HAPPY READING💖
HOPE U ENJOY THIS STORY LUV💜
I Purple u :)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Author POV
Keesokan harinya
"Dar, sumpah ya, gue harus tau siapa cewek itu" Disya berucap setelah ia mendudukan dirinya di sebelah Dara.
"Seat belt nya pasang dulu, baru ngoceh" Dara menatap malas Disya yang sudah siap akan mengeluarkan banyak kata lagi.
"Yaudah buruan jalan, gue keburu kepo, mau nanya anak kelasnya, sebelum Dika ber-"
"Ngocehnya ntar aja" Dara memotong ucapan Disya sambil menyumpal mulut Disya menggunakan roti sarapannya.
"Uhuk uhuk, ya ga gini juga Dar, gue bukan sapi" Disya terbatuk batuk karena roti yang diberikan Dara begitu besar dan dipaksa masuk kedalam mulutnya yang kecil.
"Owh" Dara tak pemperdulikan Disya, ia malah asyik makan sambil menyetir.
"Jatoh ntar" Disya mengambil alih kotak makan yang ada di paha Dara dan menutupnya agar Dara tidak lagi makan, dan fokus dengan jalan di depannya.
"Oh iya, doi lo kan ikut osis tuh, jadinya bakal ada event apa buat HUT sekolah?" tanya Dara penasaran.
"Ya itu, bakal ada konser, lo kan udah tau. Terus tambahannya cuma bakal ada carnaval budaya, terus ada jalan sehat, donor darah, ya kayak tahun kemarin cuma bedanya kita ga ngadain colorfun" Jelas Disya panjang lebar, ia memang sudah tau event yang akan diadakan walaupun belum ada pengumuman resmi dari panitianya, karena dia dekat dengan salah satu panitianya, siapa lagi kalau bukan Dika. Jadi Disya selalu mendapat info lebih dulu tentang kegiatan kegiatan yang akan diadakan oleh osis.
"What? Ga ada colorfun? Jadi kita ga ada kek perpisahan sama adkel? Parah sih"
"Gimana lagi, lo tau sendiri kan kepsek kita modelannya kek gimana" Disya menghela nafas berat, jujur ia juga kecewa dengan keputusan osis kali ini. Katanya sih kepala sekolah tidak mengijinkan diadakan colorfun dengan alasan mengotori lingkungan sekolah, padahal sudah jelas jelas biasanya osis selalu membersihkan lapangan setelah colorfun berakhir. Hari berikutnya pun lapangan tak terlihat seperti habis digunakan untuk colorfun. Tapi bagaimana lagi, namanya juga kepala sekolah, mau tidak mau omongannya harus dituruti.
"Oh iya, gue udah beli tiketnya dua, besok kita tinggal nuker aja" ucap Dara sambil melepas seat belt nya. Keadaan parkiran benar benar sepi saat Dara dan Disya keluar dari mobil. Bahkan hanya ada mobil Disya yang menginap di sekolahan dari kemarin.
"Gausah naruh tas dulu, kita ke kelas Dika sekarang" Disya menarik tangan Dara agar Dara mengikutinya.
"Lo mau ngapain ke kelasnya? Belum ada orang bego" tanya Dara sambil melepaskan cekalan Disya yang ternyata lumayan menyakitkan.
"Nyari absennya, kan gue gatau temen sekelas dia siapa aja, pinter dikit napa" Disya memasuki kelas Dika tanpa permisi (ya iya lah ga permisi orang kagak ada orangnya, gimana sih). Kemudian ia memotret absensi kelas yang tertempel di data administrasi kelas.
"Misi kak? Ngapain ya?" Tiba tiba saja ada sapaan dari perempuan yang Disya dan Dara yakini adalah adik kelasnya, dan tepatnya teman sekelas Dika.
"Oh, sorry sorry dek, gue cuma... cuma liat data anak kelas lo, mau nyari yang ekskul voli, udah gue foto kok" Disya terlihat begitu gelagapan menjawab pertanyaan adik kelasnya itu, untung saja dia dulu penanggung jawab ekskul voli, jadi itu bisa ia gunakan sebagai alasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA ALDEBARAN
Teen Fiction[END] Aku dan kamu adalah dua bintang yang sama terangnya. Kita tak mungkin bersama, di rasi yang sama, karna bintang yang paling terang hanya ada satu, hanya kamu atau hanya aku, bukan kita -Spica Adara Hope you enjoy and happy reading💜💜💜 Cerit...