⚠WARNING!
TYPO BERTEBARAN• A R I N •
Tring!
Zepin(99+)
Gen, Arin masuk rumah sakit!Genta terbelalak menatap popup chat yang diterimanya dari Zepin. Bukan karena pesannya yang berjumlah 99 lebih, tapi isi pesan terakhir yang diterima.
Bagaimana bisa Zepin tahu keadaan Arin lebih dulu? Bagaimana bisa Zepin yang ada disisi Arin lebih dulu? Bagaimana bisa Zepin jadi sedekat ini dengan Arin?
Pertanyaan tersebut berkecamuk memenuhi kepala Genta sepanjang perjalanan menuju rumah sakit. Tapi ngomong ngomong di rumah sakit mana ya? Genta menepikan motornya. Lalu menelpon Zepin.
"...."
"Aelah, gak usah basa-basi! Dimana rumah sakit tempat Arin dirawat?"
"..."
"Serius Ibab! Gue lagi cemas gini diajakin becanda"
"..."
"Shareloc buruan!"
"..."
"Cepetan"
Klik! Genta mematikan teleponnya.
Zepin (1)
Zepin has share his location now!Genta membuka pesan tersebut dan segera menuju tempat yang dimaksud secepat mungkin.
• A R I N •
Setelah bertanya kepada resepsionis, Genta melangkahkan kakinya tergesa-gesa melewati koridor. Dia benar-benar cemas dengan keadaan Arin.
Genta sudah sampai di depan ruangan Arin. Ia mengintip sedikit. Ada Zepin di samping ranjang Arin. Hanya mereka berdua. Kemana orangtua Arin? Genta tidak ambil pusing lalu membuka knop pintu.
"Hai" sapa Genta ketika memasuki ruang rawat Arin.
Arin menoleh dan tersenyum tipis.
"Siapa yang nyuruh dia kesini?" Tanya Arin.
Zepin meringis, "Gue tadi ngabarin dia aja, eh taunya dia malah dateng kesini"
"Jadi yang tadi nelpon lo Genta?"
"Hehe, iya." Jawab Zepin.
Arin melirik Zepin sinis. Sedangkan yang ditatap sedang bermain mata dengan Genta, mengode dengan maksud mengusir Zepin dari ruangan ini. Zepin yang peka pun beranjak berdiri.
"Gue mau ke kantin dulu, Rin. Lo ada pengen sesuatu, nanti gue beliin." Tawar Zepin.
"Gue titip kopi ya" sahut Genta.
"Gak nanya lo, gue nanya Arin" ucap Zepin datar.
"Aelah pelit banget jadi orang. Cuma kopi segelas aja gak mau beliin" gerutu Genta.
"Emang. Jadi, mau nitip gak, Rin?" Tanya Zepin lagi.
"Gak deh. Lo jangan lama-lama ya" ucap Arin.
"Iya, dah gue keluar dulu " ucap Zepin sambil beranjak pergi.
Ketika Zepin melewati Genta, ia berbisik, "puas-puasin dah berduaan sama Arin"
![](https://img.wattpad.com/cover/113847934-288-k398970.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LDS (1): ARIN
أدب المراهقينLovey Dovey Series 1 ( LDS (1) ) : ARIN Arinda Syarafana atau acapkali disapa Arin. Gadis blasteran Sunda-Jerman yang memiliki rupa menawan, kulit putih bersih, rambut panjang, tinggi semampai, senyum manis dan sifat ceria yang selalu bertengger di...