Hujan sangat deras hari ini,daun daun yang berada di pohon berjatuhan kesana kemari akibat derasan hujan yang begitu keras,nampak seorang gadis masih diam di trotoar sambil memegang erat jaket yang berada di kedua bahunya.
"Ra!"panggil Ridha membuat Zahra membulatkan matanya,terkejut mendengar suara Ridha.
"Eh...i-iya kak!"balas Zahra dengan khas gelagapannya.
Zahra menatap Ridha yang terlihat sangat tampan dengan rambut sedikit basah,Zahra sadar kalau dia dan Ridha bukan mahram dengan cepat ia menggeleng kepalanya antusias dan sesekali beristighfar.
"Tadi Umi kamu telpon"ucap Ridha datar nan dingin,sambil menatap Zahra yang sedikit menunduk.
Zahra mendongak"ohh..Umi bilang apa kak?"tanya balik Zahra.
"Dia menyuruhku untuk megantarmu pulang"jawab Ridha santai."aku pikir kamu sudah pulang,tapi ternyata kamu ada di sini"lanjutnya masih dengan nada datarnya.
"Ohh..begitu.."ujar Zahra sambil terkekeh pelan.
"Ayo naik"ajak Ridha kepada Zahra yang masih tersenyum sendiri,sedikit aneh bukan?
"Ti-tidak Kak,tidak usah.."ucap Zahra sambil melambaikan kedua tangannya bermaksud menolak ajakan Ridha.
"Kenapa?"tanya Ridha dengan nada biasa biasa saja.
Zahra nampak berpikir sejenak kemudian ia mengatakan,"kita kan bukan mahram kak"jawabnya pelan hampir saja Ridha tidak mendengarnya.
Ridha menggeleng pelan mendengar jawaban dari Zahra,"kita bertiga kok"ucap Ridha.
Zahra mendongak cepat kemudian menatap mobil Ridha,"ada siapa kak?"tanya Zahra kepada Ridha yang masih tersenyum melihat tingkahnya.
"Ada adikku"
"Lohh..bukannya Kak Ridha anak tunggal?"
"Hm..lebih tepatnya adik sepupu"
Zahra mangut mangut percaya,"ohh..begitu yaa kak"
"Jadi?"tanya Ridha kepada Zahra yang masih diam di tempat.
"Jadi apa Kak?"jawaban Zahra membuat Ridha menggeleng kepala,Zahra memang termasuk orang yang sedikit oon dan juga sedikit pelupa.
Ridha memutar bola matanya jengah,"kamu mau pulang tidak?"tanya Ridha masih dengan nada dingin.
"Memangnya boleh?"Zahra malah bertanya balik.
Sungguh Ridha di buat frustasi oleh Zahra,bagaimana dengan nasibnya nanti ketika Zahra sudah berstatus sebagai istrinya,apakah ia juga akan menular dengan sikap istrinya itu?
"Boleh"jawab Ridha kemudian berlalu pergi meninggalkan Zahra yang nampak masih bingung.
Zahra yang menyadari kalau Ridha meninggalkannya pun dengan cepat berlari kecil,menyusul Ridha kemudian masuk ke mobil dan duduk di kursi depan.
"Assalamualaikum Kak Zahra"ucap seorang gadis cantik berusia 13 tahun yag sedang duduk di kursi belakang mobil Ridha.
Zahra yang mendengar suara tersebut pun menoleh ke belakang,"loh..kamu tau nama aku?"tanya Zahra bingung.
Kenapa gadis itu bisa mengetahui namanya?padahal Zahra saja tidak tahu siapa gadis itu,yang dia tahu kalau gadis itu sepupu Ridha.
"Di balas dulu atuh kak"ujar gadis tersebut.
Zahra merasa malu di tegur oleh seorang gadis yang bahkan lebih muda dari dirinya,sementara Ridha yang duduk di samping Zahra sibuk menahan senyumnya.
"Waalaikumussalam"balas Zahra sambil tersenyum manis.
"Aku tau nama Kak Zahra itu dari Kak R-"
"Tasya!"tegur Ridha memotong ucapan Tasya yang hampir saja menyebut namanya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahra Kakak Kelas Ku Calon ImamKu [END]
Roman pour Adolescentsjangan lupa tinggalin jejak.... بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم Artinya:"Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang" Sebelum di baca jangan lupa di Vote dan Koment nanti koment nya aku balas kok.... Seorang gadis cantik...