11. Bring Me Back To The Summer Storm [End]

1.3K 104 6
                                    




















🌴Happy Reading🌴






















Hidup itu berat, ya? Terkadang tidak ada yang mengerti. Bahkan orang terdekat kita sekalipun.

Lisa, ia sedang merasakannya.

Ia berjalan menyusuri koridor. Tak terlewatkan satu pun cercaan orang tentang dirinya. Kali ini, Lisa akan mendengarkan semuanya. Tidak lagi menulikan telinga, pura-pura biasa saja.

"Pantas selama ini tidak ada yang mau berteman dengannya selain Jisoo, Jennie, dan Chaeyoung. Ternyata dia anak seorang pembunuh."

"Aku jadi takut. Kenapa dia tidak dikeluarkan saja dari kampus ini, sih? Menyeramkan."

"Aku sudah curiga padanya sejak awal. Dia terlihat aneh."

Lisa pikir, Sehun sudah melampaui batasannya. Sebab, tak henti-hentinya, ia mendapatkan kalimat pedas nan menyakitkan yang tertuju untuk dirinya. Rumor yang Sehun sebarkan, berhasil menghancurkan nama Lisa dalam sekejap.

Lisa tak lagi bisa menikmati dunia ini. Walaupun hanya dengan kesendirian. Ia kehilangan ketenangan. Sehun datang, mengganggu, dan mengacaukan segalanya.

Mungkin patut Lisa akui, Sehun sukses membalaskan dendamnya terhadap Lisa.

Sekarang, Lisa semakin dibenci. Dan sepertinya, takdir memang takkan pernah berpihak padanya. Meski Lisa berbuat kebaikan sebesar semesta pun.

Bulir-bulir cairan bening mulai berjatuhan satu per satu. Lisa menunduk memeluk bukunya, lantas gadis itu langsung mengusap pipi kasar. Menghapus jejak si air mata, tanda keterpurukannya.

Kini, hari sudah siang. Mentari bersinar terik menghasilkan panas yang luar biasa menyengat. Lisa menggigit bibir bagian bawahnya, dan menengadah ke atas sana.

Ia sedih. Sedih sekali. Lisa merasa, hanya dirinya yang selalu berada di tempat yang sama, tidak pernah tahu serunya bagaimana saat dunia itu berputar.

Bukankah di alam semesta ini katanya ada dua pilihan? Hitam, putih? Tangis, tawa? Suka, duka?

Tapi mengapa Lisa tidak bisa memilihnya? Semua sudah diatur, dan itu sangat tidak adil untuk Lisa. Lisa bahkan bertanya-tanya tentang bagaimana Tuhan membaginya. Mengapa tidak rata sama sekali?

Lisa pernah membaca sebuah novel. Dan menurut novel tersebut, segalanya di dunia ini adil, jika kita melihatnya dari dua sudut pandang. Namun, ketika Lisa mencobanya, tetap saja hanya ia yang tersakiti.

Bullshit! pikir Lisa.

Gadis itu menatap kosong jalanan di depannya. Ia tak lagi memiliki semangat, atau bahkan kehilangan tujuan hidup.

"Nenek, tidak ada yang menyayangiku di sini. Bisakah aku ikut Nenek saja?"

Putus asa. Apa pun yang Lisa terima, semuanya terasa hampa. Tiada yang berarti dan bermakna, untuk bisa membuatnya terus bertahan. Kalaupun ia benar-benar ingin pergi, memangnya ada yang akan mencegahnya?

Lisa menghela napas berat. "Aku lelah, ya Tuhan. Aku sudah muak dengan semua ini," ucapnya tak bertenaga.

Masalah yang ia hadapi, kesulitan yang ia peroleh, serta beban yang ia pikul, selalu bertambah hari demi hari. Tidakkah itu terlalu kejam untuk gadis seusianya? Masa muda Lisa seharusnya bisa digunakan untuk bersenang-senang, bukan untuk depresi.

Summer Storm || Hunlice ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang