Yahiko pain.

903 44 0
                                    

Disclaimer to MK. Story is mine with many reference.

Tokyo, 8 Agustus 2019

Sasuke menatap gedung pencakar langit bertuliskan 'ANBU Inc'. Menghela nafas pelan, kakinya melangkah dengan mantap menyusuri lobi utama gedung pencakar langit dengan keamanan srmpurna. Di mulai dari ketatnya pemeriksaan saat dia akan masuk pintu utama hingga tes DNA untuk menyesuaikan identitas sesuai yang tertera di ID Card nya. Meskipun di kartu terltilis undangan. Tapi itu sama sekali tidak menjadi toleransi.

Mungkin karena wajahnya yang cenderung baru. Dan Sasuke yakin dari puluhan orang yang mengantri di loket pendaftaran juga merupakan wajah baru. Meski status mereka peserta.

Hari ini adalah ujian masuk menjadi anggota ANBU. Pasukan khusus pengaman jajaran kementrian dan orang-orang penting.

Jika Sasuke beruntung mungkin dia akan menjadi salah satu satuan keamanan khusus perdana menteri. Atau calon perdana menteri. Jika itu terjadi langkahnya pada tujuannya akan semakin dekat.

Maka dari itu dia akan berusaha dengan keras.

Beberapa orang yang mengantri di loket pendaftaran tidak memiliki fisik jauh berbeda dengannya. Basic beladiri yang mumpuni dan kemampuan penunjang lain tidak boleh di remehkan sebagai syarat utama. Tidak sedikit dari mereka yang langsung direkomendasikan dari instansi pendukung seperti militer atau perguruan beladiri ternama, bahkan ada pula yang berasal dari satuan keamanan lain seperti satuan penembak jitu atau programer terkemuka.

Sasuke tahu, hanya saja dia tidak boleh kalah atau meremehkan orang lain.

Lift membawanya ke lantai dua puluh tiga dimana ketika pintu terbuka dia harus bersiap menghindar dari sebuah peluru yang tiba-tiba menyongsong kearahnya.

Beruntung Sasuke bisa mempertahankan wajah datarnya tanpa lecet sedikitpun.

"Insting yang bagus."

Sasuke menatap datar pada pria bertubuh gempal berambut oranye yang mencolok mata. Pria dengan tindikan di sekitar wajah nya menyeringai dan bertepuk tangan membuat atensin semua  orang beralih padanya.

Banyak diantara yang berdiri di ruangan dengan peluh menetes dan darah yang mengucur dimana mana. Membuat arena yang di lapisi matras biru ternoda beberapa genangan entah darah siapa saja.

Sasuke memperhatikan pria ber name tag Yahiko berjalan kearahnya. Seragam biru ketat membungkus tubuh kekarnya yang basah oleh keringat. Di tangan kanan sebuah pistol berjenis glock 21 dan pisau sepanjang lengan di samping kiri.

Sasuke juga melihat seorang pria berambut coklat pudar yang terkapar di lantai tempat Yahiko sebelumnya berdiri dengan kaki yang membiru patah, lengan yang tersayat dalam. Dari atas hingga siku dan bahu yang tertembak. Belum lagi beberapa lebam di wajah dan giginya yang tampaknya terlepas.

Yahiko benar-benar menghajarnya.

Beberapa menit kemudian paramedis datang dan meletakkan pria malang itu di tandu.

"Kau. Si anak baru."

Sasuke masih menatapnya datar dan bergumam khas miliknya.

"Hn."

Yahiko menyeringai kejam, "kau membutuhkan pesta penyambutan dariku."

Tbc.

Wes dikit" aja. Biar cepet up dan nggak stuck.

RapunzelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang