Cemburu

532 39 3
                                    

Zahra hanya memperhatikan Ridha yang berjalan ke arahnya,sementara itu Ridha tidak peduli dengan keadaan kantin yang mulai hening yang fokus ke arahnya dan Zahra.

Zahra tidak tahu harus berbuat apa,sebab dari tadi mata Ridha hanya tertuju padanya,membuat seisi kantin bertanya-tanya.

'Ehh...itu Kak Ridha kenapa?'

'Wahh...si Ridha nekat banget datangin cewek bercadar'

'Ihh...Ridha,kenapa jadi serius gitu sih sama cewek sok alim itu'

Seruan siswi di kantin tak di gubris oleh sang empu.

Zahra tahu maksud Ridha yang berjalan ke arahnya,pasti karena Laura,Zahra pun hanya diam sambil menatap Ridha.

Ketika Ridha sudah hampir sampai di meja Zahra,ia sempat tersenyum kemudian berhenti tepat di samping Zahra dan berbalik menghadap sang istri.

Tangan yang sedari tadi berada di meja kantin,langsung saja ia genggam,hal tersebut membuat seisi kantin berteriak histeris.

Bahkan para mbak-mbak kantin pun sama saja dengan siswi-siswi tersebut.

Bagaimana tidak seorang ketua rohis tampan yang di kenal dengan pria alim dan anti cewek itu menggenggam tangan Zahra?seorang gadis bercadar?yang terkenal di kalangan pria?

Zahra juga sempat terkejut dengan perlakuan Ridha yang tiba-tiba,ia sempat ingin melepaskan genggaman Ridha.

Namun nihil kekuatannya berbeda jauh dari sang suami.

"Dek!"panggil Ridha kepada Zahra membuat siswi-siswi tadi kembali berteriak.

"I-iya kak"balas Zahra terbata-bata.

"Bisa ikut aku sebentar?"tanya Ridha lembut.

Zahra hanya mengangguk,Ridha pun langsung saja menyuruh Zahra untuk berdiri,yang membuat Zahra melakukannya.

Setelah Zahra berdiri Ridha menarik Zahra keluar kantin,dengan Zahra yang berada di belakangnya hanya menurut dan pasrah.

Mereka keluar dengan tangan yang saling bergandengan.

'Ehh...mereka punya hubungan apa sih?'

'Kok Baper yahh?'

'Ihh...My Favorite Couple ini mah'

'Lahh...kok jadi romance?'

'Nggak cocok'

'Katanya bercadar'

'Katanya ketua Rohis'

Celetuk para siswa dan siswi di kantin tersebut ketika melihat Zahra dan Ridha yang sudah menghilang dari ambang pintu kantin.

Ada dua orang yang menatap mereka benci serta cemburu.

Kalian ingat Rifan?siswa tampan yang mempunyai gelar Most wanted sama seperti Ridha itu?

Yahh...dia menyukai Zahra pada pandangan pertama,ia juga sempat tidak percaya Zahra memakai cadar.

Hal itu membuatnya bertambah semangat untuk memperjuangkan Zahra.

Tetapi setelah melihat drama romantis tadi,membuatnya marah dan memberikan sorot mata benci kepada Ridha.

Satu orang lagi yang menatap mereka benci,Laura!

Yahh...gadis yang tak berhijab itu menyukai Ridha dari awal ia masuk Sma ini.

Namun tingkah nya yang membuat Ridha muak,karena selalu di dekati,di pegang,di gombal membuat Ridha merapalkan ayat kursi.

Laura memang gadis yang beragama islam,tetapi ia tidak pernah berniat untuk memakai hijab,niatnya hanya satu yaitu harus mendapatkan cinta seorang Ridha.

"Beuhhh..CABE nggak bakalan bisa"-Author

Setelah melihat drama tadi,Laura langsung beranjak dan pergi dari kantin dengan napas yang menggebu-gebu.

                           *****

Zahra POV

Sebenarnya Kak Ridha mau membawa ku kemana?dari tadi kita jalan terus.

Bahkan banyak siswa yang menatap kami bingung.

Tapi aku tidak peduli kan aku udah halal sama kak Ridha.

Tapi hanya di mata Allah,di mata Siswa/i di sekolah ku tidak.

Setelah lama berjalan kami pun sampai di taman sekolah ku,tempatnya bersih dan juga sejuk,pokoknya nyaman.

Aku dan kak Ridha duduk di salah satu bangku panjang di taman itu.

Setelah kami duduk,kak Ridha terus menerus menatapku,apa sebegitu besarkah rasa bersalahnya padaku?

Aku memang cemburu,tapi aku maklumi lah karena mereka kan tidak tahu kalau aku dan Kak Ridha adalah sepasang suami istri.

"Kak!.......kak Ridha kenapa ajak aku ke sini?"tanya ku kepada kak Ridha.

"Kamu marah?"ucapnya lembut,aku tahu maksudnya.

Aku pun hanya menggeleng.

"Aku tidak bermaksud membuat mu cemburu atau pun salah paham"jelas Kak Ridha sambil menggenggam tangan ku dan menghadap pada ku.

Aku hanya menggangguk,"aku juga tidak salah paham kok kak"

"Tapi kau cemburu?"tanya nya lagi.

Aku tersenyum dan menggangguk,senyum kak Ridha mengembang,dia langsung saja mengacak-acak jilbab yang ku pakai.

"Ihhh...kak Ridha kok malah di berantakin sih?"aku kesal karena kak Ridha jilbab ku jadi berantakan.

"Iya dehh...maaf,hmm..kalau begitu kakak pergi duluan yahh...soalnya tadi sebelum waktu istirahat,Pak Resky menyuruh kakak ke masjid"ucap kak Ridha yang hanya ku angguki.

Aku kembali menunduk sementara kak Ridha sudah berdiri,lohh..kok masih berdiri sih?

Aku pun mendongak,ku lihat kak Ridha tengah celingak-celinguk seperti sedang mencari sesuatu.

"Kakak cari apa?"tanya ku bingung.

Kak Ridha menoleh ke arah ku"cari orang,siapa tahu masih ada orang di sekitar sini"jawab kak Ridha sembari tersenyum manis.

"Lohh...memangnya kenapa kalau ada orang?"tanya ku santai.

"Karena aku tidak mau ada orang yang melihat-"Kak Ridha menggangtungkan ucapannya.

Sontak saja aku terkejut ketika kak Ridha membungkuk dan menatap tepat pada manik mataku.

"Aku tidak mau ada orang yang melihat ini"ucapnya kemudian mencium pipi kiri dan kanan ku.

Nekat sekali suami ku ini,hehe.

Dia tersenyum kemudian mengusap kepalaku,"aku pergi,Assalamu'alaikum"ucapnya dan berlalu dari hadapan ku.

"Wa'alaikumussalam"lirih ku pelan sambil tersenyum.

Aku menengok ke sana kemari,benar sudah tidak ada orang di sekitar sini,aku pun memutuskan untuk kembali ke kelas ku.

Ohh...aku lupa Alya!bagaimana dengan dia?dia sendiri di kantin,sepertinya aku harus ke kantin kembali.

Baru saja aku beranjak,tiba-tiba saja bel masuk berbunyi membuatku mengurungkan niat untuk kembali ke kantin.

"Hmm...lebih baik aku ke kelas saja dehh,sepertinya Alya juga sudah ada di kelas"ucap ku pada diri sendiri.

Aku pun langsung berjalan menuju kelas ku.


Tbc

Assalamualaikum semua....hehe gimana nih?part nya seru nggak?maaf kalau tambah lanjut tambah nggak jelas.....makasih bagi kalian yang udah Vote

                          
                                  

Zahra Kakak Kelas Ku Calon ImamKu [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang