Can I?

57 23 0
                                    

"Kamu adalah penyemangatku dalam perihal asa dan rasa"

⚠ WARNING!
TYPO BERTEBARAN

●A R I N●


"Good night Syarafana"

What happen with him? Kenapa dia tiba-tiba sok dekat denganku? Pake manggil nama belakang segala. Dihhh. Oh iya Genta kan temen deket Mahesa, jangan jangan, Mahesa yang nyuruh Genta deketin gue, atau jangan jangan ini cuma ToD aja, atau jangan jangan... aku dijadiin taruhan oleh anak Daxiss?

Yaampun Arin, PD banget sih, mungkin emang Genta minta temenin lo aja, gak lebih. Positif thinking dulu laah. Tapi siapa sih yang enggak mikir buruk, kalo tiba tiba diajak jalan cowok ganteng, famous, pinter, perfect gitu?

Pikiranku dipenuhi kedua nama cowok itu, malam ini. Yang satu, aku gak mau lupain dia gitu aja, He had many memories with me. Dan aku gak mau move on secepat ini dari dia, meskipun he cheats me. Ada sesuatu yang bikin aku gak bisa lepas dia gitu aja, entah kenapa.

Dan untuk Genta, mungkin, ya mungkin dia benar benar hanya sekadar mengajak nonton, karna temannya sibuk. Bukan karna ada hal lain atau maksud lain. Ya, bukan karna ada maksud lain.

A R I N●

Bel tanda pulang berbunyi. Aku bergegas membereskan buku dan pamit kepada teman temanku.

"Gue duluan, Guys!" Ucapku buru buru.

"Mau kemana lo?" Tanya Angel.

"Gak ikut kita nongki cantik hari ini?" Sahut Rani.

"Eh, gue mau pergi. Genta minta nemenin nonton" jawabku.

"WHAT? LO NONTON SAMA GENTA?" Teriak Athira. Aku segera menutup mulutnya. Teman teman yang sedang berjalan keluar menoleh melihat kerusuhan Athira.

"Iya, kenapa sih. Biasa aja dong. Kalian kalo masalah Genta aja gak pernah nyantai. Ini cuma Genta guys, manusia, sama sama makan nasi kek kita" ucapku.

"Iya sama sama makan nasi tapi gantengnya tuh mele-

"Arin, jadi kan temenin gue nonton?" Pertanyaan tersebut memotong perkataan Athira. Mereka melotot dan tersenyum ke belakangku.

"Eh Genta udah dateng aja, ini silakan diambil, Ratu Arinda Syarafananya"

"Ratu ratu apaan sih!" Ucapku. Mereka hanya melotot.

"Eh Rin hati hati di jalan ya!"

"Kita duluan Rin, Byee!"

"Jangan baper" bisik Angel meninggalkanku.

Aku hanya tersenyum seraya menggaruk kepalaku yang tak gatal.

"Ayo!" Aku menyambut uluran tangannya.

●A R I N●

"AHAHA! Lucu banget ekspresi lo tadi pas hantunya muncul!" Ucap Genta saat kami berjalan keluar dari bioskop.

Aku cemberut menatapnya. "Apa lo"

"Dih jangan cemberut dong. Lo nambah imut kalo cemberut gitu" Ucapnya sambil mencubit pipiku.

Blush! Pipiku memerah "Apaan sih njing, gak usah modus modus pegang pipi gue lo!"

"Dih emang imut kok. Haha"

LDS (1): ARINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang