedua orang tua bersama seorang Kakak laki-laki yang gila uang. Mungkin jika kalian menemukan ini di rumahku, aku sudah tidak dalam kondisi aman karena Kakakku telah menjual ku di rumah bordir di ujung kota Busan. Tapi jika yang mendengar ini adalah orang yang sengaja aku berikan rekaman ini, mungkin aku sedang dalam masalah karena akan kabur dari rumah.
Aku tidak meminta pertolongan dari orang yang mendengar rekaman ini, tapi aku hanya minta satu permohonan. Jika ada waktu, tolong selamatkan aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshot Collection [AU]
RandomMenuangkan ide yang tiba-tiba muncul! Daripada kebuang sia-sia, mending di tulis, kalian baca, akunya seneng karena gak kepikiran sama ide sama ada yang baca ceritanya, hehe •-•-•-•-• Update? Sukak sukak acu dong hehe •-•-•-•-• Visual Cast : Male :...