Tokyo, 23 Maret 2002
Kakashi Hatake baru saja menerima gelar guru olahraga di sebuah SMA swasta terkenal. Letaknya jauh dari tempat tinggalnya yang kecil dan terisolir. Dia berada di pusat kota. Dengan gedung menjulang tinggi, orang-orang berlalu lalang dengan tergesa. Tak memperhatikan apa yang ada di sekitarnya. Bahkan jika itu sebuah kolam buaya, mereka akan tercebur kedalamnya dengan ponsel di telinga.
Kakashi terkekeh.
Sebuah keberuntungan, jika tidak terlalu sombong mengatakan hasil usaha kerasnya dapat di terima di sebuah sekolah bergengsi. Bayaran tinggi, dengan sertifikasi yang tidak di ragukan lagi. Yah. Beruntung dia mempelajari tehnik beladiri hingga hampir berulang kali mati. Gurunya sangat kejam.
Ah, Kakashi Hatake tersenyum tipis. Ini adalah hidup barunya.
Tidak peduli seberapa sulit kehidupannya. Dia akan menikmatinya.
Atau, setidaknya itulah yang ia inginkan.
Tapi tentu saja. Semuanya tidak semudah di cerita. Selalu ada rintangan dan hal tak terduga. Inuzuka Rin misalnya.
Yang diinginkan Hatake Kakashi hanya hidup tenang, bekerja dan mendapatkan upah cukup mungkin berkencan dengan beberapa wanita. Mencoba peruntungan di casino, atau menghabiskan malam di club. Yah, sesekali tidak masalah.
Tapi tidak ada satupun yang dapat di lakukannya selama hampir dua bulan di kota ini. Dan semua dunianya terpusat pada Inuzuka Rin. Dan bagaimana cara menghindari gadis yang duduk di kelas tiga semester akhir itu.
Hari pertama dia tiba di sekolah, gadis itu secara resmi mengumumkan bahwa Kakashi Hatake adalah kekasihnya di tengah upacara penyambutannya di podium sekolah. Membuat kepala sekolah menatapnya bingung dan guru muda lain -yang cantik, menganga tak percaya. Kakashi menatapnya datar menghiraukan pandangan seluruh penghuni sekolah yang menatapnya seolah dia adalah pria cabul.
Demi Tuhan!!! Dia bahkan tidak tahu siapa nama landak kecil di depan sana!
Seminggu setelah dia benar-benar lelah karena harus menghadapi gosip seharum Raflesia yang menimpanya. Dia memutuskan sesuatu yang tepat.
Inuzuka Rin adalah wabah. Dan dia harus menghindarinya.
Semua orang sudah tahu bahwa Rin hanya sangat tergila-gila dengannya. Jadi segala macam gosip atau klaim yang di tebarnya tidak akan berguna. Meski gadis itu sangat pandai memanipulasi kata-kata dan membuat orang lain meragukan kewarasannya sendiri. Jadi yang harus dia lakukan hanyalah menghindari nya sebaik mungkin. Bahkan jika perlu jangan pernah berinteraksi dengannya.
Tapi semuanya berantakan saat gadis itu mengatakan pindah ke klub beladirinya dari klub panahan. Dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk menolaknya. Bahkan jika itu Kakashi sendiri sebagai pembimbing klub beladiri.
Itu membuatnya mengurut keningnya berulang kali. Karena sayangnya gadis itu adalah bukan tipe biasa saja. Pertama kali dia masuk ke ruang klub dengan seragam putihnya yang membuatnya mempesona -bagi semua orang, kecuali dia yang sama sekali tidak akan mengakuinya. Dia membuat masalah.
Dengan mudah dia membuat terkapar selusin murid laki-laki yang dia tantang dengan kalimat provokasinya. Membuatnya merasa di pecundangi. Seolah apa yang dia ajarkan tidaklah berguna.
Yah, Kakashi akhirnya kembali membuat keputusan. Menghadapi gadis ini tidak bisa dengan menghindar. Gadis itu akan semakin mengganas dan membuatnya terlibat masalah lebih banyak lagi.
Jadi dia menggunakan strategi ke dua.
Bernegosiasi."Jadi." Kakashi menatapnya mengintimidasi. "Bisa kita membuat kesepakatan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/200189575-288-k353028.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapunzel
FanfictionDi negara antah brantah. Dimana seorang putri terkurung di sebuah kastil. Di menara tinggi yang tidak ada seseorang bisa menjangkaunya. Membebaskannya.