Bagian empat

3.7K 345 27
                                    


Langsung aja ya...

******

Jungkook dan yoongi, baru saja pulang dari kegiatan mereka, mengecek mata milik namja jeon tersebut, masih berusaha mencari donor di rumah sakit yang merupakan milik keluarga Jeon sendiri.

Baru saja keduanya mau melangkah ke kamar, tapi langkah mereka terhenti saat mendengar Tn. Jeon berbicara dengan seseorang.

Jungkook merasakan geli dan tergelitik saat mendengar suara yang menyapa telinganya. Ia memiliki satu rasa tapi ia tak tau apa itu.

Dan yang berhasil membuat dia terdiam, karena yeoja itu malah mementingkan anak yang bahkan belum ada di dekat mereka.

"Hoseok sialan... kenapa dia malah menyeret yeoja malang itu sih" ujar yoongi karena dia merasa kasihan dan simpati pada yeoja itu aka Jimin

"Kita untung, dia juga untung. Itu sudah hukum bisnis...yoong" Jungkook mengabaikan perasaannya dan berjalan dengan dibantu tongkat miliknya.

Berjalan mendekati sang ayah dan tamu mereka.

Tek...tek...tek...

Suara benda yang membuat Jimin mengangkat kepala dan ia malah terkejut.

Di depannya saat ini, berdiri seorang namja dengan rambut sedikit panjang, tapi tak menyembunyikan ketampanan, malah semakin memancarkan ketampanannya.

"Nona jimin, ini putra kami, Jeon Jungkook...dan kook, ini Park Jimin" ujar Tn. Jeon pada sang putra

Tangan Jungkook terulur, dan dengan ragu Jimin menyambutnya.

"Salam kenal... Jungkook-ssi...nan Park Jimin imnida.." ujar Jimin dengan suara lembutnya

"Jeon Jungkook..." Ujar Jungkook dengan nada dingin dan terkesan tak suka dengan Jimin.

Namja jeon itu langsung melepaskan tangannya dan membuat Jimin tersenyum kecut.

"Ho...nona jimin, anda sudah datang...???" Jimin menoleh keasal suara dan ia tersenyum kecil.

"Nde hoseok-ssi...tadi jimin datang dengan dijemput soobin.." ujar Jimin, dan ketiga manusia disana menatap Jimin lekat. Kecuali Hoseok

"Ah.. iya, tadi aku yang meminta dia untuk menjemput mu, karena dia yang akan menemanimu nanti.. anggap seperti asisten lah.." ujar Hoseok dengan menatap lekat, Tn. Jeon, jungkook dan Yoongi yang menatap Jimin heran

"Tapi hoseok-ssi... Jimin tak usah memiliki asisten bisa??? Jimin terbiasa sendiri" ujar Jimin lagi

"Ahahaha...kami paham dengan kau yang mandiri, Jimin...tapi, kau akan menjadi bagian keluarga ini, dan setiap anggota keluarga memiliki satu asisten pribadi, dan itu tak bisa ditolak..." Ujar Hoseok lagi

"Tapi itu kalau anggota keluarga yang diinginkan, Hoseok-ssi... sedang Jimin hanya terikat janji...kan???" Hoseok mendadak diam, benar juga yang dikatakan yeoja ini, begitulah kiranya pikiran Hoseok.

"Perjanjian ataupun tidak, kau tetap menjadi anggota keluarga disaat kau dan Jungkook sah menjadi suami istri.." ujar Ny. Jeon yang terakhir bergabung

Jimin menatap lekat yeoja yang masih terlihat sangat cantik bahkan diusia yang tak lagi muda.

"Ini, istriku...jim. Jeon Jaejoong..."

"Annyeonghaesaeyo, nyonya...nan Park Jimin imnida" Jimin membungkuk sopan pada ibu Jungkook

"Senang bertemu denganmu, Jimin..." Ny. Jeon menatap lekat Jimin.

Jimin membungkuk lagi dan itu membuat mereka menatap Jimin penasaran

hati yang terpautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang