Kedelapan, Kecap Asin

37 12 1
                                    

🌟Aku kembali!!!!🌟

Setelah sekian lama aku menganggurkan cerita ini, aku kembali.

Maaf ya membuat kalian menunggu lama, karena mood benar-benar hilang.

Jadi, ini untuk kalian.





















Ara berjalan malas menuju mini market di depan gang, mama memintanya untuk membeli kecap asin. Tak sengaja ia melihat Mark dan juga teman-temannya di kursi depan mini market itu. Jalannya berhenti, dan memutar badan berbalik arah kembali masuk kedalam gang lagi.

Ucapan Mark kali itu masih terasa pedihnya. Hanya dianggap adik. Ya walaupun berlebihan jika sakit hati, tapi nyatanya begitu.

"Mau kemana?" Kali ini Renjun menghadang jalan Ara.

"Ke mini market beli kecap." Jawab Ara lemas.

"Lagi nggak sehat ya? Lemes banget." Ejek Renjun.

"Nggak, sana minggir aku mau balik." Usir Ara.

"Katanya beli kecap kenapa malah puter balik?"

"Males, ada kak Mark."

"Mark? Kamu kenal Mark?"

"Iyalah, orang kakak kelas aku. Emang kenapa?"

"Oh nggak. Yuk aku antar."

"Di minimarket yang dekat jalan raya aja ya. Males di sana." Ucap Ara sambil berdiri di atas sepeda belakang Renjun.

"Hm."

Renjun mengayuh sepedanya kearah lain dari mini market dimana Mark dan teman-temannya berada.





















"Kenal Mark kapan?" Renjun membuka perbincangan.

"Dia kakak kelas aku Renjun. Udah jangan tanya tentang dia." Jawab Ara sedikit sengit.

"Iya-iya, marah mulu."












Sesampainya mereka di mini market dekat jalan raya, Ara segera turun dari sepeda Renjun. Dan ia berjalan menuju pintu masuk.

"Jun! Aku tadi mau beli apa?"

Renjun tersenyum, lalu turun dari sepeda dan mendekati Ara.

"Beli kecap Ra." Jawab Renjun.

"Oke." Segera Ara masuk kedalam Mini Market.

"Jun, kecap asin apa manis apa pedas?" Tanya Ara sambil memegang ketiga kecap berdampingan itu.

"Nggak tau, tadi kamu cuma bilang beli kecap." Renjun berjalan mendekat.

"Ketiganya?" Tebak Renjun.

"Nggak tau, bentar." Ara mengocek sakunya namun ponsel miliknya tak ia bawa.

"Gak bawa hp. Kamu bawa nggak?" Tanya Ara pada Renjun.

"Ada, nih." Renjun memberikan ponselnya.

"Gak punya nomor Jisung, atau mama. Gimana?"

"Aku chat kak Mark aja, minta to-"

"NO! Ih jangan Kak Mark!"

"Siapa?"

"Jaemin, minta nomor Jisung ke Jaemin."

"Gak punya nomor Jaemin."

"Di grup kelas kan ada."

"Ogah! Udahlah aku telponin kak Mark. Kamu diam aja."

Cerita Mereka (SELESAI).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang