🌴Happy Reading🌴
Lisa sepertinya harus banyak-banyak bersyukur hari ini. Ia baru saja mendapat kabar kalau Sehun tidak masuk kuliah. Tak perlu ditanya lagi, informasi seperti itu pasti akan tersebar dengan cepat, mengingat Sehun adalah mahasiswa idaman yang sangat terkenal.
Tentu Lisa senang mendengarnya. Itu berarti ia akan menjalani hari-harinya dengan tenang, tanpa ada rasa was-was. Hm, walaupun masih ada Irene, setidaknya gadis cantik tersebut tidak akan langsung melaporkannya pada Sehun. Tak apa.
Lisa memasuki kelasnya. Di hari Rabu ini, ia mendapatkan kelas pagi. Bisa Lisa lihat kalau Jisoo dan yang lainnya sudah berada di dalam sana. Ia menyusul dengan senyum sumringah. Berbeda dari hari-hari sebelumnya.
"Wow, ada apa, nih, senyum-senyum?" goda Jennie sambil menaik turunkan alisnya.
Lisa hanya menggeleng. Ia berusaha menyembunyikan rona merah berseri-seri bercampur malu di wajahnya.
Chaeyoung menarik tangan Lisa untuk duduk di dekatnya. Ia merangkul pundak gadis itu sembari berpura-pura kesal. "Jadi tidak ingin bercerita, nih?"
"Tahu! Kalau senang tidak bagi-bagi." Jisoo menimpali.
Lagi-lagi Lisa menggeleng. Tapi kali ini untuk menyanggah ucapan mereka. "Bukan begitu. Aku---"
"Ah, aku mengerti sekarang. Oh bastard Sehun itu tidak masuk, kan, hari ini?" potong Jennie, kemudian menjentikkan jarinya. Ia merasa sangat pintar saat ini.
Dan Jennie tepat sasaran. Bodoh, Lisa melupakan fakta kalau teman-temannya memiliki kecerdasan yang luar biasa. Ia mencebik. Jisoo dan Chaeyoung pun langsung mengangguk paham.
"Sepertinya kau benar, Jen," kata Jisoo.
Jennie tersenyum penuh arti. "Iya, lah. Sudah pasti. Otakku ini, kan, cemerlang." Gadis bermata kucing itu menyombongkan diri. Jisoo dan Chaeyoung berdecak melihatnya.
Lisa tertawa kecil. Ia sangat bahagia bisa kembali menikmati momen-momen ini. Rasanya seperti menjadi dirinya sendiri, lagi. "Jangan bertengkar."
Tiga manusia di sekelilingnya tersenyum. Mereka akhirnya dapat melihat Lisa yang dulu---sebelum gadis itu bertemu dengan Sehun.
"Kau berarti bebas, kan, hari ini? Bagaimana kalau kita pergi bersama seusai kuliah?" tawar Jisoo antusias.
Mata Jennie dan Chaeyoung ikut berbinar. Lantas mereka bertiga kompak menggoyang-goyangkan tangan Lisa. Menarik-nariknya sembari merengek layaknya bocah yang ingin dibelikan permen.
"Ayolah, Lisa."
"Kau mau, ya! Ya? Ya? Ya?"
"Kau tidak boleh menolak. Awas saja kalau kau bilang malas!"
Sudah jelas yang terakhir itu adalah Chaeyoung. Dan Lisa terkekeh mendengarnya.
Lisa sebenarnya bingung dengan isi kepala ketiga temannya tersebut. Mengapa mereka ingin sekali pergi dengan Lisa? Padahal, kan, sudah sering bertemu di kampus. Bahkan hampir setiap hari. Apa mereka tidak merasakan apa yang Lisa rasakan? Seperti, ingin rebahan seharian penuh, atau mungkin bersantai ria sepulang kuliah sambil menonton televisi?
Entahlah! Mereka bertiga itu memang out of the box. Lisa sendiri juga tak menyangka saat pertama kali berteman dengan Jisoo, Jennie, Chaeyoung. Dulu ia sempat mengira, kalau mereka ini adalah tipe-tipe gadis dingin yang enggan bertegur sapa dan berteman dengan siapa pun. Tapi ternyata... Heh, sangat di luar ekspektasi. Mereka bahkan seperti ibu-ibu di pasar. Tak bisa berhenti bicara, dan terkadang galak. Lisa sendiri pun merinding saat melihat amukan tiga curut itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Storm || Hunlice ✓
Fanfiction"Aku hanya ingin kembali pada badai musim panas saat itu---saat kau menyatakan cinta padaku." ~ Jung Lisa "Tapi aku, hanya ingin kau pergi." ~ Oh Sehun