Pagi ini,Zahra dan Ridha berangkat lebih awal,untuk menghindari macet dan kecurigaan para siswa.
Mereka masih merahasiakan status pernikahan mereka,hanya keluarga dan kerabat yang mengetahuinya.
Sekarang ini mobil Ridha sudah terparkir rapi di parkiran sekolah mereka,dengan gesit Zahra membuka seatbelt nya dan langsung keluar dari mobil di susul oleh Ridha.
Zahra berjalan lebih dulu,entah dorongan apa ia bahkan meninggalkan sang suami yang masih menatap bingung dirinya yang kian menjauh.
Dengan langkah gontai Ridha menyusul istrinya yang ternyata tengah melamun sambil berjalan dengan pandangan kosong.
Ridha menepuk pelan pundak Zahra,alhasil membuyarkan lamunan sang empu.
"Astaghfirullah....kak Ridha ngagetin aja"ujar Zahra dengan raut wajah terkejut sambil mengelus dadanya yang sempat di buat kaget oleh Ridha.
"Lagian kamu kenapa melamun,hm?"tanya Ridha lembut setelah langkahnya sejajar dengan Zahra.
"Ehh...itu...Zahra cuman kepikiran aja,nggak kerasa Zahra udah jadi istri orang"dusta Zahra di sambung dengan kekehannya.
'Maafin Zahra ya Allah,karena Zahra udah membohongi suami Zahra sendiri'
Ridha manggut-manggut mengerti walau ia merasa ganjal dengan ucapan Zahra,tapi ia berusaha untuk berpikir positif.
"Aku mau liat tangan kamu"ucap Ridha,sontak membuat Zahra terkejut karena dari tadi hanya terdiam sambil berjalan.
Zahra hanya mengangguk dan langsung menyodorkan tangannya yang terbalut ...handsock,dengan cepat Ridha langsung menggenggam tangan Zahra.
Jemari mereka saling bertautan satu sama lain,membuat pipi Zahra memerah karena malu.
Untung saja Zahra memakai niqob,coba kalau tidak pasti Ridha sudah menggodannya karena pipinya yang memerah.
Mereka berjalan beriringan sambil pegangan tangan,hanya Allah saksi di mana mereka berpegangan tangan.
Karena saat ini,masih sedikit siswa yang datang,palingan baru 5 orang kah,itu pun mereka tidak melihat Ridha dan Zahra.
Zahra dan Ridha sudah sampai di depan pintu kelas Zahra.
"Masuk gih,jangan banyak melamun"ucap Ridha dengan tangan kirinya yang masih menggenggam tangan Zahra,sementara tangan kanannya ia gunakan untuk mengelus lembut puncak kepala sang istri.
"Baiklah...kakak juga ke kelas sana"titah Zahra sembari tersenyum di balik niqob.
"Kamu ngusir aku?"
Dengan cepat Zahra menggeleng,membuat Ridha terkekeh.
"Yaudah aku ke kelas yahh..."
Zahra pun mengangguk sembari meraih tangan sang suami kemudian mencium punggung tangan suaminya.
Beralih Ridha yang mencium kening Zahra agak lama dan penuh kasih sayang.
"Aku pergi,Assalamualaikum..."
"Waalaikumussalam..."tersenyum kemudian melangkah masuk ke dalam kelasnya sambil tersenyum manis.
*****Bel keluar main sudah berbunyi beberapa menit yang lalu,kedua gadis yang memakai niqob berwarna putih tersebut masih sibuk membereskan buku-buku mereka kemudian menyimpannya ke laci meja mereka.
Zahra dan Alya kini sudah bersiap untuk ke kantin sebelum itu ia melirik ke bangku depan,yang merupakan bangku milik Wiwi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahra Kakak Kelas Ku Calon ImamKu [END]
Novela Juveniljangan lupa tinggalin jejak.... بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم Artinya:"Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang" Sebelum di baca jangan lupa di Vote dan Koment nanti koment nya aku balas kok.... Seorang gadis cantik...