#002

433 43 6
                                    

Happy reading

***

9 Tahun Kemudian.

Detik waktu, Hari, bulan bahkan tahun pun tak terasa hidup penuh dengan tantangan yang sungguh berat dan kita harus menghadap semua dengan senyuman dan memandangi semua dengan canda tawa, kebahagiaan orang yang kita cintai itu separuh dari kebahagiaan kita tanpa adanya air mata ini.

Pahatan Tuhan tentang Paras manusia terlalu luar biasa hingga ia menciptakan firdaus dalam wujud seorang gadis cantik dengan kesederhanaan dan ketulusan hatinya itulah yang melengkapi semua yang ada pada dirinya hingga takdir selalu mempermainkan hidup dan cintanya.

Lalisa Kim adalah namaku sekarang bukan lagi Pranpriya Manoban tapi sekarang aku lebih bahagia dengan orang tuaku yang sekarang mereka memberikan lebih bahkan aku tak pernah sepeserpun memintanya kepada mereka.
Aku hanya ingin.. senyuman mereka, canda tawa mereka, bahkan kebahagiaan mereka itu sudah cukup bagi-ku.

Bertahun-tahun aku hanya duduk dikursi rodaku ini yang menemaniku sepanjang hari. Sampai disaat aku berpendidikan juga kursi rodaku inilah yang selalu menemaniku.

Tak..hanya itu juga ada hal lain yang lebih menyakitkan.

Yaitu dicaci, dihina, bahkan dijauhi.

Karena aku berbeda!

Sebab aku cacat tidak sempurna.

Menahan semua ini rasanya membuatku tak berdaya. Ribuan air mata tak mampu lagi menahanku. Aku mencoba bertahan tapi tak mampu. Aku mencoba berjalan tapi tak sanggup. Rasa luka ini membakarku tapi tak apa ku padamkan semua dalam diam.

Berbeda dengan seorang disana yang selalu mendoakanmu dalam hidupnya agar bisa dipertemukan kembali dan menjadi milikku seutuhnya.

Sudahlah jangan berhayal lagi Lissa! Sudah cukup.

Lihatlah aku bisa meraih bunga lili ini tanpa hambatan. Walaupun bunga lili ini cukup jauh dari tempatku,tapi tak masalah bagiku yang terpenting Aku tetap bisa menghirup aroma bunga ini. Sungguh aroma yang aku sukai dari bunga lili yaitu aroma menenangkan.

Aku suka Jalan-jalan di dekat taman, maupun dekat kolam renang. Ya rumah ini cukup besar dan luas. Awalnya aku menampakkan kakiku disini sungguh tak percaya dengan rumah ini sungguh besar dan luas. Aku senang sekali baru datang di rumah ini, langsung di ajak oleh Appa Jin dan Eomma Yonna ke taman dan kolam renang. Sungguh saat melihatnya semua ini membuatku senang dan aku tak henti-hentinya tersenyum dan terus memandanginya.

Tentu mereka bahagia karena ada aku di sisi mereka.

Namun saat aku ingin menghirup lagi aroma bunga lili ini aku mendengar teriakannya yang tak asing bagiku kalau bukan bibi Jung. Ya..bibi Jung yang aku sayangi seperti Appa dan eomma.

Bibi akan selalu melontarkan pertanyaan yang selalu membuatku pusing pertama nona sudah makan...nona sudah beristirahat...nona sudah minum obat...nona sudah belajar...nona jangan lupa untuk pakai pakaian hangat, di luar dingin.

Jika bibi tidak mengomel sehari saja membuatku rindu.

Maka aku lebih suka bibi Jung mengomel agar aku lebih sayang lagi dan lagi.

Beautiful ParadiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang