bagian Lima belas...

4.8K 361 50
                                    

Yuhuuuu... Mimi coming....ehehehhehe sedikit siang Mimi up...wkwkwkkwkw

Langsung aja kan ya...

******

Jimin menatap lekat, namja tampan bertubuh tinggi menjulang yang bahkan masih dengan air mata yang mengalir.

Srek...

"Uljima.... Jimin tau rasanya kehilangan, appa Jimin juga pergi meninggalkan Jimin..." Yeoja mungil itu menghapus air mata Chanyeol dan berusaha tersenyum lembut seakan ingin menenangkan Park muda itu.

"Jimin tak memiliki saudara, kalau Chanyeol-ssi tak keberatan...boleh Jimin panggil oppa???" Chanyeol hanya bisa mengangguk kan kepala seperti seorang anak yang mendapatkan mainan kesukaannya.

"Jungkook oppa...tak apa kan???" Jimin meminta ijin pada sang suami..

"Tak apa Jim...." Senyum Jimin sangat manis terlihat. Chanyeol memeluk Jimin tak lama, karena dia dan Baekhyun harus mendampingi orang tuanya untuk membuka acara.

"Hai...cantik..." Jimin terkejut dan langsung berbalik ingin marah... tapi..

"Taehyung....???? Udah pulang????" Namja yang ternyata taehyung itu mengangguk dan merentangkan tangannya, menunggu Jimin memeluk dirinya..

Grep...

Jimin masuk kedalam pelukan Taehyung dan kedua sahabat itu saling melepas  rindu.

Namja Kim itu menatap lekat kesatu arah walau ia masih betah tersenyum dan sesekali mengecup puncak kepala Jimin.

Namja kim itu melepaskan pelukannya dan berjalan kesatu arah..

"Annyeong... Jungkook-ssi..apa kabar???" ,Ujar Taehyung pada suami Jimin.

"Annyeong juga, Taehyung-ssi...kabar aku baik...sangat baik.."

"Aku salut dengan akting anda...tuan, aku tebak tak ada yang tau keadaan anda sekarang..bukan???" Jungkook menatap Taehyung tajam.

"Jangan terlalu tajam, aku takut nanti ada yang menyadari..." Taehyung menyeringai dan dibalas oleh Jungkook dengan senyuman miringnya.

"Aku akan cari sendiri alasanmu membohongi, jimin..." Taehyung berjalan kearah yang lain.

"Aku harap kau tak salah mencerna semua yang kau temukan... Taehyung-ssi..." Ujar Jungkook demgan nada pelan.

"Walau aku jauh lebih muda dari anda...bukan berarti aku tak bisa membaca keadaan dengan cepat.. Jungkook hyung..." Taehyung meninggalkan Jungkook yang terdiam.

Ting...ting.. Ting...

"Selamat datang saya ucapkan...terima kasih akan kedatangan anda semua... Terimakasih atas sambutan yang kami terima... Hari ini, saya Park Yoochun dan istri saya, Kim junsu juga putra serta calon menantu saya, Park Chanyeol dan Byun Baekhyun mengucapakan ribuan terima kasih..

Bla...bla...bla...

Kata sambutan selesai dan terlihat tuan rumah menyapa para undangan.

Terlihat Jimin sangat telaten melayani Jungkook. Dan itu membuat para yeoja iri, memiliki suami setampan Jungkook. Pun begitu para namja iri karena ingin memiliki istri se-pengertian Jimin.

"Hai.. Jim..." Jimin tak menduga kalau sang paman menyapa dirinya demgan suara rendah. Karena biasa kalau bertemu Tn. Kim pasti akan berbicara dengan nada keras dan membentak serta mencaci maki dirinya.

Jimin memilih tak menjawab, hanya membungkuk hormat saja dan kembali melayani Jungkook sang suami.

"Paman dan bibi mu kangen denganmu, jim...kau jarang main kerumah..." Semakin bingung lah jimin, biasa setiap dia meminta tolong, dirinya pasti di katai anak pembawa sial..mungkin maksud pamannya ini kangen mencaci dirinya.

hati yang terpautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang