Semua siswa kembali sekolah seperti biasa
"Ta"
"..."
"Ta!"
"..."
"Rettaaaa"
"Hm"
"Bangsat lo gua panggilin daritadi"
"Apaan si Kal?"
"Itu" tunjuk Kalila pada sejoli yang sedang berboncengan.
"I-itu ka-kan B-Ba-im" kaget Reta
Kalila yang kasihan pada Reta,mengelus punggungnya agar lebih tenang "udah Ta,positif thingking dulu"
Sedangkan Reta sudah menangis sesegukan.
"Hiks"
"Hiks g-gue g-a nyangka di-dia kaya gitu Kal,gu-gue dikasih harapan trus dia malah sama cewe lain"
"Udah Ta udah,biar gue urus si brengsek itu" ujar Kalila geram.
Kalila mengahampiri Baim yang sedang bersama teman temannya,jangan lupakan Azka yang ada di sana.
"Eh Kalila mau ketemu Azka ya" goda Bima
Kalila mengacuhkan ucapan Bima,ia menghampiri Baim yang tengah membantu cewek itu naik ke jok belakang.
"Turun" ucap Kalila dingin
Baim kaget,bukan hanya Baim tapi semua yang ada disitu pun kaget,mengapa Kalila yang ceria bisa sedingin itu?.
"Turun!" Ucap Kalila,suaranya naik satu oktaf
Baim mau tak mau akhirnya turun,ia berhadapan dengan Kalila.
"Ada apa Kal?" Tanya Baim
Plak
Satu tamparan keras mendarat mulus di pipi Baim,sehingga bagian ujung bibir Baim mengeluarkan darah.
Semua orang yang ada disana terkejut bukan main,seorang Kalila menampar Baim? Sungguh kejadian langka.
Azka sama sekali tak ingin memisahkan Kalila maupun Baim,ia sengaja karna ingin tau apa yang terjadi pada gadisnya.
"Lo kenapa Kal?" Tanya Baim yang nampak biasa biasa saja.
"Brengsek lo! Kalo emang gasuka gausah naro harapan anjing!" Bentak Kalila
Sepertinya emosi mulai menguasai Kalila. Ia tak bisa menahan emosinya,ia meluapkan semuanya.
"Lo mikir ga bangsat! Lo naro harapan dan sekarang lo malah jalan sama cewek lain! Boy kemana tanggung jawab lo?! Gara gara lo temen gue nangis bangsat! Dasar BANCI. Lo bisanya mainin hati perempuan! B-A-N-C-I!!"
Setelah mengeluarkan unek uneknya Kalila meninggalkan Baim yang melongo.
"Emang gue naro harapan ama siape? Gila tu bocah sama kek pacar nye"-batin Baim
"Demi semvaknya miper! Berani banget tuh si Kalila" ujar Bima
"Samperin Ka,cewek lo tuh"
Azka mengangguk untuk mengiyakan. Ia menghampiri Kalila yang tengah menenangkan Reta.
"Udah Ta,lo ga liat tadi si Brengsek udah gue marahin?,udah dong jangan nangis lagi"
"Hiks,g-gue gatau Kal,gue cemburu!"
"Lo ga berhak cemburu,Baim bukan siapa siapa lo dan lo juga bukan siapa siapa Baim, so? Ga ada yang disalahin disini"
Suara itu,bukan-bukan suara Kalila,tetapi suara yang familiar di telinga Kalila. Reta dan Kalila sontak menoleh ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALILA [TAMAT]
Teen Fiction"Lo itu kaya matahari buat gue,hidup gue yang awalnya hitam putih berubah jadi berwarna itu karna lo"-Azka Imanuelo Bratama "Jangan pergi disaat gue udah mulai nyaman sama sifat lo"-Kalila Natasya Sabella. Ini murni dari imajinasi/khayalan aku sendi...