Sebelum kita mulai ke cerita, aku juga mau cerita...
Aku gatau harus bagaimana ngomongnya...
(╯︵╰,) Dengan berat hati...
Aku tak bisa melanjutkan cerita ini lagi.
Maaf semua, yang telah menunggu selama ini, malah munculnya berita buruk. Bukan tanpa sebab, kesibukan kehidupan pribadiku, tekanan dari dalam diriku, dan berbagai hal lainnya yang tak membuatku tak bisa kisah Zack dan Teresa ini.
Mungkin.. agar kalian tak bisa bersedih, akan kuberikan saja epilog akhir kisah mereka berdua. Maaf jika sangat menggantung dan banyaknya plot hole.
Selamat menikmati kisah akhir cerita ini.
(。•́︿•̀。).
.
.
.
.
24 : akhir dari segalanya.
"Hukuman mati akan dijatuhkan kepada Lord Archard, dengan ini semua peraturan yang di keluarkan olehnya akan segera berakhir-" hiruk pikuk memenuhi gelanggang olahraga yang seharusnya di gunakan untuk kegiatan para warga West Britanian Castle.
Tak ada yang menyangka, tak ada yang menyadari kenyataan ini. Wajah terkejut, terheran-heran menghiasi para masyarakat. Kebenaran sebenarnya telah terkuak, hancur sudah kerajaan yang dibangun oleh keluarganya. Tidak ada yang bisa berkutik, bahwa rajanya sendiri telah melakukan yang tak diduga-duga.
"-penggelapan uang rakyat, penyanderaan wanita-wanita budak, dan pemerkosaan, serta pembunuhan Jenderal besar kita telah di nodai oleh lelaki berwajah dua itu." suara lantang dan berat dari sudut tenggara, wajahnya sangat familiar diantara para anggota kerajaan. Menggantikan lelaki bertopeng itu sang tangan kanan, kontan di angkat menjadi pengganti.
Kejadian itu benar-benar membuat sang tangan kanan sakit hati, jadi selama ini ia bermain dengan para wanita lain dan menjadikannya sebagai makanan untuk persedian darahnya sendiri? Dan rupanya Jenderal juga di bunuh olehnya karena takhta kerajaan?
"-LUKE!! AMPUNNI AKU!! MAAFKAN AKU! AKU SALAH AKU SALAH LUKE!" teriakannya mengheningkan seluruh gelanggang. Sangat jelas mantan raja itu mengharapkan belas kasihan sang raja baru, Luke. Namun, bukan penerimaan minta maaf-wajahnya kontan memalingkan dari Archard.
Tangan Luke mengangkat, memberi aba-aba kepada algojo (baca : executioner) untuk memotong tali penghubung pisau besar pemenggal kepala yang diarahkan kepada mantan raja berwajah dua itu. Walau tangannya telah siap, matanya tak dapat melihat hal terburuk dalam hidupnya. Sahabat sehidup sematinya selama 18 tahun-harus berakhir pilu seperti ini.
"Lakukan." Tangannya turun, lalu Luke berbalik badan tak sanggup melihatnya. Teriakan dari Archard sangat memekik meminta tolong dilepaskan, ia mengerang, dan terus berteriak. Para masyarakat yang melihatnya juga tak dapat berkata-kata. Tali terpotong, pisau nan tajam meluncur searah vertikal.
duk!
Semua menahan napas, semua kebisingan berhenti dalam sekejap. Hanya deruan ombak, angin dingin bertiup menerpa kulit. Tak ada yang gembira, tak ada yang bersedih. Bagai seluruh ekspresi hilang dengan terpenggalnya sebuah kepala.
"-AAAAAKKKHHH!! AAAAAAAK...HHH AA..." teriakan, raungan kesedihan sang sahabat. Sang tangan kanan. Sang yang dapat di percaya. Sang segalanya. Ia menunduk dengan air mata mengucur bagai air bah yang membasahi pelupuk hingga pipi. Awan gelap nan kelabu, serta petir turut menghiasi langit-hujan turun dengan derasnya.
Jika kalian bertanya di mana saudaranya sendiri saat itu? Ia tak lagi berada di tanah kelahirannya, ia sudah bukan lagi anggota kerajaan maupun masyarakat daerah vampire itu. Karena ulah kakaknya, Arthur menjadi buah bibir dan menjadi ikut dalam masalah. Lelaki itu memutuskan untuk menjelajahi dunia ketimbang melihat upacara pemenggalan Archard. Sosoknya pun turut menghilang bersamaan dengan derasnya hujan.
•°•°•°•°•
Seorang gadis manis dengan rambut coklat tergerai, tertiup angin hangat di musim semi. Ia terus memandang sebuah pohon tua nan besar menjulang tinggi dengan sebuah tulisan aneh yang terukir di batangnya ingin mencapai langit cerah yang sedang di santap oleh gelapnya awan. Sepertinya hujan akan segera turun, pikirnya.
Banyak sekali kejadian yang menerpanya sejak pertama kali gadis itu menginjakkan kakinya di rumah besar berlantai putih marmer ini hingga ia dapat duduk tenang sambil menyantap teh buatan sang Beta. Namun, telinganya sudah mendengar suara derap rumput di belakangnya.
"Apa kau masih tak puas menganggu diriku di hari yang cerah ini, Zack? Maksudku Alpha Zack?" ucapnya sambil menyeruput teh.
Lelaki berbadan jangkung itu mendengus kesal, "Jangan mengomentariku, Nyonya cerewet. Aku hanya ingin melihat pohon kesayanganku ini saja." balasnya.
Nyonya cerewet itu menghela napas, "sudah sepuluh kali kau bolak balik ke tempat ini tahu." jawabnya, "sebegitu sayangnya kau dengan pohon ini, Alpha?" tanyanya lagi.
"Tentu saja, bodoh. Walau kau pasti sudah melupakannya—aku akan selalu mengingatnya saat waktu kecil kita di sini, Teresa."
Sebenarnya sang Beta juga sudah mengatakan pernyataan itu juga kepada Teresa, namun ia masih saja tak bisa mengingatnya. Kapan tepatnya kejadian mengharukan dan penuh dengan romansa itu. Gadis tersebut malah mengingat kejadian konyolnya karena jatuh dari tangga.
Setelah melakukan kegiatan romansa dengan memperhatikan selama lima belas menit, sang Alpha akhirnya ikut duduk di samping perempuan masa kecilnya. Ia seperti tengah berpikir dengan memejamkan matanya. Teresa ingin mengelus kepala sang Alpha penggerutu itu, namun tangannya kontan di tangkis beserta geraman tidak mau oleh lawan jenisnya itu, kemudian ia hanya terkekeh.
"Teresa.." ucapnya dengan sambil memperhatikan wajah sang gadis.
"...ya?"
Kontan Zack mendekatkan wajahnya dengan Teresa, sambil memperhatikan kontak matanya sejenak. Pipinya yang kasar memerah karena ia belum pernah melakukan ini sebelumnya, "Jangan lagi pergi dariku." ucapnya.
Teresa hanya tersenyum, "Baiklah, Alpha Bastardku."
end.
.
.
.
.
Terima kasih kepada 95.9k pembaca dan 6.39k votes, aku benar-benar sungguh tak menyangka cerita ini akan sebanyak itu yang membaca.
Aku juga sendiri sangat sedih harus memberhentikan kisah ini, aku ingin terus melihat Zack dan Teresa bersama (╥﹏╥)Aku juga berterima kasih kepada partner wattpadku Excellent-Ideas daesynbriella LeonaViviani dan blue-iced yang selalu menyemangatiku.
Zack, Teresa : terima kasih!!
22/07/20 ciáo! see you on another universe.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bastard Alpha [Story#1 Zegna.]
LobisomemHighest #21 in werewolf. [End] "Mate? Aku tak membutuhkannya. Aku sudah nyaman hidup menyendiri." -Zack Christopher Witterson- "Semoga mateku kali ini adalah yang terbaik. Sudah 3 kali aku di reject oleh hewolf lain. Entah apa alasannya." -Teresa An...