Pulang

25 9 0
                                    

⚠WARNING!
TYPO BERTEBARAN

● A R I N ●


"Yeeeee pulang" sorak Arin seperti anak kecil.

"Bahagia amat sih! Kek baru bebas dari penjara aja" ejek Zepin.

"Iri bilang bos" jawab Arin.

"Alah ngapain juga mau iri. Hidup lo terlalu astagfirullah untuk gue iri kan"

"Eh sok bagus lo"

"Emang bagus. Hidup gue kan subhanallah banget"

"Najis!"

"Fakta"

"Nunduk bos!"

"Hah?"

"Iya nunduk"

"Biar apa?"

"Biar kepala lo gak sakit, ngedongak terus" jawab Arin kalem tapi sambil menahan tawa.

"NJINGAN YA!"

"Apaan tuh njingan?" Tanya Arin sok sok bingung.

"Kembaran lo"

"Senyumin aja"

"HAHAHA"

"Btw gue tadi liat babi berdiri loh" ucap Arin.

"Dimana?"

"Ini di depan gue. HAHAHA"

Zepin memberengut kesal.

"Heh biasa aja, gak usah sok merengut gitu. Jelek"

"Gak usah sok cantik dong!"

"Emang cantik! Kenapa? Gak suka?"

"Glowing kagak, ngaku cantik!" Ejek Zepin.

"Gue glowing, jangan jatuh cinta lo!"

"Hilih bicit bingit"

"Dasar alay!"

"Lo lebih alay!"

"Lo lebih lebih lebih alay"

"Lo sangat sangat alay"

"Lo pro alay"

"Lo ratu alay"

"Lo dewa alay"

"Lo ibab"

"Lo anjing"

"Kadal"

"Badak"

"Kebo"

"Gajah"

"Ngapain sih lu? Ngabsenin hewan?" Ejek Zepin.

Arin memelototi Zepin, "Dasar buaya darat!"

"Halo cantik!"

"Hilih"

"Aelah bacot mulu lo"

"Lo yang mulai duluan!"

"Ngalah deh, tuh ambil Gedung Sate, jangan gak seneng"

"Gamau Gedung Sate, maunya kamu"

"Mau kamu juga"

"Yaudah, hayuk jadian!"

"Maaf, dosaku lebih banyak dari cintaku"

"Hilih!"

"HAHAHA"

"Mana sih dokter, gue kan mau pulang," ucap Arin.

"Tunggu aja sih, gak sabar banget"

LDS (1): ARINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang